Rabu, Januari 22, 2014
5
TARAKAN-(IDB) : Sebuah helikopter milik TNI AD berjenis Bell 412 hilang kontak di Tarakan, Kalimantan Utara. Pesawat ini hilang kontak karena cuaca buruk sore tadi.

Helikopter ini berjenis Bell 412 EP, terbang dari Tarakan ke Long Bawang. Mengangkut satu pilot, dua kru dan tujuh anggota pasukan Satgas Pengamanan Perbatasan.


"Kami berharap tidak jatuh. Masih hilang kontak. Belum ada laporan adanya pesawat jatuh," kata Kapuspen TNI Iskandar Sitompul, Rabu (22/1).


Iskandar menjelaskan pesawat TNI AD itu terbang dalam rangka pergeseran pasukan pengamanan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Kontak terakhir terjadi antara Pangkalan Udara Tarakan dengan pilot pukul 15.00 WITA.


"Pilot bilang mau kembali ke Tarakan karena cuaca buruk, namun setelah itu hilang kontak," kata jenderal bintang dua ini.


TNI belum memastikan kondisi pesawat dan kemungkinan jumlah korban. "Kami berharap cuma mendadak darurat. Karena cuaca buruk dan kondisi alam di sana. Semoga tidak jatuh dan bisa segera ada kontak," kata dia.(mdk/ian)

 Heli Yang Hilang Kontak Itu Milik TNI AD

Helikopter yang hilang dalam penerbangan dari Bandara Juwata Tarakan menuju Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, merupakan Heli Type Bell 412 milik TNI Angkatan Darat. Heli tersebut bernomor registrasi HA5166 POB 10.


Informasi terbaru yang dihimpun Tribunkaltim.co.id dari Bandara Sepinggan Balikpapan menyebutkan, Heli Bell 412 tersebut berangkat dari Bandara Juwata Tarakan pukul 17.14 WITA dan sesuai jadwal harus tiba di Long Bawan-Malinau pukul 18.24.


Namun kontak terakhir terjadi pukul 17.44 WITA (bukan pukul 15.00 WITA) dan hingga kini belum ada informasi terbaru tentang keberadaan heli.

Kronologi helikopter TNI AD hilang di Kalimantan

Helikopter TNI AD jenis Bell 412 EP hilang di Kalimantan. Heli yang mengangkut pasukan untuk pengamanan perbatasan ini hendak terbang dari Tarakan ke Long Bawang dalam misi pergeseran pasukan di perbatasan Indonesia-Malaysia.

Berikut kronologi hilangnya pasawat tersebut seperti disampaikan Kapuspen TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul, Rabu (22/1).
Pukul 13.25 WITA
Helikopter terbang dari Tarakan. Heli dipiloti Kapten CPN Simatupang, mengangkut dua kru dan tujuh personel TNI AD anggota Satgas Pengamanan Perbatasan.

Pukul 13.33 WITA
Kapten Simatupang mengontak Tower Malinau, menginformasikan akan mendarat di Long Bawan pukul 14.33 WITA

Pukul 15.00 WITA
Pilot mengontak Tower Tarakan mengabarkan cuaca buruk. Helikopter minta izin kembali ke Tarakan. Dari sana kontak hilang.

"Kita berharap hanya hilang kontak dan besok ada kabar. Belum ada laporan jatuh. Kita masih melakukan pencarian, mungkin dilanjutkan besok," kata Iskandar.(mdk/ian)

Daftar Penumpang Helikopter TNI Yang Hilang di Tarakan


Sebuah Helikopter milik TNI hilang kontak di kawasan Tarakan, Kalimantan Utara, sejak siang tadi. Heli tersebut mengangkut tujuh Anggota Yonif 100/Raider, Batalyon dari Medan yang sedang melaksanakan tugas pengamanan perbatasan Kalimantan Timur yang berencana membawa logistik menuju Pos Long Midang.

Selain tujuh orang itu, Heli tersebut juga mengangkut tiga orang kru pesawat. Tiga orang kru dalam Heli naas itu adalah Pilot kpt cpn Paul Simatupang, Copilot Letda Cpn M. Kholiq, dan Srk Kasnianto.

Sementara tujuh anggota Pam Perbatasan Kaltim yakni Sertu Eliandy Saragih, Kopda Rudianto, Kopda Said Kelihu, Kopda Heri Purnomo, Praka Tri Gunardi, Prada Jecky hartoyo, dan Pratu Feri Kurniawan.

Heli milik TNI AD lost contact di Tarakan, Kalimantan Utara sejak pukul 13.25 WITA siang tadi. Heli tersebut mengangkut tujuh Anggota Yonif 100/Raider, Batalyon dari Medan yang sedang melaksanakan tugas pengamanan perbatasan Kalimantan Timur yang berencana membawa logistik menuju Pos Long Midang, serta tiga orang kru.

"Mereka akan diangkut dengan Heli Bell 412 TNI AD (No. Reg 5166) dari Bandara Juwata, Tarakan, menuju Long Bawan, Kec. Krayan Induk, Kab. Nunukan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad) Brigjen Andika Perkasa, Rabu (22/1/2014).

Andika menerangkan, pada jam 13.33 WITA Heli sempat melakukan kontak dengan tower Malinau dan menyampaikan akan landing di Long Bawan pada jam 14.33 WITA. Namun sampai jam 16.00 WITA Heli tidak mendarat di Krayan.

"Padahal sesuai jadwal seharusnya Heli sudah tiba kembali ke Bandara Juwata, Tarakan. Sampai sekarang Heli belum juga tiba di Bandara Juwata, Tarakan, dan tidak bisa berhubungan dengan Bandara," sambungnya.

Sampai saat ini, belum bisa dipastikan apa penyebab hilangnya kontak Heli tersebut. "Kami belum dapat kepastian apakah hilang kontak-nya Heli TNI AD karena kecelakaan atau mendarat darurat," tegasnya.





Sumber : Merdeka

5 komentar:

  1. Waduh.....itu Helikopter masih baru lho,mudah mudahan tidak terjadi apa apa.

    BalasHapus
  2. banyak amat heli hilang????.....hati2 upaya perang electronik...siapa tau kena jamer hingga alat navigasi rusak mendadak

    BalasHapus
  3. Alhamdullilah,Helikopter yang diberitakan hilang kontak kemarin siang ternyata sudah diketemukan pagi ini di desa Long Tulip,semua crew dan penumpangnya selamat (berita kompas.com hari ini),rencananya nanti siang heli akan kembali lagi ke pangkalannya di Long Bawang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah baguslah kalo semua penumpangnya selamat. Apalagi isinya tentara2x semua yang cikal bakal pemimpin TNI dimasa depan.

      Hapus
  4. Kemaren yang heli russia juga di Kalimantan kan? Apa TNI nggak punya simulator heli untuk latihan pilot2xnya? Jadi bisa latihan di simulasi cuaca buruk apapun.

    BalasHapus