JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio menerima kunjungan First Sea Lord and Chief of Naval Staff Royal British Navy (Kasal Inggris) Admiral Sir George Zambellas KCB DSC, di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/1).
Saat tiba di Mabesal, Kasal Inggris Admiral Sir George
Zambellas disambut secara resmi oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut
Laksamana TNI Dr. Marsetio, dalam suatu upacara jajar kehormatan
milliter yang dilaksanakan di pelataran Gedung Utama Mabesal.
Kunjungan
Kasal Inggris terhadap Kasal merupakan kunjungan silaturahmi sekaligus
terkait dengan rencana kedatangan Kapal Perang modern Angkatan Laut
Inggris HMS Daring di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Jumat
(17/1), dalam rangka memperkuat hubungan antara TNI Angkatan Laut dengan
Angkatan Laut Inggris. Pada kesempatan tersebut Admiral Sir George Zambellas mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas sambutan hangat di Mabesal.
Dalam
lawatannya ke Mabesal, Kasal Inggris juga membicarakan tentang
pentingnya pembangunan kerja sama di bidang pertahanan, yang diwujudkan
dalam program kunjungan kapal perang Inggris HMS Daring (D 32) pada 17
s.d 20 Januari 2014. Kunjungan kapal tersebut juga merupakan kesempatan
yang baik bagi personel kedua Angkatan Laut untuk saling berbagi
pengalaman dalam hal penanggulangan bencana alam, mengingat keterlibatan
HMS Daring (D 32) baru-baru ini pada penanggulangan bencana alam topan
Haiyan yang terjadi di Filipina.
Selain
untuk memperkuat hubungan antara TNI Angkatan Laut dengan Angkatan Laut
Inggris, kunjungan kapal perang HMS Daring (D 32) di Jakarta, juga
dimaksudkan sebagai tempat persinggahan terakhir dari penyeberangan
panjang sembilan bulan, yang sebelumnya menyinggahi Australia, New
Zealand, Jepang, Korea Selatan, China dan Singapura. HMS Daring (D 32)
sendiri merupakan kapal perang bertipe Guided Missile Destroyer, yang bermarkas di Portsmouth Inggris dan di komandani oleh Commander Angus Essenhigh.
Berbagai
kegiatan nantinya akan digelar dengan datangnya Kapal Perang HMS Daring
(d 32) di Jakarta, diantaranya adalah kegiatan mengunjungi kapal untuk
anak-anak Pramuka, pameran industri pertahanan Inggris, pertandingan
sepak bola di lapangan komplek TNI Angkatan Laut, Kodamar, Sunter,
kunjungan ke SMK Hang Tuah, lomba memasak, dan lomba lari pagi di
bundaran Hotel Indonesia yang melibatkan ABK HMS Daring (D 32) dan
prajurit TNI Angkatan Laut.
Turut
hadir mendampingi Kasal dalam kunjungan tersebut, Aspam Kasal Laksamana
Muda TNI Ir. I Putu Yuli Adnyana, M.Hum., Asops Kasal Laksamana Muda TNI
Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., Asisten Personil Kasal Laksamana Muda
TNI Ir. Sudirman, S.E., M.A.P., Waasops Kasal Laksamana Pertama TNI Arie
H. Sembiring, Kadisdikal Laksamana Pertama TNI Dr. Ir. Supartono, M.M.,
serta pejabat terkait lainnya.
Sumber : TNI AL
Inggris lagi senang dengan Indonesia,,, karena baru dapat proyek lebih dari 100 milliard pounds untuk senjata+radar (Thales). Kapal perang dengan rudal nuklir tercanggihnya dibuka untuk umum di Jakarta selama 4 hari,,, jarang-jarang tuh,,, AS dan Rusia aja nggak gitu-gitu amat,,,.
BalasHapusMakanya wahai orang Barat,,, baik-baiklah dengan Indonesia! kami ini bangsa yang santun dan tidak pendendam! Belanda yang pernah menjajah kami selama 350 tahun saja, kami beri proyek miliaran dolar,,, sebenarnya dengan kami orang Indonesia itu kalian tidak usah nyolong atau licik,,, cukup dengan hormat dan baik saja kami sudah welcome,,, akakakakakakakakkk
Ano 11.57 Loby loby diplomasion antar negara ,yg patut kita pertayakan kenapa para diplomat kita gampang di pegang hidung nya ?...fakta yata alaaa duplomat saman tan malaka dan bungkarno kawan 2... asing sudah angkat tangan duluan .
BalasHapusKalau saman anak didik harto mitro ada fulus anda lancar sajaa...
Gampang lupa dan pura 2 gagap untuk kepentingan perut kroni .
ano 14.59 ,,, kalau orang-orang pintar yang tidak emosional mengatakan bahwa setiap jaman mempunyai konteks ruang dan waktu yang berbeda oleh karena itu perlu PEMIMPIN yang berbeda sesuai jamannya !
BalasHapusBisa dibayangkan nggak kalau kita punya pemimpin seperti SBY dijaman tahun 45 ? mungkin kita belum merdeka karena terlambat melulu!
Atau seperti pemimpin seperti Sukarno ditahun 2013 yang lalu ? mungkin kita sudah jadi seperti IRAK dan AFGANISTAN rata dengan tanah dikeroyok setengah dunia ! Kalau kita tidak punya PEMIMPIN seperti Suharto,, anda yakin kita masih bersatu ??? walaupun Suharto pakai tangan besi, tapi nyatanya kita masih bersatu !
Jangan selalu melihat kebelakang (tanpa melecehkan semboyan jasmerah), karena terlalu banyak melihat kebelakang malah masuk jurang kita! lihatlah kedepan,,, tentukan siapa PEMIMPIN yang harus memimpin bangsa yang sudah mulai rapuh persatuan dan kesatuannya ini !
Coba pikir, bagaimana perasaan rakyat kita yang kebanjiran di JAKARTA, MANADO, PAPUA dan yang di sekitar gunung SINABUNG,,, karena pada saat yang bersamaan TV-TV kita isinya cuma soal KORUPSI dan rumah-rumah mewah para koruptor ??? mau muntah rasanya kan???
Itu yang lebih penting ! gak usah menghujat Suharto dan medewak-dewakan yang lain ,,, semua pemimpin punya sisi baik dan buruknya ,,, mereka tercipta oleh jamannya ! yang penting adalah sekarang dan kedepan ! Hidup NKRI !