Selasa, Mei 13, 2014
4
NAW PYI TAW-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan penyelesaian ketegangan di kawasan Laut China Selatan agar dilakukan tanpa penggunaan kekuatan militer oleh semua negara yang berkepentingan atau terlibat dalam isu tersebut.

"Kuncinya adalah jangan ada yang tergoda menggunakan kekuatan militer. Kalau itu bisa disepakati, apa pun ketegangan di Laut Tiongkok Selatan bisa ada solusinya," kata Presiden dalam keterangan pers sebelum bertolak menuju Jakarta usai menghadiri rangkaian KTT ASEAN di Naw Pyi Taw Myanmar, Senin.

Kepala Negara mengatakan salah satu pembicaraan dan isu yang mencuat adalah mengenai perdebatan kebangkitan Tiongkok apakah merupakan ancaman atau bukan.

Indonesia, kata Presiden, memandang kebangkitan Tiongkok dari segala sisi bisa dimaknai positif melalui peningkatan kerja sama yang saling menguntungkan dengan negara-negara di kawasan sehingga tidak perlu disikapi dengan kekhawatiran.

"Kita tidak ingin the Raise of China tidak peaceful karena akan melibatkan persoalan yang serius, justru kita bermitra, berdialog dengan Tiongkok agar kecemasan itu tidak terjadi kita harus aktif untuk bersama-sama, karena sebenarnya Tiongkok yang kuat secara ekonomi membawa manfaat bagi negara di kawasan alangkah baiknya Tiongkok menjadi mitra dagang dan investasi dan tidak jadi ancaman bagi politik dan keamanan kawasan," katanya.

Presiden mengatakan arah kebijakan politik luar negeri Indonesia selama ini, selain sejalan dengan apa yang telah diterapkan oleh pemerintahan sebelumnya sejak jaman Presiden Soekarno hingga Presiden Megawati, juga ditambahkan kebijakan hubungan luar negeri ke segala arah termasuk membina hubungan dengan Tiongkok.

"Ini bukan hanya retorika, motto tapi kita jalankan dalam 10 tahun terakhir ini ada 16 partner strategis atau partner komprehensif, hampir semua negara besar menjadi komprehensif dan strategic partner," kata Presiden.

Kepala Negara meyakini, kebijakan ini, akan dilanjutkan oleh Presiden RI selanjutnya untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa.




Sumber : Antara

4 komentar:

  1. Sangat betul pak Presiden,Namun Peperangan yang terjadi saat ini adalah dikarenakan perebutan wilayah yang memiliki kekayaan alam dan posisi strategis.Indonesia memiliki itu semua Untuk itu pertahanan negara harus diperkuat mengingat semua mengincar alam Indonesia. Semoga diakhir masa jabatan pemerintahan bapak, Indonesia benar benar kuat dan sudah memiliki daftar pengadaan sampai mandiri Alutsista di tiga matra. diantaranya SU 35, SU 34 kapal selam kelas terbaru, Rudal s 300 dan S400 dan lain lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Y UDA BUNGKUS AJA. GK USAH TAKUT.APALAGI CENGEN, SURU TU PURNOMO KE RUSIA BUNGKUS SEMUA.SU 35.SU 34.S 300.S 400..OKE JGN NANGIS LAGI Y.

      Hapus
    2. Setuju dengan anda,perkuat pertahanan kita dengan Su 35,SU 34 maritim stike,yang paling penting S 400,S 300.Penguasaan tehnologi rudal.Perkuat perbatasan Natuna diperlukan supaya Jiran dan China tak tergiur mencaploknya.Terus China ditarik untuk invest di Indonesia di bidang tehnologi pengolahan yang belum kita mampu.Tapi juga hati hati jangan terjadi masuknya pabrik pabrik yang menghasilkan polusi dan limbah akibat ketatnya aturan polosi di negara maju.Masuknya modal besar dan industri dari luar harus bisa ,menyerap tenaga kerja lokal.Kontrak dan joint venture harus diperhatikan dengan sungguh sungguh jangan sampai barang yang dihasilkan oleh pabrik yang di bangun oleh perusahaan joint venture itu cuma numpak produksi di Indonesia .Kita cuma kebagian ngurus polusi dan limbah.Istilah kasarnya kebagian cuci piring doang,pestanya nggak di ikutkan.Harus di bikin aturan yang jelas bahwa sebagian produksi mereka harus dilempar dipasar lokal dengan harga yang wajar .Suatu saat nanti gabungan swasta nasional dan China bisa masuk ke Aussia bikin tambang,peternakan,perkebunan.Baru baru ini rencana beli lahan oleh bumn untuk ternak sapi di sana di tolak aussia .Apa mungkin karena badan usaha milik negara yang mau beli jadi mereka takut.Coba dorong swasta yang beli mungkin mereka mau jual.Kita punya ahli yang bisa bikin padang pasir jadi hutan ,harusnya itu bisa tempat alternatif untuk memenuhi kebutuhan indonesia yang besar ini.Kapan lagi mau nguasai bule dengan cara moderen.Luas daratan Aussia 7 kali Indonesia ,sebagian kosong dan padang pasir.

      Hapus
  2. perebutan wilayah lcs / scs tampa perang... asal yg bersengketa dengan cina di caplok diam saja...beres . bagus ambalat segera di espolarasi supaya inport migas berkurang .
    ambalat ibarat orang sudah tunagan tinggal ke penghulu beres hehe....

    BalasHapus