JAKARTA-(IDB) : "Program pesawat tempur KFX/IFX kita
lanjutkan". Demikian pernyataan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro,
sesaat setelah membuka Konferensi Pers Rapat Pimpinan Kementrian
Pertahanan tahun 2014, di Aula Bhineka Tunggal Ika, Kementrian
Pertahanan, Selasa (08/01) siang.
Menhan juga menjelaskan kelanjutan program kerja sama pembuatan pesawat tempur ini dipastikan lanjut setelah parlemen serta pemerintah Korea Selatan memastikan kelanjutannya. Lebih lanjut menurut Menhan, penundaan yang terjadi disebabkan adanya pergantian kekuasaan di negeri Ginseng itu.
Lalu Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsuddin juga menambahkan lebih detail. Untuk kelanjutan program ini, Korea Selatan menyediakan dana senilai US$ 20 Juta, sementara Indonesia wajib menyediakan dana US$ 5 Juta. Dana ini dianggarkan pada tahun 2015, untuk membiaya riset lanjutan yang kini memasuki tahap Enginering Manufacturing Design (EMD). Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemhan pun tersenyum saat ARC menyambangi dalam acara tersebut. Namun, sayangnya ia sendiri belum mau berbicara secara detail mengenai perkembangan KFX/IFX.
Di dalam arena konferensi pers itu, redaksi ARC juga mendekati Kabaranahan Kemhan, Laksda Rachmad Lubis. Darinya muncul lah penjelasan mengenai pengadaan alutsista yang tengah berjalan. Salah satunya, ia menjelaskan bahwa pembelian Heli Apache sudah final dan tanda tangan kontrak. Namun lantaran menggunakan skema FMS, Kabaranahan tidak mengetahui persis detailnya. "Tapi kami usahakan agar oktober 2014, barangnya sudah tiba", demikian tegas Laksda Rachmad Lubis.
Selain itu, Perwira tinggi matra laut ini juga mengabarkan, proses
pengadaan heli Anti Kapal Selam sedang dalam tahap finalisasi. Heli yang
dipilih pun dipastikan baru dan dari jenis Panther buatan Eurocopter.
Pasalnya menurutnya, ini berkaitan dengan sumber pendanaan. "Soalnya
dulu kita menganggarkan untuk pembelian 11 heli bekas, namun keduluan
oleh negara lain", jelas Kabaranahan. Nah, semoga saja semua proses
berjalan lancar tanpa gangguan suhu politik yang akhir-akhir ini makin
tinggi.
Sumber : ARC
Menhan juga menjelaskan kelanjutan program kerja sama pembuatan pesawat tempur ini dipastikan lanjut setelah parlemen serta pemerintah Korea Selatan memastikan kelanjutannya. Lebih lanjut menurut Menhan, penundaan yang terjadi disebabkan adanya pergantian kekuasaan di negeri Ginseng itu.
Lalu Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsuddin juga menambahkan lebih detail. Untuk kelanjutan program ini, Korea Selatan menyediakan dana senilai US$ 20 Juta, sementara Indonesia wajib menyediakan dana US$ 5 Juta. Dana ini dianggarkan pada tahun 2015, untuk membiaya riset lanjutan yang kini memasuki tahap Enginering Manufacturing Design (EMD). Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemhan pun tersenyum saat ARC menyambangi dalam acara tersebut. Namun, sayangnya ia sendiri belum mau berbicara secara detail mengenai perkembangan KFX/IFX.
Di dalam arena konferensi pers itu, redaksi ARC juga mendekati Kabaranahan Kemhan, Laksda Rachmad Lubis. Darinya muncul lah penjelasan mengenai pengadaan alutsista yang tengah berjalan. Salah satunya, ia menjelaskan bahwa pembelian Heli Apache sudah final dan tanda tangan kontrak. Namun lantaran menggunakan skema FMS, Kabaranahan tidak mengetahui persis detailnya. "Tapi kami usahakan agar oktober 2014, barangnya sudah tiba", demikian tegas Laksda Rachmad Lubis.
Sumber : ARC
Melegakan, semoga IFX menjadi cikal bakal pespur kita, jangan lupa tetap beli Su35 satu skuadron dan S-300 tiga batalyon, 4 destroyer dan 4 frigate dari rusky, penambahan Mi 35 satu skuadron juga perlu dipikirkan
BalasHapusboss ,, s300 batalyon tapi batrai.. maaf di koreksi..
HapusHahaha ifk cuman tipu tipu dari korea.
BalasHapusKita yg bodoh apa sibodohi.dananya.melayang
Hapusano 07.42 pernah nggak terpikir bahwa bukan korea yg nipu kita, tapi kita yg nipu korea?
BalasHapusakakakakakak
Kita kena tipu dana triyulnan melayang masuk kantong kantong siluman .Hasilnya cuman gambar rancangan
HapusDari pada kayak malingsia beli kapal selam scorpene harga di korupsi hingga 2 kali ganda, tapi yang datang kapal tongkang yang tidak mampu tenggelam, sekalinya tenggelam masuk dockyard 2 kali. Parah betul itu kroni UMNO dalam mark up uang rakyat. Sstt...Bukan hanya scorpene, konon harga PT-91 dan AV-8 juga kena mark up kerana harga lebih tinggi dari leopard 2A series tapi kemampuan macam ROSMAH.
BalasHapusKahkahkah,
malingsia ada uang ke? malingsia ada nak tambah utang luar negeri agar lampaui 65% PDB?
G elok membincangkan rumah jiran.
HapusLebih elok kita tengok diri sendiri, kah kita sdh mangkus?
Dasar gemblung.!!!!
Heli Apache beli make program "FMS" ( Foreign Military Service )?
BalasHapusBenar?
Berarti yg ngurusin pengadaan heli ini, "gigit jari" alias kecuuuuut!!!!!
proyek KFX/IFX harus jalan dan sukses.dan pesawat itu akan menjadi kebanggaan dan mengawal dirgantara indonesia,
BalasHapus