SEBATIK-(IDB) : Sejumlah kapal perang milik TNI AL berpatroli di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara dengan latar belakang Pulau Sebatik Wilayah Malaysia , Rabu (15/1).
Patroli tersebut serangkaian dengan peringatan Hari Dharma Samudera yang dipusatkan di atas KRI Surabaya dengan Inspektur Upacara, Komandan Gugus Tempur TNI AL, Laksamana Pertama Aan Kurnia.
Pesawat milik TNI AL mengitari perairan sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia dengan latar belakang Pulau Sebatik Wilayah Malaysia pada peringatan Hari Dharma Samudera di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara, Rabu (15/1).
Pesawat ini menjadi salah satu alutsista TNI AL yang digunakan sewaktu-waktu untuk memantau keamanan perbatasan perairan dari gangguan keamanan dan kegiatan ilegal di wilayah itu.
Sumber : Antara
Indonesia masih butuh ratusan kapal patroli tipe seperti FPB 57 dan Offshore patrol vessel seukuran Sigma class, tidak perlu bawa rudal mematikan, cukup bawa kanon 40mm, yang penting radar dan sonar dan mampu meluncur cepat mengejar kapal perang negara lain
BalasHapusBerpatroli di perbatasan gak usah bawak rudal mematikan ?... strategi doktrin mana tuh ?... ini saman bukan saman bambu runcing tapi saman tapol m rudal balistik sok terapi untuk menghalau musuh sebelum terjadi nya perang atau sudah terjadi perang .
HapusPerlulah bawa rudal mematikan, namanya aja utk patroli,kalau tdk bawa rudal mematikan,hanya bawa canon 40 mm, msh kurang efek detterennya, indonesia perlu ratusan korvet dan fregat utk patroli serta perlu seribu lebih FPB dan KCR ukuran 40 m, 60 m dan 110 m ditambah ratusan PKR.
BalasHapusIndonesia jg perlu 120 unit kpl selam dan 150 unit destroyer, membentuk 10 divisi marinir dan 10 divisi kostrad, 10 divisi pasukan terjun TNI A.U,dng korwilhan barat : sumatera, korwilhan tengah : sulsel, korwilhan timur : papua, Pusat : Jakarta.masing2 korwilhan terdiri dari 2 divisi, pusat 4 divisi.
BalasHapusPatroli diperbatasan tdk perlu bawa senjata rudal yang penting disiplin , Jujur,rutinitas terjaga,ketegasan,kemampuan berkoordinasi,kemampuan baca peta,senjata cukup dengan canon dan radar yang canggih yang berkemampuan mendeteksi jarak jauh,sangat perlu bila kita punya kapal yang bisa terbang seperti yang telah ditawarkan sama Korea selatan (Tapi dg ToTnya tentunya) supaya gerakanya lebih cepat,tengok kita sering kecolongan didaerah NTT oleh pasukan Aus dan dikepri oleh cina yang pura2 jadi nelayan dll.
BalasHapus