Jumat, Januari 03, 2014
5

Pilot RNlAF (Belanda) Mayor Laurens Vijge,   beri hormat kepada kepala kru Lockheed Martin  saat  taksi keluar untuk penerbangan pertama F-35A Lightning II. (USAF photo by Samuel King Jr.)

NEDHERLAND-(IDB) : Mayor Laurens J.W Vijge Selaku Instruktur Penerbang di Royal Netherlands Air Force, akhirnya menyelesaikan penerbangan pertamanya dengan pesawat tempur siluman F-35A Lightning II, setelah melakukan classroom training 210 jam serta 13 jam penerbangan di simulator.


“Pesawat ini memiliki handling yang bagus dan sangat mudah diterbangkan. Pada kenyataannya lebih mudah menerbangkannya secara nyata daripada di simulator”, ujar Mayor Vijge. “Saya tidak pernah mempunyai persiapan yang lebih baik dari yang saya siapkan untuk menerbangkan F-35 ini. Terima kasih untuk semua yang telah bekerja keras dengan penuh dedikasi di F-35 Academic Training Center.


Belanda saat ini memiliki 2 pesawat generasi kelima F-35 yang berada di Amerika Serikati, untuk terus melatih para pilot dalam ujicoba operasional dan evaluasi pesawat, sebelum bergabung dengan Angkatan Udara Belanda pada tahun 2015. Pesawat F-35 dan para pilot Belanda itu, untuk sementara bergabung dengan U.S. Air Force’s 58th Fighter Squadron di 33rd Fighter Wing.


“Sangat mengesankan – bukan hanya karena penerbangan pertama saya di pesawat F-35 pertama Belanda, tapi juga mendapatkan penerbangan historis bersama Letnan Kolonel Matthew Renbarger (the 58th Fighter Squadron commander) sebagai wingman saya”, ujar Mayor Vijge yang telah berpengalaman menerbangkan F-16 selama 2500 jam.


Pesawat F–35 didisain untuk menembus pertahanan udara musuh dan membawa berbagai jenis amunisi yang presisi. Pesawat modern generasi baru ini membawa fitur siluman, meningkatkan kerjasama operasi dengan sekutu kami dan pembagian biaya servis bagi Amerika Serikat dengan negara-negara mitra.

pilot RNlAF Belanda Mayor Laurens Vijge, naik menuju kursi F-35A Lightning II untuk penerbangan pertamanya.(USAF photo by Samuel King Jr.)

“Penerbangan pertama ini menandai dimulainya program pelatihan penting yang dibutuhkan pilot kami, dan itu adalah contoh yang bagus dari kemitraan yang solid antara Angkatan Udara Kerajaan Belanda dan Angkatan Udara Amerika Serikat, ” ujar Perwakilan Belanda untuk operasi F-35 AS, Letnan Kolonel Albert J. De Smit.


“Lembaga F-35 OT&E (Operational Test and Evaluation Center), menjadi upaya kerja sama dengan Amerika Serikat dan Inggris. Ini adalah contoh lain dari sifat koperasi dari Program F-35″, tambah De Smit.


Program F-35 telah menyelesaikan 7.400 penerbangan dan 11.600 jam terbang sampai saat ini. Lebih dari 3.200 penerbangan dan 4.250 jam dari Program F-35 diselesaikan dalam waktu dua tahun terakhir di Eglin Air Force Base’s F-35 Integrated Training Center, Florida AS.


F-35 Lightning II merupakan pesawat tempur generasi kelima, menggabungkan advanced stealth dengan kecepatan-kelincahan pesawat, fully fused sensor information, network dan advanced sustainment.


Tiga varian berbeda dari F-35 akan menggantikan pesawat A-10 dan F-16 untuk Angkatan Udara AS, F/A-18 untuk Angkatan Laut AS, F/A-18 dan AV-8B Harrier untuk Korps Marinir AS, dan berbagai pesawat tempur untuk setidaknya 10 negara lainnya.


Setelah Belanda, Australia akan menerima pesawat pertama F-35 di sekitar bulan Juni tahun 2014. Singapura pun ikut dalam program F-35 ini, sehingga sebentar lagi mereka pun akan memiliki pesawat siluman, menyambut datangnya era pesawat tempur generasi kelima.




Sumber : JKGR

5 komentar:

  1. Inonesia kapan Su 35 bm nya?

    BalasHapus
  2. F35 north gruman tidak beda jauh f16 atau jas gripen , bermesin tunggal rawan ke celakan . Malah gawakin f16 , gripen lebih simple tidak sesulit f35 yg bayak cara gawakiin anti radar

    BalasHapus
  3. aneh, padahal di lingkungan AB amerika, F-18 itu nggak dipilih AU gara2 kemampuan manuvernya lebih rendah dibanding F-16, padahal F-18 dual engine di banding F-16 yang single engine. patut diinget aja meskipun F-35 single engine, engine yang terpasang itu yang terkuat yang pernah dipasang ke pesawat tempur.... jadi yah mungkin ngga bisa diremehkan kalau dogfight, bahkan dengan keluarga sukhoi sekalipun

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang kalo diremah kan akan celaka sendiri,, tp klo serius ,, kyk nya dengan kemampuan manuver su 35 s saat paris air show,, terlihat sekali beda kemampuan nya antara su 35 dgn f35, dalam melakukan manuver,, lebih unggul su 35. secara otomatis klo dog figth bisa dimenangkan su 35,,dgn catatan kemampuan pilot sama,,

      Hapus
  4. mereka berani ga? f35 australia mungkin, latihan bareng SU27 at SU30 milik TNI AU?

    BalasHapus