JAKARTA-(IDB) : Rencana ekspor panser Anoa buatan PT Pindad (Persero) ke Malaysia
terancam gagal karena protes pabrikan otomotif asal Prancis, Renault.
Rencananya, Pindad akan menjual Anoa ke negeri jiran itu menggunakan
mesin Renault.
"Renault protes karena mereka juga menawarkan panser Renault ke Malaysia," kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pindad Wahyu Utomo kepada Tempo, Minggu, 6 April 2014.
"Renault protes karena mereka juga menawarkan panser Renault ke Malaysia," kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pindad Wahyu Utomo kepada Tempo, Minggu, 6 April 2014.
Pindad,
kata dia, sebenarnya sudah memberikan alternatif kepada pemerintah
Malaysia untuk menggunakan mesin Mercedes-Bens atau Deutz. Dua mesin
alternatif, menurut Wahyu, sebenarnya sama tangguhnya. "Namun terserah user-nya. Hingga kini mereka belum memberikan jawaban mau pakai yang mana."
Sebelumnya Malaysia berminat membeli 23 panser Anoa buatan Pindad. Selain Malaysia, beberapa negara ASEAN lainnya juga menyatakan ketertarikannya, misalnya Brunei Darussalam dan Filipina. Selain itu, ada negara-negara Afrika dan Timur Tengah, seperti Irak dan Uganda, yang menyatakan ketertarikannya membeli panser seharga sekitar Rp 7 miliar ini.
Sebelumnya Malaysia berminat membeli 23 panser Anoa buatan Pindad. Selain Malaysia, beberapa negara ASEAN lainnya juga menyatakan ketertarikannya, misalnya Brunei Darussalam dan Filipina. Selain itu, ada negara-negara Afrika dan Timur Tengah, seperti Irak dan Uganda, yang menyatakan ketertarikannya membeli panser seharga sekitar Rp 7 miliar ini.
Sumber : Tempo
Hal itu wajar bila renault protest. untuk itu Indonesia harus mandiri teknologi disemua bidang termutama Alutsista, sampai permesinananya. Sebaiknya Mobil perkasa yang dibuat texmaco. dengan mesin yang sudah dibuat sendiri itu diberdayakan dan ditingkatkan kualitasnya dan dintegrasikan ke Panser buatan PT Pindad, sementara pakai mesin yang lain atau mesin Toyota yang sudah dibuat diindonesia ditingkatkan kemampuanya untuk membuat mesin yang lebih besar seperti kebutuhan tang dan panser.
BalasHapuscoba aja kalau mesin renault diganti mesin buatan indonesia. pasti Malaysia kagak mau. hahaha. Konsumen juga think smartlah. Makanya kalo kayak gini dilihat dulu siapa yang bakal bersaing. Selayaknyalah pindad milih mercedes khusus buat malon.
BalasHapusKekuatan mesin texmaco dan renautl ga beda jauh bukti bis perkasa metro mini di bawak muter muter ribuan kilo meter perbulan ga masalah , yg jadi masalah industri nasional padat karya di tutup karna pejabat terima suap dari industri otomotif asing itu cilaka !!!
BalasHapusSaya yakin mesin texmaco dan renault sama2x kuat. Tapi bener Justin. Persepsi customer sulit dikalahkan. Ini masalah 'kepercayaan' terhadap produk dan merek. Contohnya, Indonesia udah bisa bikin kulkas, LCD sendiri merk Polytron tapi tetep aja orang Indonesia beli LG, Samsung, Sony, Hitachi. Merek sendiri aja nggak mau pake, jangan harap malon mau pake merek kita.
BalasHapusSejak kapan mesin texmaco di produksi lagi???Perusahaannya aja udah di tutup pailit .
HapusSejak kapan saya bilang mesin texmaco produksi lagi??? Mana tulisan saya bahwa texmaco produksi lagi?
Hapus