Jumat, Juni 06, 2014
2
Kapal Siluman Perancis Mata-Matai Armada Laut Hitam Rusia

MOSCOW-(IDB) : Kapal siluman Prancis, Surcouf, yang memasuki Laut Hitam sejak 28 Mei 2014 diketahui memata-matai fasilitas militer Rusia di Armada Laut Hitam. Hal itu diungkapkan sumber diplomatik militer Rusia.

“Kapal (Prancis) tersebut bermanuver di bagian utara dari Laut Hitam, sesekali mendekati pantai Crimea sekitar 50 sampai 60 kilometer,” kata sumber diplomatik itu kepada Itar-Tass, Rabu (4/6/2014).

”Menurut data yang tersedia, sebuah kapal tempur NATO juga melakukan pengintaian elektronik terhadap fasilitas militer Rusia di Armada Laut Hitam, yang terletak di sepanjang pantai semenanjung (Crimea), serta fasilitas administrasi dan strategis utama di daerah pesisir,” lanjut sumber itu.

Menurutnya, kapal siluman Surcouf beroperasi bersama kapal perang Amerika Serikat Gulf Vella yang juga telah memasuki Laut Hitam. ”Pada saat ini, kapal perang Amerika telah berada di pelabuhan Constanta, Rumania. Sebelumnya kapal itu mengunjungi Bulgaria,” imbuh sumber tersebut.

Sementara itu, ahli militer Rusia, Vladimir Shcherbakov, membeberkan kemampuan kapal siluman milik Prancis itu. ”Secara khusus, (kapal Surcouf) dapat memantau segala jenis percakapan, termasuk percakapan telepon dan e – mail,” katanya.

SU-27 Rusia Intercept Pesawat Mata-Mata AS RC-135 U

Departemen Pertahanan (Pentagon) Amerika Serikat jengkel atas insiden pesawat jet tempur Rusia yang terbang sangat dekat di depan pesawat mata-mata militer AS. Insiden pada akhir April lalu di wilayah Jepang utara itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan kedua negara terkait krisis Ukraina.

Petangon menyatakan, pesawat jet tempur Rusia terbang tepat di dekat hidung pesawat mata-mata militer AS. Jaraknya, hanya sekitar 100 kaki atau sekitar 30 meter. Menurut pejabat Pentagon, pada 23 April 2014, pesawat jet tempur Rusia, Su-27 Flanker melesat mendekati pesawat mata-mata Angkatan Udara AS, RC-135 U. Kedua pesawat itu terbang di wilayah udara internasional di atas laut Okhtosk.

Juru bicara Pentagon, Kolonel Steve Warren, mengatakan tidak ada komunikasi radio antar-dua pesawat. “Sulit untuk mengetahui alasan pilot (Rusia) tapi efeknya bahwa personel pada (pesawat Amerika) mampu melihat bahwa pesawat ini dipersenjatai,” kata Warren, kemarin seperti dilansir Reuters, Kamis (5/6/2014).

Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel dan Kepala Staf Gabungan Militer AS, Jenderal Martin Dempsey, secara pribadi menyampaikan keprihatinan mereka kepada pihak Moskow. Menurut Waren, kedua pihak telah membahas insiden ini secara terbuka.

Sementara itu, Kedutaan Rusia di Washington belum bersedia mengkonfirmasi laporan tersebut. Pihak Moskow juga tidak memberikan penjelasan atas manuver membahayakan dari pesawat tempur mereka.




Sumber : Sindo

2 komentar:

  1. Rusia hrs memulai perang di laut Hitam dg menggunakan kapal2 selam, utk memberikan pelajaran kpd NATO dan sekaligus utk blokade laut Hitam.

    BalasHapus