SUMENEP-(IDB) : Rencana pemerintah pusat
untuk memindahkan Pangkalan TNI AL (Lanal) Batu Poron Kamal, Kabupaten
Bangkalan (Madura barat) ke wilayah Kabupaten Sumenep disambut gembira
Pemkab Sumenep. Bahkan, pemerintas Sumenep telah menyiapkan lahan seluas
4 hektar untuk Lanal baru di ujung timur Pulau Madura itu.
Wakil Bupati Sumenep, Soengkono Sidik, menjelaskan, lahan seluas 4 hektar itu tidak menyatu namun menyebar di dua tempat. Yakni, di wilayah Kecamatan Batuan seluas 2 hektar dan 2 hektar lainnya berada di kawasan Pulau Kangean, Raas dan Pulau Sapeken.
"Untuk ketersediaan lahan kami telah siapkan. Sedangkan untuk anggaran pembangunan Pangkalan TNI AL itu disiapkan pemerintah pusat," jelas Soengkono, Minggu (18/5).
Mantan Sekretaris Kabupaten Sumenep itu menambahkan, Bupati Sumenep bersama Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal V) Surabaya telah menandatangai MoU terkait pembangunan Lanal di wilayah Kabupaten Sumenep.
Soengkono mengatakan, pihak TNI AL telah mengecek bakal lokasi Lanal tersebut. Baik lokasi di wilayah di Kecamatan Batuan maupun dikepulauan. "Bahkan, pos pantau didaerah Pagerungan Besar, Kecamatan/Pulau Sapeken sudah ditingkatkan menjadi Sub Lanal," jelasnya.
Keberadaan Pangakalan TNI AL itu, menurut Soengkono langsung dirasakan warga kepulauan. Warga merasa aman dari ancaman kecelakaan laut. Artinya, jika ada kecelakaan laut maka armada kapal milik TNI AL bakal ikut membantu melakukan penyisiran dan pencarian korban mendampingi Polisi Air.
Soengkono mengatakan, armada TNI AL sudah berada di Pagerungan Besar yang sekali-kali melakukan operasi diperairan Sumenep. Peningkatan status pos pantau dan menempatkan armada lautnya, telah membuktikan kalau Angkatan Laut sudah mulai masuk ke perairan Sumenep untuk menjaga batas wilayah dan ekosistem laut.
"Angkatan Laut juga akan menempatkan kapal cepat yang akan melakukan patroli di Perairan Sumenep. Kami berharap, pemerintah pusat sudah mulai membangun Lanal pada pertengahn tahun ini," kata harap Soengkono.
Soengkono memandang keberadaan Lanal di Sumenep mampu mengamankan sejumlah lokasi pertambangan lepas pantai yang belakangan ini semakin bertumbuh. Selain tambang gas di Pulau Pagerungan, tambang migas lainnya telah dibangun. Semisal tambang milik Santos dan swasta asing lainnya.
Wakil Bupati Sumenep, Soengkono Sidik, menjelaskan, lahan seluas 4 hektar itu tidak menyatu namun menyebar di dua tempat. Yakni, di wilayah Kecamatan Batuan seluas 2 hektar dan 2 hektar lainnya berada di kawasan Pulau Kangean, Raas dan Pulau Sapeken.
"Untuk ketersediaan lahan kami telah siapkan. Sedangkan untuk anggaran pembangunan Pangkalan TNI AL itu disiapkan pemerintah pusat," jelas Soengkono, Minggu (18/5).
Mantan Sekretaris Kabupaten Sumenep itu menambahkan, Bupati Sumenep bersama Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal V) Surabaya telah menandatangai MoU terkait pembangunan Lanal di wilayah Kabupaten Sumenep.
Soengkono mengatakan, pihak TNI AL telah mengecek bakal lokasi Lanal tersebut. Baik lokasi di wilayah di Kecamatan Batuan maupun dikepulauan. "Bahkan, pos pantau didaerah Pagerungan Besar, Kecamatan/Pulau Sapeken sudah ditingkatkan menjadi Sub Lanal," jelasnya.
Keberadaan Pangakalan TNI AL itu, menurut Soengkono langsung dirasakan warga kepulauan. Warga merasa aman dari ancaman kecelakaan laut. Artinya, jika ada kecelakaan laut maka armada kapal milik TNI AL bakal ikut membantu melakukan penyisiran dan pencarian korban mendampingi Polisi Air.
Soengkono mengatakan, armada TNI AL sudah berada di Pagerungan Besar yang sekali-kali melakukan operasi diperairan Sumenep. Peningkatan status pos pantau dan menempatkan armada lautnya, telah membuktikan kalau Angkatan Laut sudah mulai masuk ke perairan Sumenep untuk menjaga batas wilayah dan ekosistem laut.
"Angkatan Laut juga akan menempatkan kapal cepat yang akan melakukan patroli di Perairan Sumenep. Kami berharap, pemerintah pusat sudah mulai membangun Lanal pada pertengahn tahun ini," kata harap Soengkono.
Soengkono memandang keberadaan Lanal di Sumenep mampu mengamankan sejumlah lokasi pertambangan lepas pantai yang belakangan ini semakin bertumbuh. Selain tambang gas di Pulau Pagerungan, tambang migas lainnya telah dibangun. Semisal tambang milik Santos dan swasta asing lainnya.
Sumber : Skalanews
0 komentar:
Posting Komentar