Sabtu, Mei 28, 2011
0
PBB-(IDB) :  Pembaruan yang berhasil di Dewan Keamanan PBB akan meningkatkan kemampuan badan dunia itu menciptakan dunia lebih aman, kata Presiden Sidang Majelis Umum PBB Joseph Deiss di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Jumat (27/5/2011).   

Deiss mengatakan kepada wartawan bahwa dia memberi tahu PBB kesediaannya bergerak maju, bersama negara anggota tentu saja, dalam masalah penting pembaruan Dewan Keamanan (DK). "Keberhasilan dalam memperbarui DK PBB akan menjadi sumbangan penting, saya kira, guna meningkatkan kapasitas kita untuk menghadapi tantangan global dan menciptakan dunia yang lebih aman, yang lebih demokratis, dan juga badan yang lebih mewakili," kata Deiss.   

Telah ada seruan untuk memperbarui susunan Dewan 15-anggota yang bertugas memastikan keamanan dan perdamaian global. Sebagian negara telah meminta perubahan dalam susunan DK saat ini, yang memiliki lima anggota tetap dengan hak veto—Amerika Serikat, Inggris, China, Perancis, dan Rusia—dan 10 anggota tak tetap yang dipilih untuk masa jabatan dua tahun.   

Pada 16 Mei, Deiss berpidato di konferensi mengenai pemerintahan global dan pembaruan Dewan Keamanan di Roma, Italia—pertemuan yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Italia. Selama pidatonya, ia menyampaikan apa yang ia percayai sebagai kekuatan penggerak di balik pembaruan DK PBB.  

Deiss mengatakan, keputusan sepenting pembaruan DK PBB memerlukan itikad politik dan dukungan dari banyak negara anggota. Kedua, ia mengatakan mesti ada cerminan nilai PBB dan piagamnya, seperti transparansi dan penyertaan, di dalam paket pembaruan akhir. "Pembaruan tersebut juga mesti menjadi prinsip ketiga dan sederhana," kata Deiss.

"Itu berarti, pembaruan tersebut tak boleh menciptakan sesuatu yang sangat rumit, yang sulit dimengerti, untuk mengetahui cara kerjanya, sungguh," ujarnya.   

Ia mengatakan, pembuatan setiap peraturan baru dan proses DK yang dapat dipahami akan lebih baik tidak hanya buat pihak dalam seperti anggota DK dan diplomat PBB, tetapi juga masyarakat dan pihak lain non-PBB. "Poin keempat adalah kita harus memerhatikan efisiensi," kata Deiss.   

Masalah keamanan dan perdamaian yang dihadapi dunia saat ini sering kali mendesak. Ia menjelaskan, diperlukan aksi cepat dan efektif oleh DK sehingga pengambilan keputusan yang efisien adalah yang paling penting.   

Prinsip terakhir Deiss ialah prinsip pembangunan keluwesan di DK. Pasalnya, DK dirancang sebagai wakil dunia yang berubah.

Sumber: Kompas

0 komentar:

Posting Komentar