Kamis, Maret 06, 2014
0
Penyebab Banyaknya Jatuh Korban

JAKARTA-(IDB) : Setidaknya, 87 korban jatuh dalam insiden meledaknya gudang amunisi Tentara Nasional Indonesia (TNI AL) di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu 5 Maret 2014.
Bahkan, satu di antaranya, anggota Satuan Fasilitas perbaikan dan pemeliharaan (Fasharkan) dari Subnit Lantamal 3 Jakarta yaitu Sertu Imam Syafei tewas dalam peristiwa tersebut.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati mengungkapkan alasan banyaknya korban yang jatuh.
Menurut Untung, dampak langsung ledakan itu berjarak antara 50-100 meter. Padahal, dalam radius tersebut banyak anggota yang tengah beraktivitas.

"Korban-korban ini, ada yang kena efek ledakan secara langsung dan tidak langsung. Tidak langsung itu seperti sedang bekerja di kantor, di kantin, dan bengkel," kata Untung dalam konfrensi pers di lokasi.

Untung mencatat, mayoritas korban berasal dari lingkungan TNI AL. Di luar itu adalah satu orang dari pihak kepolisian.

"Korban ada di lima rumah sakit, salah satunya Rumah Sakit Mintoharjo, Suka Mulia 26 korban, Port Medical Center (PMC) 35 korban, luka berat dan termasuk yang meninggal itu di RS Angkatan Laut Mintohario berjumlah 20 korban. Di Diskeskulinlamil tiga dan RS Koja ada dua korban," tutur Untung.

Data Korban Ledakan

Puluhan korban ledakan gudang amunisi milik Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut di Pondok Dayung, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit AL Mintoharjo, Jakarta Pusat.

Kebanyakan korban yang telah mendapat penanganan mengalami luka akibat terkena serpihan benda  hancur akibat ledakan. Tapi tidak sedikit korban yang mengalami patah tulang.

Satu korban meninggal bernama Sersan Satu Imam Safei, sudah dibawa pulang keluarganya. Iman adalah personel dari kesatuan Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal-Kapal, Lantamal III.

Menurut dokter RS Mintoharjo, dr Syarief Hidayat, Imam meninggal dunia karena mengalami luka di bagian dalam dan luka bakar di bagian leher.

Meski demikian, Syarief mengatakan, tim dokter belum menemukan penyebab pasti meninggalnya Imam.

"Semua itu akan diketahui kalau sudah ada hasil visum," katanya.

Selain Imam, ada pula salah satu korban yang saat ini dalam keadaan kritis dan masih mendapatkan penanganan di Unit Gawat Darurat RS Mintoharjo. Korban adalah Sersan Kepala Midi yang juga dari Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal-Kapal, Lantamal III.


Berikut nama korban yang ada di Rumah Sakit Mintoharjo:

  1. Mayor Laut Ahmad Suharsono
  2. Mayor Fahrul Z
  3. Kapten Agung
  4. Letda Indra
  5. Letda Laut M Alfa D
  6. Pelda Suhari
  7. Serma Asep Setiawan
  8. Serma Tejo W
  9. Serka Kom Endro C
  10. Serka Midi
  11. Serka Suatmaji
  12. Serka Afiriadi
  13. Serka Sarmidi
  14. Sertu Laurence
  15. Sertu Heriyanto
  16. Koptu Kodri
  17. Kopda Khotib
  18. Kopda Sunarjo
  19. KLK Suratno
  20. KLS Deni Prasetyo
  21. KLS Indra W
  22. PNS golongan II D Dwi Risnanto
  23. PNS golongan II D Sarmun
  24. Koptu Kardani
  25. Koptu Carhadi
  26. Sertu Imam Syafei (korban tewas)




Sumber : Vivanews

0 komentar:

Posting Komentar