MAKASSAR-(IDB) : Angkatan Laut AS dan Rusia mengunjungi Indonesia, kemarin. Angkatan Laut kedua negara akan menggelar latihan perang gabungan secara terpisah dengan Indonesia.
Tiga kapal Angkatan Laut AS tiba di Jakarta, kemarin, untuk melaksanakan latihan tahunan. Nama programnya Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) ke-17.
”Kami menanti latihan bersama kapal TNI AL tahun ini. Kita telah mengembangkan program pelatihan yang bagus dan kami berharap kedua angkatan laut akan saling belajar satu sama lain selama latihan, terutama di laut,” kata Laksamana Muda Thomas Carney, Komandan Gugus Tugas 73 dan Pejabat Pelaksana latihan ini, kemarin.
“TNI AL memiliki banyak pengalaman dalam operasi anti-perompakan dan patroli di beberapa perairan tersibuk di dunia sehingga kami sangat ingin melatih kemahiran ini bersama,” imbuhnya.
Latihan ini dibuka Wakil Duta Besar AS Ted Osius di Markas Komando Armabar TNI AL, Jakarta, kemarin. CARAT digelar di dua medan. Pertama, di darat, yaitu program pertukaran bidang keteknikan dan pengendalian kerusakan; bakti sosial pelayanan medis umum dan gigi; serta program pelayanan masyarakat di sekolah-sekolah setempat.
Kegiatan selanjutnya dilakukan di atas laut, yaitu mengembangkan kemampuan maritim dalam hal pengamanan maritim, pertukaran informasi, operasi laut gabungan, latihan patroli dan penggunaan meriam, serta latihan anti perompakan dan anti penyelundupan.
Sekitar 1.600 personel angkatan laut AS dan Korps Marinir AS mengikuti CARAT Indonesia 2011. Kapal perang AS yang mengikuti latihan ini adalah kapal pendaratan USS Tortuga (LSD 46), kapal penghancur berpeluru kendali USS Howard (DDG 83), serta kapal frigat USS Reuben James (FFG 57). Ada pula peserta tambahan seperti pasukan pendaratan amfibi Marinir, pasukan U.S. Navy Seabees, P-3C Orion, serta helikopter SH-60 Seahawk.
Selain dengan AL Indonesia, CARAT juga digelar AS dengan AL Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Di Dermaga Peti Kemas Soekarno Hatta, Makassar, kemarin pagi, Kapal perang Admiral Panteyeyev milik Angkatan Laut Rusia bersandar. Mereka akan menggelar latihan perang bersama dengan TNI di Pangkalan Utama Angkatan Laut VI Makassar.
“Latihan perang bersama ini untuk menjalin tali persahabatan dalam bidang kemiliteran,” kata Juru Bicara Lantamal VI Mayor Laut (S) Imam Danu Pranoto. Rencananya latihan dan patroli bersama akan dilakukan dengan KRI Oswald Siahaan-354. Latihan bersama akan digelar 27 Mei mendatang. Adapun lokasi latihan masih akan dibahas bersama. Rencananya kapal ini akan berada di Makassar selama lima hari.
Kapal Admiral Panteyeyev berukuran 163,5 meter dengan lebar 19,3 meter, kedalaman 7,8 meter, berat 6700 ton, kecepatan 29,5 knot, serta dilengkapi rudal dan alat pendeteksi dengan 300 orang anak buah kapal.
Flag Officer Panglima Flotila Armada Pasifik Russian, Kolonel Laut Victor N Sokolov, mengatakan, latihan perang ini untuk berbagi pengalaman dalam menghadapi kapal pembajak atau kapal musuh. “ Bagaimana kita bisa membebaskan anggota yang disandera musuh,” kata Victor.
Turut dalam rombongan Minister Counsellor dari Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia S Tolchenov dan Wakil Atase Pertahanan Rusia Letnan Kolonel M Lukiyanov. Mereka disambut dengan tarian tradisional khas Makassar, yakni Tari Padduppa dan Tari Maddupa Bosara, sebagai simbol penghormatan pada tamu.
Tiga kapal Angkatan Laut AS tiba di Jakarta, kemarin, untuk melaksanakan latihan tahunan. Nama programnya Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) ke-17.
”Kami menanti latihan bersama kapal TNI AL tahun ini. Kita telah mengembangkan program pelatihan yang bagus dan kami berharap kedua angkatan laut akan saling belajar satu sama lain selama latihan, terutama di laut,” kata Laksamana Muda Thomas Carney, Komandan Gugus Tugas 73 dan Pejabat Pelaksana latihan ini, kemarin.
“TNI AL memiliki banyak pengalaman dalam operasi anti-perompakan dan patroli di beberapa perairan tersibuk di dunia sehingga kami sangat ingin melatih kemahiran ini bersama,” imbuhnya.
Latihan ini dibuka Wakil Duta Besar AS Ted Osius di Markas Komando Armabar TNI AL, Jakarta, kemarin. CARAT digelar di dua medan. Pertama, di darat, yaitu program pertukaran bidang keteknikan dan pengendalian kerusakan; bakti sosial pelayanan medis umum dan gigi; serta program pelayanan masyarakat di sekolah-sekolah setempat.
Kegiatan selanjutnya dilakukan di atas laut, yaitu mengembangkan kemampuan maritim dalam hal pengamanan maritim, pertukaran informasi, operasi laut gabungan, latihan patroli dan penggunaan meriam, serta latihan anti perompakan dan anti penyelundupan.
Sekitar 1.600 personel angkatan laut AS dan Korps Marinir AS mengikuti CARAT Indonesia 2011. Kapal perang AS yang mengikuti latihan ini adalah kapal pendaratan USS Tortuga (LSD 46), kapal penghancur berpeluru kendali USS Howard (DDG 83), serta kapal frigat USS Reuben James (FFG 57). Ada pula peserta tambahan seperti pasukan pendaratan amfibi Marinir, pasukan U.S. Navy Seabees, P-3C Orion, serta helikopter SH-60 Seahawk.
Selain dengan AL Indonesia, CARAT juga digelar AS dengan AL Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Di Dermaga Peti Kemas Soekarno Hatta, Makassar, kemarin pagi, Kapal perang Admiral Panteyeyev milik Angkatan Laut Rusia bersandar. Mereka akan menggelar latihan perang bersama dengan TNI di Pangkalan Utama Angkatan Laut VI Makassar.
“Latihan perang bersama ini untuk menjalin tali persahabatan dalam bidang kemiliteran,” kata Juru Bicara Lantamal VI Mayor Laut (S) Imam Danu Pranoto. Rencananya latihan dan patroli bersama akan dilakukan dengan KRI Oswald Siahaan-354. Latihan bersama akan digelar 27 Mei mendatang. Adapun lokasi latihan masih akan dibahas bersama. Rencananya kapal ini akan berada di Makassar selama lima hari.
Kapal Admiral Panteyeyev berukuran 163,5 meter dengan lebar 19,3 meter, kedalaman 7,8 meter, berat 6700 ton, kecepatan 29,5 knot, serta dilengkapi rudal dan alat pendeteksi dengan 300 orang anak buah kapal.
Flag Officer Panglima Flotila Armada Pasifik Russian, Kolonel Laut Victor N Sokolov, mengatakan, latihan perang ini untuk berbagi pengalaman dalam menghadapi kapal pembajak atau kapal musuh. “ Bagaimana kita bisa membebaskan anggota yang disandera musuh,” kata Victor.
Turut dalam rombongan Minister Counsellor dari Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia S Tolchenov dan Wakil Atase Pertahanan Rusia Letnan Kolonel M Lukiyanov. Mereka disambut dengan tarian tradisional khas Makassar, yakni Tari Padduppa dan Tari Maddupa Bosara, sebagai simbol penghormatan pada tamu.
Sumber: Fajar
0 komentar:
Posting Komentar