JAKARTA-(IDB) : Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Udara dinilai kecolongan dalam membuat kontrak
pembelian satu skuadron pesawat tempur ringan buatan Brasil, Super Tucano
EMB-314/A-29. Pembuat pesawat, Embraer Defense System, tidak menyediakan
kemudahan soal perawatan dalam suku cadang.
“Tidak ada garansi klaim dalam pembelian pesawat ini,” kata sumber Tempo di TNI Angkatan Udara kemarin.
Menurut sumber tersebut, garansi seharusnya diberikan kemudahaan bagi TNI AU dalam memperoleh jasa pemeliharaan dalam pembelian suku cadang pesawat tempur, kata dia, memang membutuhkan perawatan berkala yang diukur berdasarkan lamanya jam terbang. Selama perawatan tersebut, beberapa komponen harus diganti.
Wahasil, dia melanjutkan, sejak beberapa bulan lalu, dua dari empat pesawat harus masuk hangar perawatan berkala. Sayangnya, suku cadang yang diganti tak bias dikirim ke Indonesia. TNI AU pun terpaksa mengirim komponen ke Brasil untuk diperbaiki di negara itu.
“Sekarang hanya dua pesawat Super Tucanon yang siaga,” kata dia. TNI AU sendiri, dia menambahkan, tak memiliki anggaran pengiriman komponen. Akibatnya, TNI AU terpaksa merogoh kocek sendiri untuk mengirim komponen ke pabrik pembuatan. Ia membandingkan pembelian Sukhoi buatan Rusia beberapa tahun lalu yang memberikan garansi perawatan. Ketika itu, Sukhoi memberikan jaminan suku cadang rutin selama satu tahun.
Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan, Laksamana Muda Rachmad Lubis, mengatakan TNI AU sudah mengantongo garansi dari Embraer. Hanya, dia melanjutkan, mekanisme pelaksanaan belum memudahkan TNI AU. “Minggu lalu kontrak sudah diamandemen, garansi sudah oke.”
Ihwal pengiriman komponen ke Brasil, Rachmad mengatakan, hal itu sudah sesuai dengan prosedur. Di Negara pembuatnya tersebut, komponen dianalisis untuk diperbaiki.
Super Tucano merupakan jenis pesawat tempur ringan yang lincah dalam bermanuver. Dipakai sebagai pengganti OV-10 Bronco buatan Amerika, Super Tucano memiliki kemampuan menyerang musuh dengan presisi tinggi. Dalam latihan gabungan di Asembagus, Situbondo, beberapa lalu, pesawat ini mampu menghabisi semua sasaran tembak yang ada.
Empat unit Super Tucanon telah didatangkan disimpan di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang. Empat pesawat ini merupakan penyerahan tahap awal dari 16 pesawat. Sedangkan sisanya bakal tiba pada semester pertama 2014. Total nilai pesawat itu seharga US$ 143 juta atau Rp. 1,3 triliun.
“Tidak ada garansi klaim dalam pembelian pesawat ini,” kata sumber Tempo di TNI Angkatan Udara kemarin.
Menurut sumber tersebut, garansi seharusnya diberikan kemudahaan bagi TNI AU dalam memperoleh jasa pemeliharaan dalam pembelian suku cadang pesawat tempur, kata dia, memang membutuhkan perawatan berkala yang diukur berdasarkan lamanya jam terbang. Selama perawatan tersebut, beberapa komponen harus diganti.
Wahasil, dia melanjutkan, sejak beberapa bulan lalu, dua dari empat pesawat harus masuk hangar perawatan berkala. Sayangnya, suku cadang yang diganti tak bias dikirim ke Indonesia. TNI AU pun terpaksa mengirim komponen ke Brasil untuk diperbaiki di negara itu.
“Sekarang hanya dua pesawat Super Tucanon yang siaga,” kata dia. TNI AU sendiri, dia menambahkan, tak memiliki anggaran pengiriman komponen. Akibatnya, TNI AU terpaksa merogoh kocek sendiri untuk mengirim komponen ke pabrik pembuatan. Ia membandingkan pembelian Sukhoi buatan Rusia beberapa tahun lalu yang memberikan garansi perawatan. Ketika itu, Sukhoi memberikan jaminan suku cadang rutin selama satu tahun.
Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan, Laksamana Muda Rachmad Lubis, mengatakan TNI AU sudah mengantongo garansi dari Embraer. Hanya, dia melanjutkan, mekanisme pelaksanaan belum memudahkan TNI AU. “Minggu lalu kontrak sudah diamandemen, garansi sudah oke.”
Ihwal pengiriman komponen ke Brasil, Rachmad mengatakan, hal itu sudah sesuai dengan prosedur. Di Negara pembuatnya tersebut, komponen dianalisis untuk diperbaiki.
Super Tucano merupakan jenis pesawat tempur ringan yang lincah dalam bermanuver. Dipakai sebagai pengganti OV-10 Bronco buatan Amerika, Super Tucano memiliki kemampuan menyerang musuh dengan presisi tinggi. Dalam latihan gabungan di Asembagus, Situbondo, beberapa lalu, pesawat ini mampu menghabisi semua sasaran tembak yang ada.
Empat unit Super Tucanon telah didatangkan disimpan di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang. Empat pesawat ini merupakan penyerahan tahap awal dari 16 pesawat. Sedangkan sisanya bakal tiba pada semester pertama 2014. Total nilai pesawat itu seharga US$ 143 juta atau Rp. 1,3 triliun.
Sumber : TempoCetak
ah selalu aja kayak gitu.. bego amat sih kayak yg baru pertama kali beli pesawat aja ne negara... kalo udah kayak gini siapa yg musti tanggung jawab... oon2...
BalasHapusBetuullllllllll.......
Hapusemang gak ada orang yg lebih pinter ya sampek kayak gini aja bisa jadi masalah,,,,
BalasHapusKomisi ae di pikir....
Berita kayak gini kurang mengejutkan, nanti berita pembelian pesawat T50 dgn korea ternyata indonesia bukan beli hanya dipinjamkan oleh korea kwkwkwkwkw, ampun2 bego koq nggak abis2 yah hahahaha
BalasHapusGila yah kita aja beli HP bekas pasti yg ditanya pertama kali "garansinya msh berlaku nggak?" Lha ini beli barang baru, pesawat tempur pula nggak nanya garansi, amit2 jabang bayi tololnya
BalasHapusIni contohnya : belli barang hanya main tunjuk ,tidak di tenderkan jadi brantakan !!!...." Orang belli barang alias barang baru , pasti tayak gransi di liat bettul kwalitas barang yg mau di belli ?? ....orang waras lah kita mau belli punya duwit harus bawel , supaya tidak ada masalah kebelakang seperti tucano di malang bellom perang sudah keok duluan ..
BalasHapusDagelan apa lagi ini?
BalasHapusMereka itu sudah pada uzur, knpa pada kya bocah. Yg mereka beli itu pesawat tempur bkan Permen kojek,,,
gakkkk heran banget.....pkr sigma aja kita dikadalin mau.....kfx,dibodohi....kapal selam ditipu....apa lagi????ha ha
BalasHapusmana kata menhan, TNI AU udah belahar dari pengalaman membeli pesawat tempur? tetep aja kecolongan, kelewatan, ditipu,dll sama pabrikan yang katanya udah deket sama indonesia..... dasar orang luar pasti suka dagang sama orang indo gampang dikibulin -_-''
BalasHapusKebanyakan minta komisi / fee sehhh ,,, jadi garansi pabriknya gag otomatis include :D
BalasHapusSusah bro kalau rezim banyak korupnya.
BalasHapusSegala bidang di babat.pembiaran merajalela.hehe
Belum tau ya kalo pejabat RI itu pada buta huruf dan ga bisa bahasa inggris........(harap maklum kalo kontraknya ada salah)
BalasHapusSudah nek mau muntah lihat ulah koruptor
BalasHapusya ampuuunnnn kok bisa ya... dasar guooobbblllooookkkkk......guuuoooobbblllooookkkk....
BalasHapusWoi menhan...bagaimana ini...hancurlah sdh negara ini...tdk ada nasionalis..mental meental korup semua.gak beres..di semua lini..departemen..dr pusaat hingga ke baawaah...partai partai haram jadah..emang sekali bajingan tetap bajingan....
BalasHapusSelama Metri nya Purnomo hal aneh akan selalu terjadi
BalasHapus