Rabu, Juli 13, 2011
0
YOGYAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan para perwira TNI harus bekerja dan bersikap secara profesional sehingga dapat menjalankan tugas dengan baik.

Penegasan itu disampaikan Kepala Negara saat memberikan pembekalan kepada calon perwira remaja TNI angkatan 2011 di Akademi Angkatan Udara, Maguwo, Yogyakarta, Selasa malam.

"Kalau dalam idealisme, kalian tidak akan berkompromi terhadap sikap dan nilai perilaku yang tidak baik dan bertentangan dengan moral dan etika, jaga itu! Perjalanan kalian akan panjang, hanya dengan energi, semangat dan daya dorong serta keteguhan, semua rintangan dan ujian bisa diatasi," kata Presiden.

Presiden mengatakan profesionalisme TNI juga bisa diwujudkan dalam menjaga kedaulatan negara.

Profesionalisme itu tidak hanya tercermin dari kemampuan TNI menguasai teknologi dan mengikuti perkembangan zaman, namun juga mampu menjalankan tugas pokok yang digariskan sesuai dengan konstitusi, katanya.

"Selain tugas tadi, ada juga tugas militer nonperang seperti menangani bencana dan kontra-terorisme yang harus dilakukan seperti itu. Militer Indonesia ke depan harus persiapkan diri untuk bisa emban semua jenis tugas tadi," tegas Presiden.

Kepala Negara mengatakan, untuk mencapai itu, diperlukan pelatihan yang baik.

Pada kesempatan itu, Presiden juga menyampaikan bahwa ada setidaknya 10 hal yang perlu dipahami oleh para perwira remaja agar mereka dapat tumbuh dan berkarir sebagai tentara profesional dan bisa mencapai puncak karir dalam militer.

"Sejak memulai tugas dan dinas pertama di jajaran angkatan darat, angkatan laut dan angkatan udara, maka kalian harus memiliki semangat berbuat yang terbaik, jangan asal-asalan, jangan sekedar melaksanakan tugas, tetapi berusaha yang terbaik," tegasnya.

Presiden Yudhoyono mengatakan, hal lain yang harus dilakukan dalam menjaga profesionalisme adalah tetap bersaing dengan sehat antarrekan satu angkatan namun tetap beretika dan tidak menggunakan cara-cara yang tidak patut.

"Jangan ingin menonjol dengan menjegal rekan, kawan. Itu kalau menang, semu, kalau berhasil maka tidak riil. Kalau berkompetisi pada standar maka akan baik, fair dan akan berguna bagi organisasi dan jadi modal sepanjang karir," kata Presiden.

Hadir dalam pembekalan itu, Panglima TNI, tiga kepala staf angkatan dan sejumlah menteri seperti Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menkeu Agus Martowardojo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, Kapolri serta sejumlah pejabat lainnya.

Pembekalan itu merupakan rangkaian kunjungan kerja Presiden di Yogyakarta hingga Kamis (14/7).

Selain memberikan pembekalan pada Capaja AAU, Presiden juga akan memberikan pengarahan kepada perwira tinggi TNI serta silaturahmi di Akademi Militer Magelang pada Rabu (13/7) dan melantik perwira muda TNI lulusan akademi militer, akademi angkatan laut dan akademi angkatan udara 2011 Kamis (14/7).

Data dari Puspen TNI menunjukkan, jumlah perwira TNI baru yang akan dilantik masing-masing Akmil 295 orang, AAL 216 orang dan AAU 124 orang sehingga total berjumlah 635 orang.

Pelantikan perwira muda TNI angkatan 2011 akan dilangsungkan di Lapangan Dirgantara Mako Akademi Angkatan Udara Yogyakarta, Kamis (14/7).

Setelah 2004, pelantikan perwira muda TNI tidak dilangsungkan di Istana Presiden Jakarta, namun secara bergilir di masing-masing akademi.

Pada 2008 berlangsung di Akademi Militer Magelang, pada 2009 di Akademi Angkatan Laut Surabaya. Pada 2010 tidak Prasetya Perwira karena perubahan kurikulum dan pada 2011 dilangsungkan di Yogyakarta.

  
Perwira Militer Jangan Pilih-pilih Jabatan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga mengingatkan agar para perwira militer dalam menjalankan tugasnya tidak memilih-milih jabatan yang berujung pada ketidaksetiaan pada tugas yang diberikan.

Kepala Negara menyampaikan hal itu dalam pembekalan kepada para calon perwira remaja TNI 2011 di Akademi Angkatan Udara, Yogyakarta, Selasa malam.

"Jangan pilih tugas dan jabatan. Bukan jabatan yang membuat orang menjadi besar, tapi orang yang membuat jabatan jadi besar," kata Kepala Negara.

Presiden menyampaikan hal itu di hadapan 635 calon perwira remaja TNI 2011 yang akan dilantik pada Kamis (14/7) mendatang.

Pada bagian lain pembekalannya, Presiden menegaskan sosok perwira TNI yang diharapkan adalah perwira yang memiliki kemampuan dan rasa tanggung jawab serta tidak mudah menyerah dan cengeng.

"Bermental tangguh, tidak cengeng, tidak mudah menyerah, tidak lari dari kenyataan, tangguh ulet, berani hadapi sesuatu, ambil solusi dan kemudian dijalankan," katanya.

Presiden juga mengingatkan agar dalam membina karier jangan pernah bergantung pada orang lain atau sponsor, karena hal itu justru tidak akan membuat karir berjalan dengan baik dan abadi.

"Miliki kepercayaan pada diri sendiri yang kuat. Jangan membiasakan mencarikan gantolan. Jangan membiasakan atau senang, ingin hanya menggantungkan pada sponsor. Gantolannya diri kalian sendiri. kalau setiap tugas dilaksanakan dengan baik, itu sponsornya," katanya.

Ditambahkan Presiden,"kalau kalian membiasakan diri mencari sponsor, itu pada saatnya akan tidak ada, dan akan kehilangan segalanya kalau itu dikembangkan."

Presiden menegaskan juga bahwa selama membina karir jangan tergoda atas harta, tahta dan wanita, karena hanya akan menghancurkan karir kemiliteran dan mengkhianati janji jabatan yang sudah diucapkan.

Selain memberikan pembekalan pada Capaja TNI, Presiden juga akan memberikan pengarahan pada Perwira Tinggi TNI serta silaturahmi di Akademi Militer Magelang pada Rabu (13/7) dan melantik perwira muda TNI lulusan akademi militer, akademi angkatan laut dan akademi angkatan udara 2011 Kamis (14/7).

Data dari Puspen TNI, jumlah perwira TNI baru yang akan dilantik masing-masing Akmil 295 orang, AAL 216 orang dan AAU 124 orang sehingga total berjumlah 635 orang.

Pelantikan perwira muda TNI angkatan 2011 akan dilangsungkan di Lapangan Dirgantara Mako Akademi Angkatan Udara Yogyakarta pada Kamis (14/7) mendatang.

Setelah 2004, pelantikan perwira muda TNI tidak dilangsungkan di Istana Presiden Jakarta, namun secara bergilir di masing-masing akademi.

Pada 2008 berlangsung di Akademi Militer Magelang, pada 2009 di Akademi Angkatan Laut Surabaya. Pada 2010 tidak Prasetya Perwira karena perubahan kurikulum dan pada 2011 dilangsungkan di Yogyakarta

Sumber: Antara

0 komentar:

Posting Komentar