Sabtu, Mei 07, 2011
0
Kapal MV Sinar Kudus Indonesia
JAKARTA--(IDB) :  Perompakan telah mengganggu negara-negara ASEAN. Konflik internasional berimbas pada keamanan negara-negara Asia Tenggara.

Ketua ASEAN Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menaruh perhatian pada permasalahan perompakan yang terjadi di perairan di sekitar Somalia.

Dalam pidato sambutan pembukaan The 18th ASEAN Summit, ia menyebutkan bahwa perairan internasional masih menyediakan titik-titik rawan perompakan.

"Di perairan internasional, pembajakan dan perompakan di laut semakin rawan," ujarnya dalam pidato pembukaan The 18th ASEAN Summit di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Sabtu (7/5).

Kapal MT Gemini Singapura
Paling tidak dua kapal milik negara ASEAN, Indonesia dan Singapura, telah menjadi korban perompakan dalam waktu yang hampir bersamaan. Dua kapal tersebut adalah kapal MV Sinar Kudus berbendera Indonesia dan MT Gemini berbendera Singapura.

Perompakan merupakan salah satu dampak dari meluasnya kekerasan di dunia. Kekerasan lain juga memiliki dampak terhadap ASEAN seperti konflik timur tengah dan Libya.

Menurut Presiden Yudhoyono, ASEAN tak dapat menutup mata atas hal ini.

"Kita juga tidak menutup mata dengan masih terjadinya konflik-konflik bersenjata di berbagai penjuru dunia. Konflik di Libya, belum mereda. Pergolakan politik di Timur Tengah masih terus berlangsung, disertai dengan meluasnya kekerasan," jelasnya.

ASEAN tidak dapat memungkiri dampak dari kekerasan ini antara lain adalah migrasi penduduk dalam jumlah besar, tidak teratur dan tidak legal. Akibatnya berbagai masalah politik, sosial, dan keamanan, terjadi di negara tujuan (countries of destination) dan negara transit.

0 komentar:

Posting Komentar