JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Jenderal Moeldoko gembira dengan beberapa alat utama
sistem persenjataan baru yang bakal diterima tahun ini. Salah satu yang
dia tunggu adalah helikopter serbu Apache dari Amerika Serikat.
"Dulu kami tak menyangka bisa membeli helikopter sekelas Apache," kata Moeldoko kepada wartawan di lapangan Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur, Senin, 6 Januari 2014.
Moeldoko tak sabar menunggu kedatangan helikopter serbu tersebut. Meski bekas, helikopter canggih tersebut terlebih dahulu menjalani proses upgrade sebelum dikirim ke Indonesia.
"Mudah-mudahan kami bisa datangkan dua unit Apache sebelum HUT TNI 5 Oktober 2014, jadi bisa kami pamerkan nanti," kata dia.
Selain helikopter Apache, TNI bakal menerima belasan pesawat baru dan bekas berbagai jenis di tahun ini. "Ada pesawat tempur jet, pesawat tempur baling-baling, dan pesawat angkut," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto saat dihubungi, Sabtu, 4 Januari 2014.
Dari jajaran pesawat tempur jet adalah F-16 blok 24 hibah dari Amerika Serikat. Menurut Hadi, Angkatan Udara bakal menerima delapan dari 24 unit pesawat hibah sebelum bulan Oktober 2014. Sesuai rencana pesawat F-16 bakal menghuni Skuadron 16, Pekanbaru, Riau.
Selain itu, Angkatan Udara bakal menerima secara bertahap pesawat tempur bermesin jet T-50 Golden Eagle buatan Korea Selatan. Dari satu skuadron atau 16 unit pesawat yang dipesan, baru delapan unit yang diterima Indonesia. Pesawat inilah yang bakal digunakan untuk melatih pilot-pilot tempur TNI AU menggantikan pesawat Hawk 100/200.
Untuk pesawat tempur ringan atau bermesin piston atau baling-baling, akan datang pesawat Super Tucano buatan pabrikan Embraer Brazil. Dari 16 unit yang dipesan, baru empat unit yang sudah tiba di Tanah Air. "Setidaknya dua unit bakal datang lagi tahun ini," kata Hadi. Pesawat ini menjadi tulang punggung TNI AU dalam melakukan misi antigerilya menggantikan pesawat OV-10 Bronco yang dipensiunkan tahun lalu.
Selain itu, TNI AU bakal menerima satu unit pesawat jenis angkut C-130 Hercules dari Australia. Pesawat ini juga bakal menambah kekuatan armada angkut TNI AU. "Rencananya datang bulan Juli nanti."
Sesuai rencana Angkatan Udara juga bakal menerima beberapa unit pesawat terbang tanpa awak dari Filipina tahun ini. Pesawat tanpa awak bakal menghuni skuadron khusus surveillance di Pontianak, Kalimantan Barat. "Sesuai renstra (rencana strategis), pesawat datang tahun ini," kata Hadi.
"Dulu kami tak menyangka bisa membeli helikopter sekelas Apache," kata Moeldoko kepada wartawan di lapangan Markas Besar TNI di Cilangkap, Jakarta Timur, Senin, 6 Januari 2014.
Moeldoko tak sabar menunggu kedatangan helikopter serbu tersebut. Meski bekas, helikopter canggih tersebut terlebih dahulu menjalani proses upgrade sebelum dikirim ke Indonesia.
"Mudah-mudahan kami bisa datangkan dua unit Apache sebelum HUT TNI 5 Oktober 2014, jadi bisa kami pamerkan nanti," kata dia.
Selain helikopter Apache, TNI bakal menerima belasan pesawat baru dan bekas berbagai jenis di tahun ini. "Ada pesawat tempur jet, pesawat tempur baling-baling, dan pesawat angkut," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto saat dihubungi, Sabtu, 4 Januari 2014.
Dari jajaran pesawat tempur jet adalah F-16 blok 24 hibah dari Amerika Serikat. Menurut Hadi, Angkatan Udara bakal menerima delapan dari 24 unit pesawat hibah sebelum bulan Oktober 2014. Sesuai rencana pesawat F-16 bakal menghuni Skuadron 16, Pekanbaru, Riau.
Selain itu, Angkatan Udara bakal menerima secara bertahap pesawat tempur bermesin jet T-50 Golden Eagle buatan Korea Selatan. Dari satu skuadron atau 16 unit pesawat yang dipesan, baru delapan unit yang diterima Indonesia. Pesawat inilah yang bakal digunakan untuk melatih pilot-pilot tempur TNI AU menggantikan pesawat Hawk 100/200.
Untuk pesawat tempur ringan atau bermesin piston atau baling-baling, akan datang pesawat Super Tucano buatan pabrikan Embraer Brazil. Dari 16 unit yang dipesan, baru empat unit yang sudah tiba di Tanah Air. "Setidaknya dua unit bakal datang lagi tahun ini," kata Hadi. Pesawat ini menjadi tulang punggung TNI AU dalam melakukan misi antigerilya menggantikan pesawat OV-10 Bronco yang dipensiunkan tahun lalu.
Selain itu, TNI AU bakal menerima satu unit pesawat jenis angkut C-130 Hercules dari Australia. Pesawat ini juga bakal menambah kekuatan armada angkut TNI AU. "Rencananya datang bulan Juli nanti."
Sesuai rencana Angkatan Udara juga bakal menerima beberapa unit pesawat terbang tanpa awak dari Filipina tahun ini. Pesawat tanpa awak bakal menghuni skuadron khusus surveillance di Pontianak, Kalimantan Barat. "Sesuai renstra (rencana strategis), pesawat datang tahun ini," kata Hadi.
Sumber : Tempo
Duh tempooo, tempoo... Sejak kapan apache bekas-_______-
BalasHapusmemang yg akan datang thn 2014 itu upgrade an boss (bekas AH 64 D longbow), tp hanya cuma 2 buah yg bekas,, , klo yang datang 2017 itu yg baru,,
BalasHapusfungsi nya hanya sebagai helikopter latih apache sebelum menuju apache AH 64 E,, atau apache block 3.
Itu hawk sebaiknya jgn di pensiunkan krn kita byk jmlh dan spare partnya masih byk di luar, sebaiknya taro di ntt atau ntb untuk intercept kpl atau peswat dr selatan dan juga memperkuat di daerah sana krn keadaan radar kita yg msh lemah ... ingat kita sering kecolongan di daerah2 tsb
BalasHapuspesawat hawk itu kasih ke Timor Leste aja,,, biar australia kebat-kebit,,,
BalasHapus