JAKARTA-(IDB) : PT Regio Aviasi Industri (RAI), perusahaan dirgantara swasta yang
saat ini tengah mengembangkan pesawat R80 resmi menggandeng Dassault
Systemes dalam proses rancang bangun pesawat unggulannya itu.
Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan siang tadi (8/4/2014) di
Jakarta.
"Kami akan memanfaatkan platform 3DExperience dari Dassault Systemes.
Dengan platform ini kami bisa mengetahui secara real time perkembangan
program pesawat kami mulai dari desain,simulasi produksi,sampai
integrasi pesawat itu sendiri," ujar Agung Nugroho, Presdir PT RAI.
Dari presentasi yang ditampilkan, piranti lunak bernama Catia ini
digunakan untuk membuat desain tiga dimensi dari R80. Tak hanya berhenti
di desain, Catia juga mampu mensimulasikan tahap-tahap produksi hingga
membuat simulasi jika terjadi kecelakaan. Harapannya, dengan rangkaian
simulasi ini R80 mampu selesai diproduksi tepat waktu.
Soal sistem avionik, landing gear, mesin, dan sistem-sistem
lainnya yang akan digunakan di R80, Agung masih enggan menjelaskan
secara rinci. Pasalnya,saat ini pihaknya masih memfokuskan diri untuk
merampungkan desain R80.
"Sudah ada beberapa produsen yang kita lirik tapi belum bisa bilang
sekarang. Mudah-mudahan akhir tahun ini kami sudah bisa tentukan
semuanya," jelasnya.
Sumber : Angkasa
mantap....
BalasHapusweh ini baru benar-benar enak didengar. Kuharap desainnya tidak jadul kayak N250 yang tidak begitu mantap . hehe mbok didesain yang lebih futuristik dikit gitu lho. dengan desain yang futuristik kan bisa menandakan kalau isi mesinnya juga futuristik heheh.
BalasHapusIni ide yang mendunia, beginilah sebaiknya pengusaha berkelas dunia dan kalau boleh saya saran mesinnya diproduksi di Indonesia. agar tidak senasib dengan panser Anoa.
BalasHapusIni kantorku, bosku dan kerjaan ku.... makin padat dehh
BalasHapusSemoga sukses R80.
BalasHapusAamiin :)