Kamis, Juli 28, 2011
0
BALIKPAPAN-(IDB) : Sebuah pesawat tak dikenal memasuki wilayah Indonesia dan melintas di atas objek vital Kota Bontang, tepatnya di atas kilang minyak PT.Badak NGL. Dua pesawat F-16 segera diperintahkan untuk melakukan pengejaran.

Setelah diidentifikasi diketahui pesawat tersebut berasal dari Malaysia. Pesawat asing itu diperintahkan untuk meninggalkan wilayah udara Indonesia, namun menolak. Akhirnya pesawat tempur TNI AU F-16 melakukan show of force menunjukan persenjataan yang dibawa.

Menyadari peringatan yang diberikan oleh pilot pesawat tempur TNI AU tersebut tidak main-main, akhirnya pilot pesawat asing membuka komunikasi dan bersedia mengikuti arahan dari pilot TNI AU.

Pesawat asing berjenis Hercules tersebut dipaksa mendarat (force down) di Bandara Sepinggan Balikpapan. Sementara pasukan yang berada di darat bersiap-siap menunggu datangnya pesawat asing tersebut. Satu unit kendaraan komunikasi, satu mobil guide yang berisi pasukan bersenjata lengkap dan satu mobil ambulan.

Ketika pesawat mendarat, kendaraan pemandu memasuki landasan pacu dan mengarahkan pesawat untuk mengikuti mobil pemandu. Pesawat tersebut mengikuti hingga sampai di hanggar milik Pelita Airlines.

Begitu pesawat mematikan mesin, pintu pesawat dibuka, mereka (penyusup) yang berjumlah lima orang tersebut langsung disambut oleh pasukan TNI AU bersenjata lengkap. Pasukan darat langsung melakukan penyerbuan. "Jangan bergerak! Angkat tangan!" seru pasukan penyergap.

Penumpang pesawat termasuk pilot dan copilot langsung menyerahkan diri. Mereka langsung dibawa dengan menggunakan sebuah mobil menuju kantor Pemadam Kebakaran Bandara Sepinggan untuk diinterogasi.

Setibanya di ruang interogasi, penumpang dan awak pesawat menjalani pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu, kemudian dicatat identistasnya satu per satu. Mereka dicecar dengan berbagai pertanyaan seperti. Dari interogasi tersebut terungkap bahwa pesawat asal Malaysia tersebut terbang menuju Philipina dengan melintasi wilayah udara Indonesia tanpa memiliki ijin.

Kejadian tersebut merupakan bagian skenario latihan tempur yang dilakukan TNI AU bersama TNI AL dan TNI AD. Menurut Danlanud Letkol Penerbang Riva Yanto kegitan latihan tempur ini rencananya akan dilakukan secara rutin. "Setiap tahun akan kita lakukan latihan seperti ini, tahun 2011 ini sudah yang kedua setelah pesawat Sukhoi kemarin," jelasnya.

Sedikitnya 250 personil terlibat dalam latihan tempur ini.  Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme TNI AU dibantu dengan Korps Radar dan Lapangan Udara Angkasa Pura Balikpapan.

Sumber: Tribun

0 komentar:

Posting Komentar