SUKOHARJO-(IDB) : "Sebelumnya kami sudah membuat seragam untuk TNI Polri sebagai customer
pertama. Ternyata dari mulut ke mulut pun jadi marketing luar biasa,"
tandasnya.
Berbagai negara memesan seragam militer dengan spesifikasi yang berbeda, ada seragam tentara anti peluru, anti radiasi, anti nyamuk, anti api, anti air, dan sebagainya. Bahkan saat ini PT Sritex sedang mengembangkan seragam militer kamuflase yang konon bisa berubah warna sesuai lingkungan alam.
"Baru tahapan, belum sedetail (berubah warna) itu, kami mengkondisikan untuk ke sana," tandasnya.
Selain seragam militer, PT. Sritex juga membantu pengembangan Hovercraft milik TNI AD, kemudian tenda, dan ransel militer.
Di tempat yang sama, Presiden Direktur Sritex Iwan Lukminto mengatakan untuk seragam militer, kompetitor paling kuat berada di Eropa. PT Sritex tetap menjadi pilihan berbagai negara karena kualitasnya yang terjamin dan masuk standar NATO. Salah satu produk yang kualitasnya sudah terpercaya adalah rompi anti peluru.
"Spesifikasi militer sampai level empat, yaitu laras panjang dan serangan jarak dekat. TNI pakai juga itu," tegas Iwan.
Selain itu ada juga ransel serbu yang bisa digunakan untuk pelampung. Jadi jika tas tersebut berada di sungai atau laut, pemakainya masih bisa mengambang. PT Sritex juga kedepannya akan membuat parasut, sehingga tidak lagi impor dari negara lain.
"Ke depan akan membuat payungnya (untuk terjun payug) jadi tidak impor. Tapi itu harus hati-hati, betul-betul harus bagus mesinnya dan kualitas kontrol saat membuat karena berhubungan dengan nyawa," tandasnya.
Saat ini sudah 30 negara yang pasukan militernya dibalut dengan seragam buatan pabrik di Sukoharjo itu,antara lain tentara Jerman, Inggris, Uni Emirat Arab, Malaysia, Somalia, Australia, Kroasia, Hong Kong, dan lainnya.
Berbagai negara memesan seragam militer dengan spesifikasi yang berbeda, ada seragam tentara anti peluru, anti radiasi, anti nyamuk, anti api, anti air, dan sebagainya. Bahkan saat ini PT Sritex sedang mengembangkan seragam militer kamuflase yang konon bisa berubah warna sesuai lingkungan alam.
"Baru tahapan, belum sedetail (berubah warna) itu, kami mengkondisikan untuk ke sana," tandasnya.
Selain seragam militer, PT. Sritex juga membantu pengembangan Hovercraft milik TNI AD, kemudian tenda, dan ransel militer.
Di tempat yang sama, Presiden Direktur Sritex Iwan Lukminto mengatakan untuk seragam militer, kompetitor paling kuat berada di Eropa. PT Sritex tetap menjadi pilihan berbagai negara karena kualitasnya yang terjamin dan masuk standar NATO. Salah satu produk yang kualitasnya sudah terpercaya adalah rompi anti peluru.
"Spesifikasi militer sampai level empat, yaitu laras panjang dan serangan jarak dekat. TNI pakai juga itu," tegas Iwan.
Selain itu ada juga ransel serbu yang bisa digunakan untuk pelampung. Jadi jika tas tersebut berada di sungai atau laut, pemakainya masih bisa mengambang. PT Sritex juga kedepannya akan membuat parasut, sehingga tidak lagi impor dari negara lain.
"Ke depan akan membuat payungnya (untuk terjun payug) jadi tidak impor. Tapi itu harus hati-hati, betul-betul harus bagus mesinnya dan kualitas kontrol saat membuat karena berhubungan dengan nyawa," tandasnya.
Saat ini sudah 30 negara yang pasukan militernya dibalut dengan seragam buatan pabrik di Sukoharjo itu,antara lain tentara Jerman, Inggris, Uni Emirat Arab, Malaysia, Somalia, Australia, Kroasia, Hong Kong, dan lainnya.
Baju Canggih Anti Nyamuk Kopaska
Baju anti api atau anti air mungkin sudah biasa didengar, tapi
terbayangkah bagaimana wujudnya baju anti nyamuk? Baju tersebut sudah
ada sejak lama dan diproduksi PT Sritex untuk seragam Kopaska (Komando
Pasukan Katak) Angkatan Laut (AL).
Bentuknya tidak jauh berbeda dengan seragam militer lainnya. Warnanya dominan hijau dan cokelat dengan motif loreng yang kaku.
Motif loreng dibuat kecil-kecil dan rapat sehingga menyerupai tumpukan daun. Namun ternyata rahasia anti nyamuk tidak hanya pada motif, tapi juga teknik pemintalan benangnya.
"Anti nyamuk ini dari pemintalan, penganyaman, hingga finishing sudah dilakukan thread," kata Direktur Sritex Sri Sartono Basuki saat detikFinance berkunjung ke pabrik Sritex di Sukoharjo, Rabu (12/3/2014).
Seragam anti nyamuk tersebut dibuat dengan komposisi 87% katun dan 13% polyester. "Seragam ini untuk pasukan katak," imbuh Sartono yang enggan menjelaskan lebih detail karena persaingan pasar.
Selain anti nyamuk, berbagai seragam militer dengan kemampuan berbeda juga sudah dibuat oleh PT Sritex, contohnya seragam militer anti infra merah yang dipakai tentara Jerman, kemudian, anti radiasi yang dipesan Uni Emirat arab dan Kuwait, anti api yang dipakai Kopassus, dan masih banyak lagi.
"Sebelum membuat pakaiannya itu ada penelitiannya dulu," tandas Sartono.
PT Sritex yang didirikan oleh HM Lukminto sudah menjadi usaha tekstil terbesar se-Asia Tenggara. Sebanyak 30 negara memesan pakaian militer ke pabrik yang berada di Sukoharjo itu. Selain perlengkapan militer, ada juga produk fesyen dengan merek terkenal yang diproduksi di pabrik Sritex, antara lain Zara dan Timberland.
Bentuknya tidak jauh berbeda dengan seragam militer lainnya. Warnanya dominan hijau dan cokelat dengan motif loreng yang kaku.
Motif loreng dibuat kecil-kecil dan rapat sehingga menyerupai tumpukan daun. Namun ternyata rahasia anti nyamuk tidak hanya pada motif, tapi juga teknik pemintalan benangnya.
"Anti nyamuk ini dari pemintalan, penganyaman, hingga finishing sudah dilakukan thread," kata Direktur Sritex Sri Sartono Basuki saat detikFinance berkunjung ke pabrik Sritex di Sukoharjo, Rabu (12/3/2014).
Seragam anti nyamuk tersebut dibuat dengan komposisi 87% katun dan 13% polyester. "Seragam ini untuk pasukan katak," imbuh Sartono yang enggan menjelaskan lebih detail karena persaingan pasar.
Selain anti nyamuk, berbagai seragam militer dengan kemampuan berbeda juga sudah dibuat oleh PT Sritex, contohnya seragam militer anti infra merah yang dipakai tentara Jerman, kemudian, anti radiasi yang dipesan Uni Emirat arab dan Kuwait, anti api yang dipakai Kopassus, dan masih banyak lagi.
"Sebelum membuat pakaiannya itu ada penelitiannya dulu," tandas Sartono.
PT Sritex yang didirikan oleh HM Lukminto sudah menjadi usaha tekstil terbesar se-Asia Tenggara. Sebanyak 30 negara memesan pakaian militer ke pabrik yang berada di Sukoharjo itu. Selain perlengkapan militer, ada juga produk fesyen dengan merek terkenal yang diproduksi di pabrik Sritex, antara lain Zara dan Timberland.
Sumber : Detik
Kepada Yth,
BalasHapusImport Dept/Purchasing
Dengan Hormat,
Dengan ini perkenankanlah kami dari Pt. Lion Cargo Indonesia lngin menawarkan
kerjasama undername lmport & Jasa Pengurusan Pengeluaran Barang Import di kantor lmpeksi
Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Sebagai bahan pertimbangan, kami cantumkan jasa dengan rincian sebagai berikut :
Via Udara ( Bandara Soekarno Hatta ) :
Jasa Pengurusan Pengeluaran Barang Import
- Dari 1 s/d 100 Kgs Rp. 1.250.000,-
- Berikutnya / Kg Rp. 1.000,-
Via Laut ( Pelabuhan Tanjung Priok ) :
Jasa Pengurusan Pengeluaran Barang Import
- LCL dari 1 sd 5000 Kgs Rp. 1.500.000,-
- Berikutnya / 1000 Kgs Rp. 250.000,-
- 1 Container 20 Feet Rp. 2.000.000,-
- Per Container berikutnya Rp. 1.000.000,-
- 1 Container 40 Feet Rp. 2.500.000,-
- Per Container berikutnya Rp. 1.250.000,-
Jika Perusahaan Bapak/Ibu belum mempunyai IZIN IMPORT(API,NIK atau izin lainnya)
dapat menggunakan Undername Perusahaan kami sebagai Consignee.
Fasilitas Undername yang kami sediakan:
• N p w p
• A p i-u
• S r p/ N i k
• N p i k
• It Elektronik
• It Besi/ Baja
Memberikan pelayanan terbaik dan menjadi mitra kerja terpercaya yang dapat diandalkan.
Katagori No.HS Code yang bisa memakai Undername/Perusahaan kami :
- HS Code Bag. No. 2501/2718/2801/3828/3901/4017/4101/4401/4304)
- HS Code Bag. No. 4602/4701/4911/5001/6310/6401/6704/6801/7020)
- HS Code Bag. No. 7201/8311/8401/8548/8601/9401/8908/9619.)
dan hs lainnya.
Bandara Soekarno Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Adapun Jasa Undername/Consignee yang kami tawarkan adalah sebagai berikut :
- Via Udara Rp. 1.000.000,- / Shipment
- Via Laut (LCL) Rp. 1.500.000,- / Shipment
- 1 Container 20 Feet Rp. 2.000.000,-
- Per Container berikutnya Rp. 1.000.000,-
- 1 Container 40 Feet Rp. 3.000.000,-
- Per Container berikutnya Rp. 1.700.000,-
Catatan :
Price the best, barang aman, terjamin, dan Kepuasan kepercayaan Pelanggan adalah prioritas utama kami.
tercepat, terdepan dan efisien dalam memenuhi permintaan customer.
1-Jasa yang kami ajukan sudah termasuk biaya Transfer EDI (PIB) dan Pemeriksaan Jalur Merah.
2-Bila barang tidak sesuai dengan pemberitahuan/Packing list diluar tanggung jawab kami.
Demikian penawaran ini kami sampaikan, Besar harapan kami semoga penawaran ini
dapat terwujud dalam bentuk kerjasama, sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak.
Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Salam dan Hormat kami:
PT. LION CARGO INDONESIA (The Cargo)
International Air & Sea Freight Forwarders
Alamat kantor: Jln.Assyafiiyah No.88 Cilangkap,
Jakarta Timur 13870 lndonesia.
Tlp :6221-84594735 (Hunting) Fax: 6221-84594737.
Best Regards,
Amirrudin :085261080077
Email :amir.lioncargo@gmail.com