Jumat, Agustus 02, 2013
5
3 Desain TF-X Turki
Tiga Desain jet tempur TF-X Turki
ANKARA-(IDB) : Turki setidaknya harus mengeluarkan dana sebesar US$ 50 juta jika tetap ingin berniat melanjutkan rencananya untuk membuat 200 jet tempur dalam negeri, dan membeli 100 unit lebih jet tempur F-35 dari Amerika Serikat. Dan sayangnya jumlah dana yang fantastis tersebut bahkan belum termasuk biaya mesin untuk pembuatan jet tempur dalam negerinya.

Ketika Ankara berencana untuk mengembangkan sendiri alutsista udaranya, ini tentu rencana yang besar dan memang tidak ada yang menyangsikannya. Tapi ambisi turki yang ingin membangun jet tempur sendiri dan membeli jet tempur multinasional F-35 mungkin akan melampaui kapasitas pembiayaan Turki.

Pejabat industri pertahanan Turki memperkirakan bahwa untuk membangun delapan prototipe-nya saja dari pesawat tempur nasional Turki setidaknya akan memakan biaya lebih dari US$ 10 miliar.
"Setidaknya akan menghabiskan dana US$ 11 miliar hingga US$ 13 miliar," ujar seorang pejabat senior yang turut andil dalam program tersebut.

Mengenai harga dan jumlah final jet tempur Turki jika program itu berhasil, pejabat tersebut mengatakan: "Kami menargetkan US$ 100 juta per pesawat. Saya pikir 200 (unit) adalah angka yang realistis mengingat armada pesawat kami yang sudah tua yang segera akan memasuki phase out pada dekade depan."

Itu berarti Turki harus menghabiskan US$ 31 miliar hingga US$ 33 miliar untuk seluruh jet tempur mulai dari merancang, mengembangkan hingga memproduksi. Namun banyak analis independen berpendapat bahwa perhitungan Turki ini terlampau optimis.

"Kita tahu bahwa rencana Turki tersebut belum termasuk biaya mengembangkan mesin untuk pesawat tempurnya. Selain itu, saya pikir, US$ 100 juta per pesawat mungkin terlalu optimis mengingat kendala teknologi Turki, tingginya biaya industri dan fakta bahwa pendatang baru (dalam industri jet tempur) seperti Turki akan mengalami kemunduran, cobaan dan kesalahan selama proses secara keseluruhan," ujar seorang analis.

Sebelumnya Turki telah melalukan pembicaraan dengan Saab, industri dirgantara terkemuka Swedia, mengenai pekerjaan desain pra-konseptual untuk jet tempur nasional pertama negara itu. Saab sendiri adalah pembuat JAS 39 Gripen, jet tempur ringan multiguna bermesin tunggal. Jet tempur ini dibuat untuk menggantikan Saab 35 Draken dan 37 Viggen di Angkatan Udara Swedia. Jet tempur Gripen ini sendiri menggunakan mesin Volvo-Flygmotor RM12, turunan dari mesin General Electric F404, dan memiliki kecepatan tertinggi Mach 2.

100 Unit F-35 dari AS

Turki berharap jet tempur nasional yang dijuluki TF-X tersebut, akan bisa terbang pada tahun 2023, tepat 100 tahun Republik Turki. Perusahaan dirgantara utama Turki, TAI, telah mengonsep tiga desain jet tempur yang berbeda, dan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan lah yang kemungkinan akan memutuskan apakah akan terus maju dengan rencana ini pada pertemuan komite industri pertahanan akhir tahun ini.

Sementara itu, Turki, yang armada tempur udaranya terdiri dari pesawat-pesawat tempur buatan AS, juga berencana untuk membeli F-35 Joint Strike Fighter, jet tempur generasi kelima, hasil pengembangan program multinasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat.

Sebagian besar armada tempur udara Turki adalah F-16, yang telah diupgrade oleh Lockheed Martin, dan rencana pembelian Turki untuk F-35 kemungkinannya sangat besar mengingat pengaruh teknologi AS yang sudah melekat pada Turki. Pesawat tua Turki sendiri adalah F-4, diupgrade sendiri oleh Turki dan F-16 yang tertua juga diupgrade oleh Turki sendiri, setidaknya cukup "bersih" dari pengaruh teknologi AS. Tapi pesawat-pesawat tua ini akan segera dinonaktifkan pada tahun 2020.

Pejabat pengadaan Departemen Pertahanan Turki mengatakan Ankara berencana untuk membeli 100 F-35. Analis pertahanan memperkirakan total biaya yang dibutuhkan untuk itu adalah sekitar US$ 16 miliar (jika harga F-35 tidak naik lagi), itulah sebabnya dana yang dibutuhkan untuk memodernisasi armada tempur udara Turki di masa depan menjadi sebesar US$ 50 miliar (program TF-X plus F-35).






Sumber : Artileri

5 komentar:

  1. Nih bandingkan dengan rencana pemerinta RI hanya $ 50jt us. Mendapat 50 biji kfx sekelas F 16

    BalasHapus
  2. :d kfx/ifx project learning by seeing apa by doing..apa by do it ( duit )

    BalasHapus
  3. Yg jelas by design

    BalasHapus
  4. saatnya indonesia beralih partner nih, harusnya pemerintah lebih cerdas

    BalasHapus
  5. Sama aja kaya kfx.. Contoh cina sama india laaah.. Joint product langsung sama negara yg punya license donk! Gk perlu langsung canggih.. Ambil satu prototipe misal mig29 or su27! Setelah kita bisa kuasai teknologi pembuatanya dari dasar sampai jadi! Bikin deh tipe kita sendiri.. Disesuaikan dgn kebutuhan dan teknologi yg bagus utk perang modern! Seperti jarak jangkau radar.. Stealth.. And mmore..

    BalasHapus