Senin, Maret 03, 2014
1
JAKARTA-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI, memberikan petunjuk berkaitan dengan penggunaan Cyber Operation Center (COC) yang tengah dibangun Kementerian Pertahanan (Kemhan) harus fokus terhadap faktor pembinaan. Hal ini patut dilakukan mengingat COC sebagai salah satu bagian dari instrument Cyber Defence dan sistem pertahanan negara.
 
Demikian petunjuk Wamenhan, Sjafrie Sjamsoeddin kepada para pengelola COC, Kamis (27/2) saat meninjau kesiapan operasional dari Cyber Operation Center yang berada di Kantor Kemhan, Pondok Labu, Jakarta.


Lebih lanjut Wamenhan menjelaskan, faktor pembinaan yang dimaksudkan mencakup dari tiga aspek penting, salah satunya pembinaan sumber daya manusia baik dari aspek pengembangan kualitas dan perawatan personel.


Pembinaan selanjutnya adalah dari aspek pemeliharaan dan perawatan sistem yang mendukung dari program COC. Adapun faktor pembinaan terakhir menurut Wamenhan adalah adanya kegiatan pengamanan, mulai pengamanan secara fisik instalasi dan insfrastruktur yang dimiliki COC hingga pengamanan informasi sebagai output dari proses COC tersebut. Wamenhan menghimbau semua faktor yang berkenaan dengan pembinaan sepatutnya diprogramkan secara berkelanjutan.


“Penggunaan tidak akan ada manfaatnya kalau kita tidak fokus terhadap pembinaan baik SDM, pemeliharaan dan perawatan infrastruktur serta pengamanan fisik dan informasi dari produk yang ada ini, tegas Wamenhan.


Pada kesempatan peninjauan itu, Wamenhan juga mengingatkan bahwa didalam penggunaan COC kedepannya, sebelum berkembang secara luas dan melintasi kepada sektor-sektor lain terlebih dahulu harus fokus untuk lingkup sistem pertahanan dilingkungan Kemhan dan TNI.  Menurut Wamenhan hal itu perlu dilakukan supaya tugas dari Cyber Defence akan menjadi lebih jelas dan rinci.


Ditambahkan Wamenhan, dari sisi manajemen pengelolaan COC juga hendaknya terdapat pembagian fungsi dan tugas baik dari sisi strategi kebijakan, operasional, dan administrasi secara jelas didalam sistem informasi pertahanan negara.


Wamenhan disela-sela peninjauannya tersebut juga memberikan atensinya kepada formulasi Legitimasi dari Cyber Defence Kemhan, yang mana perlu dipertegas dalam suatu ketentuan atau peraturan dilingkungan Kemhan. Wamenhan berpendapat bahwa legitimasi ini hendaknya harus sesuai dan solid dengan strategi kebijakan dan operasionalisasi Cyber Defence Kemhan yang akan disusun.


Oleh karena itu Wamenhan mengatakan perlu adanya Rencana Strategi (Renstra) dari Cyber Defence sehingga mempunyai suatu navigasi yang jelas sesuai dengan waktu pembangunan kekuatan pertahanan selama 5 tahun.


Sehubungan dengan hal itu Wamenhan juga meminta kepada seluruh pihak pengelola dan pengembang agar proyek pembangunan COC sudah bisa dipastikan selesai pada Tahun 2014. ” pengamanan server dilingkungan Kemhan dan TNI sebelum bulan Oktober tahun ini harus dipastikan akan selesai dan program ini harus dikawal oleh Inspektorat. Kita tidak ingin memberikan pekerjaan rumah kepada pemerintahan yang baru,” tegas Wamenhan.


Sementara itu Kapusdatin Kemhan, Brigjen TNI Jumadi dalam paparannya kepada Wamenhan mengatakan kendati masih sangat terbatas, pembangunan COC sebagai embrio Cyber Defence saat ini telah dilaksanakan sampai dengan tahap siap operasional


Diungkapkan oleh Kapusdatin, COC diperkuat oleh tim yang berkecimpung di dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Tim COC tersebut, meliputi bagian dari preventif (pencegahan), analisis bentuk ancaman, monitoring (pengawasan) terhadap ancaman atau gangguan dari pada hecker, recovery (Perbaikan/pembenahan), attack (Penyerangan) dan tim administrasi.


Lebih lanjut dijelaskan Kapusdatin, menjelaskan salah satu tugas dari tim ini yaitu melakukan pembangunan, pengoperasionalan, pemeliharaan dan pengembangan sistem Cyber Defence Kemhan. Disamping itu tim COC melaksanakan fungsi pelayanan informasi dan konsultasi serta pemberian bantuan tekhnis atas ancaman dan gangguan keamanan yang terjadi di dalam infrastruktur cyber dilingkungan Kemhan. Tim akan memberikan sosialiasi kepada seluruh personel Kemhan, berguna untuk membangun kesadaran bersama tentang keamanan informasi dilingkungan Kemhan dan TNI.


Ikut didalam peninjauan Wamenhan ke COC Kemhan, Dirjen Strahan Mayjen TNI Sonny E.S Prasetyo, MA, Dirjen Renhan, Marsda TNI FHB Soelistyo, Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan Mayjen TNI Paryanto, Kapuskom Publik Kemhan, Brigjen TNI Sisriadi.




Sumber : DMC

1 komentar: