Rabu, September 18, 2013
3
BANDUNG-(IDB) : Pada hari Selasa tanggal 17 September 2013 kemaren telah berlangsung penandatanganan kerjasama antara PTDI dengan Thai Aviation Industry Co. Ltd. (TAI), bertempat di Lantai I Gedung Pusat Manajemen PTDI, Bandung. Kerjasama antara kedua perusahaan,  masing-masing ditandatangani Direktur Utama PTDI, Budi Santoso dan CEO TAI, Marsekal Weeranan Hansavata.


Kerjasama ini merupakan kelanjutan dari MoU sebelumnya yang telah ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 18 Agustus 2010 lalu. Dalam naskah kerjasama ditegaskan bahwa kedua perusahaan yang sudah memiliki kemampuan yang tidak diragukan dan juga dikenal di kawasan Asia Tenggara sepakat untuk menjalin kerjasama   penjualan, customisasi dan perawatan pesawat CN 235 dan N 219 produk PTDI. 


Selama ini Pemerintah Thailand, yang dalam hal ini Kementerian Pertanian Kerajaan Thailand telah mengoperasikan 5 unit NC 212 dan 2 unit CN 235 produk PTDI. Sementara satu unit NC 212-400 pesanan Kementerian Pertanian Thailand lagi dalam pengerjaan di PTDI. Kenyataan ini merupakan bukti bahwa telah terjalin hubungan bisnis yang saling menguntungkan antara kedua Negara. Kementerian Thailand selama ini menggunakan pesawat produk PTDI untuk membuat hujan buatan.  

Dengan ditandatanganinya kerjasama antara kedua perusahaan diharapkan adanya peningkatan keuntungan, baik profit maupun benefit. Dengan semakin dekatnya hubungan kedua perusahaan juga diharapkan makin mendekatkan kedua bangsa dan Negara dalam semangat kebersamaan ASEAN. Dalam sambutan singkatnya Dirut PTDI Budi Santoso, juga mengatakan “bahwa dengan terjalinnya kerjasama ini diharapkan lebih banyak lagi pesawat-pesawat produk PTDI yang terbang di atas langit Thailand”





Sumber : ARC

3 komentar:

  1. Wow...Produc pesawat PT Dirgantara Indonesia akan semakin banyak digunakan di negeri Gajah Putih,bagus bagus bagus.

    BalasHapus
  2. Thailand teman baik kita ... ingat operasi Woyla ... mereka memang negara sahabat bersama dengan Filipina ... bukan kayak sangipur dan milisai ...

    BalasHapus
  3. Ada banyak keuntungan dr kerjasama ini, apalagi menjurus ke kerjasama Militer antara kedua negara, salah satu nilai tambahnya adlh, di mana kita tahu bersama bahwa sama sperti negara kita, Thailand jg adalah negra yg sensitif dgn negra Maling tetangga kita bersama, karena ada pulaunya yg dulu diklaim oleh negara Maling tersebut, bhkan sekarang telah menjadi bagian dri negra Maling itu, jadi tdk ada salahnya kerjasama ini diadakan utk jaga", serangan dari Utara (Thailand) ke negara MalingSial bisa dikombinasikan dgn bantuan dari Selatan (Indonesia) atau sebaliknya.. maka bisa dipastikan tu negara Maling bkalan nangis, kencing di clana, hingga akhirnya menyesali perbuatannya.

    BalasHapus