DEPOK-(IDB) : AHRS terus memperkuat dirinya di industri roda dua Indonesia. Tidak
hanya bermain bisnis apparel dalam negeri, AHRS kini mampu membuat jaket
untuk keperluan pasukan khusus negara Swaziland dan Lesotho, Afsel.
Perusahaan yang berbasis di Depok, Jawa Barat ini terus meningkatkan kualitas produk dengan memanfaatkan bahan baku dalam negeri. Untuk tahap awal, AHRS sudah mengirim 800 item ke negara di Afrika Selatan itu.
"Sudah kirim 200 pasang sepatu, 200 jaket sesuai anti air dan untuk suhu dingin, 200 helm, dan 200 sarung tangan," kata GM Apparel AHRS, Mahali Soeriadiredja.
Menurut Mahali, AHRS sudah mengirim pesanan tersebut pada Desember 2013. Masing-masing jenis ini akan digunakan oleh pasukan khusus dan paspamres di negara tersebut.
Mahali menjelaskan, kualitas sepatu, jaket, helm dan sarung tangan yang digunakan prajurit Swaziland dan Lesotho nomor satu sesuai pesanan dan mengikuti standar kualitas yang digunakan di negara tersebut.
"Kualitas bahan nomor satu, dan sudah sesuai dengan standar bahan baku di sana. Kita tidak main-main karena ini menjaga kualitas buatan kita (AHRS).
Pengiriman Desember 2013," tukas Mahali yang menjelaskan projek ini menghabiskan dana Rp 700 - Rp 800 juta.
Mahali menjelaskan AHRS juga mendapat pesanan 200 pasang sepatu untuk polisi Swaziland. 100 pasang sepatu sudah sampai dan, 100 pasang sepatu sedang menuju ke negara tersebut.
Dengan pesanan tersebut, AHRS akan menjadi produk dalam negeri pertama yang memproduksi apparel untuk pasukan khusus dan paspamres di Afsel dengan total projek Rp 120 juta. Saat ini AHRS menargetkan untuk bisa masuk ke negara maju dan berkembang lain.
"Sekarang memenuhi pesanan sepatu polisi sebanyak 200 pasang. Sudah kirm 100 pasang dan on the way 100 pasang. Sekarang kita fokus ke Afsel dulu, harapan bisa masuk ke negara lain dengan tujuan yang sama," ucap Mahali.
Perusahaan yang berbasis di Depok, Jawa Barat ini terus meningkatkan kualitas produk dengan memanfaatkan bahan baku dalam negeri. Untuk tahap awal, AHRS sudah mengirim 800 item ke negara di Afrika Selatan itu.
"Sudah kirim 200 pasang sepatu, 200 jaket sesuai anti air dan untuk suhu dingin, 200 helm, dan 200 sarung tangan," kata GM Apparel AHRS, Mahali Soeriadiredja.
Menurut Mahali, AHRS sudah mengirim pesanan tersebut pada Desember 2013. Masing-masing jenis ini akan digunakan oleh pasukan khusus dan paspamres di negara tersebut.
Mahali menjelaskan, kualitas sepatu, jaket, helm dan sarung tangan yang digunakan prajurit Swaziland dan Lesotho nomor satu sesuai pesanan dan mengikuti standar kualitas yang digunakan di negara tersebut.
"Kualitas bahan nomor satu, dan sudah sesuai dengan standar bahan baku di sana. Kita tidak main-main karena ini menjaga kualitas buatan kita (AHRS).
Pengiriman Desember 2013," tukas Mahali yang menjelaskan projek ini menghabiskan dana Rp 700 - Rp 800 juta.
Mahali menjelaskan AHRS juga mendapat pesanan 200 pasang sepatu untuk polisi Swaziland. 100 pasang sepatu sudah sampai dan, 100 pasang sepatu sedang menuju ke negara tersebut.
Dengan pesanan tersebut, AHRS akan menjadi produk dalam negeri pertama yang memproduksi apparel untuk pasukan khusus dan paspamres di Afsel dengan total projek Rp 120 juta. Saat ini AHRS menargetkan untuk bisa masuk ke negara maju dan berkembang lain.
"Sekarang memenuhi pesanan sepatu polisi sebanyak 200 pasang. Sudah kirm 100 pasang dan on the way 100 pasang. Sekarang kita fokus ke Afsel dulu, harapan bisa masuk ke negara lain dengan tujuan yang sama," ucap Mahali.
Sumber : Detik
suatu kemajuan ekspor peralatan ke Afrika Selatan
BalasHapus