Rabu, Mei 07, 2014
0
Kru Vietnam mengamati kapal mereka setelah ditabrak oleh kapal Tiongkok di Laut China Selatan 7/4/2014 (photo: AP)
Kru Vietnam mengamati kapal mereka setelah ditabrak oleh kapal Tiongkok di Laut China Selatan 7/4/2014.

LCS-(IDB) : Setelah terjadi ketegangan berjam jam lamanya, kapal Angkatan Laut Vietnam akhirnya adu fisik dengan kapal Tiongkok di kawasan yang menjadi sengketa di Laut China Selatan.


Insiden ini terjadi pada saat Vietnam berupaya mencegah Tiongkok untuk membangun anjungan minyak di wilayah laut yang diklaim kedua negara.


Pejabat Vietnam mengatakan kapal-kapal mereka juga menjadi sasaran meriam air dan secara sengaja ditabrak oleh kapal Tiongkok. Namun tidak ada tembakan yang dilepaskan dalam tabrakan pada Selasa 6 Mei Mei tesebut.


Bagaimanapun Wakil Komandan Penjaga Pantai Vietnam, Laksamana Muda Ngo Ngoc Thu, mengatakan beberapa awak kapal cedera.


Tabrakan kapal ini merupakan insiden yang terburuk di laut antara Vietnam dan Tiongkok dalam beberapa tahun belakangan terkaut sengketa wilayah di Laut China Selatan.


Aksi Tiongkok untuk membangun anjungan minyak pekan lalu dilihat berbagai pihak sebagai aksi provokasi dalam kampanyenya untuk menegaskan kepemilikan wilayah laut di kawasan tersebut, yang menjadi sengketa antara Tiongkok, Vietnam, Filipin, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.


Sumber-sumber diplomat mengatakan Vietnam mengerahkan 29 kapal angkatan laut dan penjaga pantai setelah mengetahui rencana pembangunan anjungan minyak oleh Cina, di dekat Kepulauan Paracel.


Kapal patroli  Vietnam menyaksikan Kapal Tiongkok Menembakkan meriam air ke kapal Vietnam dan Kapal Chinese Cost Guard (tengah)  melaju di LCS ke wilayah  sengketa (photo: AP)
Kapal patroli Vietnam menyaksikan Kapal Tiongkok Menembakkan meriam air ke kapal Vietnam dan Kapal Chinese Cost Guard (tengah) melaju di LCS ke wilayah sengketa

Tiongkok Bor Minyak Di LCS
 
Langkah Tiongkok melakukan pengeboran minyak di perairan sengketa membuat Vietnam Meradang. Dalam kisruh Laut China Selatan ini, Amerika Serikat kembali ambil bagian dengan turut mengecam tindakan Tiongkok tersebut.


Diberitakan ABC News, Selasa 6 Mei 2014, dalam pernyataan pemerintah Vietnam, Menteri Luar Negeri Pham Binh Minh menelepon Penasihat Pemerintah Tiongkok Yang Jiechi dan mengatakan pengeboran minyak di wilayah itu ilegal dan melanggar kedaulatan negara meraka. Apalagi, kata Pham, pengeboran senilai US$1 miliar itu dikawal oleh kapal-kapal perang Tiongkok.


“Vietnam tidak bisa menerimanya dan memprotes tindakan Tiongkok. Vietnam menuntut Tiongkok menghentikan pengeboran minyak dan memulangkan kapal-kapal dari wilayah itu,” kata Minh kepada Yang.


Menanggapi pernyataan Vietnam, pemerintah Beijing mengatakan, pengeboran minyak CNOOC 981 berada di wilayah mereka. Tiongkok juga memperingatkan Vietnam untuk tidak mengganggu aktivitas eksplorasi minyak mereka.


Pengeboran dilakukan di dekat Kepulauan Paracel yang dipersengketakan kedua negara. Kepulauan ini dikuasai oleh Tiongkok sejak 40 tahun lalu tapi juga diklaim oleh Vietnam. Saat itu, terjadi pertempuran yang menewaskan 74 tentara Vietnam yang didukung AS. Tahun 1988, pertempuran kembali terjadi memperebutkan Kepulauan Spratly, menewaskan 64 pelaut Vietnam.


Kementerian Luar Negeri Vietnam mengatakan, pengeboran minyak Tiongkok dilakukan di zona ekonomi eksklusif yang diatur oleh Konvensi Hukum Laut PBB (UNCLOS) tahun 1982. Berdasarkan peraturan UNCLOS, kapal perang Tiongkok dilarang berada di radius 4,8 kilometer dari wilayah tersebut.


Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Jen Psaki, menyebut tindakan Tiongkok itu sebagai provokasi dan mengancam perdamaian dan stabilitas kawasan. Aktifnya AS dalam sengketa Laut China Selatan setelah Presiden Barack Obama mengubah fokus mereka ke Asia.


“Kejadian ini menunjukkan pentingnya pada negara pengklaim mengklarifikasi klaim mereka berdasarkan hukum internasional dan mencapai kesepakatan soal aktivitas apa yang diperbolehkan di perairan sengketa,” kata Psaki.

Kendati didukung AS, posisi Vietnam serba salah dalam menghadapi Tiongkok. Pasalnya, Tiongkok adalah salah satu mitra ekonomi terbesar Vietnam. Jangan sampai hubungan ekonomi rusak karena hal ini. Dalam militer, Vietnam juga tertinggal sangat jauh. Namun langkah tegas perlu dilakukan Vietnam yang sebelumnya disebut lembek dalam menghadapi Tiongkok. 



Sumber : Vivanews

0 komentar:

Posting Komentar