JKGR-(IDB) : Indonesia tampaknya akan melirik rudal pertahanan udara / Surface to
air missile (SAM) jarak menengah dalam MEF II, 2015 -2019. Alutsista ini
sudah dilihat oleh user dan mereka mengaku puas terhadap performanya.
Namun keputusan akhir akan berada di tangan Presiden Terpilih Joko
Widodo saat nanti beliau menjabat, dan tentunya juga persetujuan Komisi I
DPR.
Menurut rekan warjag, kemungkinan besar SAM jarak menengah itu buatan Eropa, alutsista yang dipakai NATO.
Clue dari SAM jarak menengah ini adalah, Menteri Pertahanan Indonesia sudah melakukan lawatan ke negara tersebut. Begitu pula dengan Panglima TNI.
Medium dan Long Range SAM rencananya akan berada di bawah Arhanud yang menjadi operatornya, bukan dari Paskhas atau TNI AU.
Dari dokumentasi yang dimiliki warjag, rudal NASAMS merupakan, alutsista
yang juga dimintai oleh PT DI, untuk dikembangkan di Indonesia. NASAMS
menggunakan rudal AIM-120 Amraam, sehingga familiar dengan Indonesia.
Tentu rudal NASAMS yang akan dijadikan SAM medium Indonesia di MEF 2,
masih berupa dugaan semata. Dugaan ini bisa dipertajam, dengan
memecahkan sejumlah clue yang telah disampaikan rekan Warjag Bung Sempak
dan Bung Jalo, dengan opsi, jika disetujui Pemerintahan yang baru
nanti.
Sumber : JKGR
buat apa boyong rudal SAM pertqhanan udara buatan barat sudah terbukti di rancang tidak mengenai sasaran , bagus S400 buatan moskow evek getardi kawasan asia fasific lebih terasa .
BalasHapus