Jumat, Juli 22, 2011
0
JAKARTA-(IDB) : Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co. menjadi penawar unggulan untuk pembuatan tiga kapal selam yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan Indonesia. Sumber di pemerintah Korea Selatan (Korsel) mengungkapkan kepada koran Chosun Ibo dan kemudian dikutip Bloomberg pagi ini menyatakan nilai kontrak pembuatan kapal selam tersebut sebesar US$1,08 miliar.

Dia mengungkapkan Ketua MPR Taufik Kiemas telah menyampaikan kepada PM Korea Selatan Kim Hwang Sik kalau Daewoo hampir dipastikan mendapatkan proyek ini. Taufik Kiemas berkunjung ke galangan kapal Daewoo di Okpo, Pulau Geoje pada Selasa.

Dalam tender pembuatan kapal selam, Daewoo bersaing dengan Jerman, Prancis, dan Rusia. Apabila Daewoo dipastikan memenangkan tender tersebut, bisa dipastikan merupakan ekspor senjata terbesar Korea Selatan. 

Nilainya melampaui penjualan 16 pesawat jet latih tempur T-50 Golden Eagle ke Indonesia senilai US$400 juta. Nilai kontrak pengadaan kapal selam ini juga hampir setara dengan total ekspor senjata Korea Selatan pada tahun lalu yang mencapai US$1,19 miliar.

Indonesia juga menjalin kerja sama dengan Korsel untuk pengembangan jet tempur Korea Fighter Xperiment (KFX) yang diperkirakan anggaran US$8 miliar. Indonesia mendapat porsi anggaran US$1,6 miliar sehingga berhak atas 20% dari laba penjualan dan jatah 50 unit pesawat tempur tersebut.

Rencananya, pesawat tempur KFX didesain sebagai pesawat dengan kursi tunggal yang disokong mesin kembar setara kelas General Electric F414 atau Snecma M88 yang digunakan pada F/A-18E/F Boeing dan Dassault Rafale. Apabila pesawat tempur ini terwujud akan berganti nama menjadi pesawat F-33.

Proyek ini ditargetkan rampung pada 2024. Ada tiga tahapan dalam proyek ini yaitu Technical and Development Phase yang akan dimulai akhir Juli 2011, lalu Engineering Development Phase.

Sumber: Bisnis

0 komentar:

Posting Komentar