Jumat, Juli 12, 2013
8
PONTIANAK-(IDB) : Komandan Lanud Supadio Kolonel Pnb Ir Novyan Samyoga beserta pejabat Lanud Supadio menerima kedatangan tim Kemhan di ruangan komandan Lanud Supadio, Kamis.

Kunjungan selama dua hari tersebut juga dimanfaatkan tim Kemhan dan Lanud Supadio untuk menjelaskan paparan kesiapan Tim Kementerian Pertahanan (Kemhan) mempersiapkan operasi PTTA (Pesawat Terbang Tanpa Awak) yang diketuai oleh Kolonel Laut (P) Aripudin.

Untuk membentuk skadron baru ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, mulai dari fasilitas yang dimiliki Lanud Supadio, fasilitas Skadron UAV atau PTTA, training area Skadron Udara 1, maupun persyaratan yang lain.

Danlanud Supadio menegaskan, keberadaan Pangkalan TNI Angkatan Udara Supadio di Kalimantan Barat sangat bernilai strategis, karena wilayah perbatasan dengan negara lain tentunya memerlukan suatu kesiapsiagaan yang sifatnya terus menerus dan berkesinambungan.

"Sehingga apabila ada tindakan pelanggaran oleh negara lain dapat diketahui sejak dini dan selanjutnya dapat dicegah," kata Kolonel Pnb Ir Novyan Samyoga, Kamis (11/7/2013).

Berkaitan dengan hal tersebut, Pontianak yang sekaligus menjadi pintu gerbang Kalimantan Barat perlu kiranya mendapat perhatian jika dipandang dari segi pertahanan dan keamanan.

Kunjungan dari kementrian pertahanan tersebut juga akan dimanfaatkan untuk melihat secara langsung kondisi infrastruktur di Lanud Supadio.






Sumber : Kompas

8 komentar:

  1. Terlihat dg jelas gambar UAV yg akan di gelar di perbatasan dg Malaysia adalah UAV buatan dalam negeri.
    Patut di apresiasi kpd para ilmuwan dan biroktrat yg telah menghasilkan UAV canggih tersebut.
    Tentunya kita juga akan menanyakan dengan alasan apa kita masih juga membeli UAV buatan Philipina, apabila kita sendiri sdh sanggup dan kemampuannya sdh sangat canggih untuk membuat UAV sendiri.
    Distribusikan UAV buatan kita tersebut ke seluruh pelosok Nusantara ini, untuk berperan aktiev sebagai salah satu solusi penegakan harkat dan martabat bangsa dan negara Indonesia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bedanya uav kita gk bisa dipersenjantai......wkwkwk

      Hapus
  2. ano 17.10 tolong dilihat gambarnya baik baik!, itu uav bisa di persenjatai

    BalasHapus
  3. UAV buatan asli Indonesia ini mampu menggotong roket dan rudal R-HAN 122mm, dilengkapi kamera dg lensa khusus untuk siang dan malam.
    Mesin UAV ini juga buatan Indonesia dengan konsumsi bahan bakar sangat irit dan mampu terbang secara non stop seminggu lamanya dg jarak tempuh Jakarta - Semarang sekitar 400 km dengan ketinggian terbang sampai 20.000 kaki.
    Bahkan sebentar lagi ada UAV yg lebih canggih dengan kemampuan jarak terbang 1.000 Km dengan ketinggian terbang 30.000 Km, dengan mesin diesel 2 tak, serta mampu menggotong rudal 8 buah yg di cantelkan masing2 4 kiri dan kanan sayap, kecanggihannya yg lebih hebat adalah sejak start sampai kembali tanpa di kendalikan lagi oleh operator.
    Biaya produksinya murah, dan sudah murah toh masih tetap di korupsi, maklum yg membiayai para birokrat dari anggaran negara.

    BalasHapus
  4. ano 23.27
    bukan nya saya gak senang dengan tulisan anda?
    tp, apakah bisa anda buktikan kebenarannya?
    bagaimana itu mesin diesel 2 tak?
    dan darimana info itu, boleh ngayal tp jangan nimpi di siang bolong.

    saya juga yakin,"SUATU SAAT NANTI", indonesia mampu menciptakan sesuatu yang membanggakan.
    (y) bukan ngimpi & juga bukan ngayal!
    tp cita². saya yakin semua setuju.
    :)

    BalasHapus
  5. Pada ajang pameran di hari kebangkitan tekno Indonesia, diantara beberapa UAV canggih buatan para birokrat tersebut ternyata ada sau UAV yg kelihatannya agak di samarkan dan ternyata itu adalah UAV lain lagi yg lebih canggih dari UAV yg ada karena di lengkapi dg teknologi "Autonomus" yg berarti tanpa di kontrol UAV tersebut dpt mencapai sasaran dg sendirinya karena sdh diprogram sebelumnya.
    Kemampuan terbang bisa mencapai 30.000 kaki, dan all wheater condition, dapat terbang sampai 20 jam terbang, serta di penuhi dengan beragam peralatan diantaranya, camera siang malam dg resolusi tinggi, dpt berfungsi sebagai penguat trasmisi radio atau "Repeater", dpt menggotong rudal R-HAN 122mm sebanyak 8 buah, ckckckckc......hebat sekali UAV produk SDM kita ini.

    BalasHapus
  6. Ano type boler esteh!!!

    BalasHapus