Kamis, Juni 06, 2013
19
Kaplan, FNSS Turki (photo: DEFESA Global)
Kaplan, FNSS Turki

JKGR-(IDB) : Indonesia dan Turki menandatangani kesepakatan kerjasama pembuatan tank medium pada ajang IDEF 2013 di Turki, awal Mei lalu, untuk dijadikan Tank Nasional, setelah Indonesia sebelumnya sukses membangun Panser Anoa.


“Indonesia memilih FNSS Turki karena pengalaman dan tekhnologi kami telah  diakui dunia” ujar pejabat FNSS di Ankara. Proyek kerjasama itu akan menghasilkan prototype dalam 4 tahun ke depan. “Kami sedang mengajukan proposal secara resmi untuk bersama-sama merancang, mengembangkan dan memproduksi tank medium,” katanya.


Yang menjadi pertanyaan, rancang bangun tank model apa yang diajukan FNSS Turki maupun Pindad Indonesia ?


Opsi yang mungkin ditawarkan FNSS Turki adalah produk terbaru mereka, Konsep  Light Armoured Weapon Carrier – Tracked (LAWC-T), Tank Kaplan.


Tank Kaplan diciptakan FNSS sebagai lapis baja ringan untuk berbagai tujuan: Tank pengintai, Anti-tank (dengan peluncur ATGM) dan juga bantuan tempur/ bantuan tembakan bagi infanteri.


LAWC-T Kaplan: Light Armored Weapon Carrier Concept – Tracked (armyrecognition.com)
LAWC-T Kaplan: Light Armored Weapon Carrier Concept – Tracked
Konsep Tank Kaplan sengaja diperkenalkan Turki di ajang Eksebisi IDEF 2013, untuk mencari masukan dari calon pembeli. Setelah keinginan calon pembeli diserap, FNSS Turki akan membuatkan prototype varian baru dari Tank Kaplan. Ceruk bisnis inilah yang berhasil diraih FNSS Turki dengan Malaysia. 

FNSS Turki menyodorkan IFV PARS 8×8, kemudian direspon Malaysia dengan meminta sejumlah modifikasi disesuaikan kebutuhan militer Malaysia. Setelah modifikasi, prototype varian PARS 8×8 itu dikirim ke Malaysia untuk di ujicoba.  Jika semua sudah cocok, barulah IFV itu dibuat dengan skema kerjasama dengan Deftech Malaysia, hingga kini muncul varian baru dan diberinama AV 8 Deftech.

LAWC-T Kaplan Turki
LAWC-T Kaplan Turki
Skema kerjasama PT Pindad dengan FNSS bisa jadi secara garis besar seperti itu. Seberapa besar prosentase keterlibatan PT Pindad dalam membangun Tank baru, tentu disesuaikan dengan seberapa besar kemampuan PT Pindad dalam membuat Tank.


Hull/ body dari Tank Kaplan terbuat dari alumunium curah (non-patri) yang dilapis armor ballistic protection STANAG 4569 Level 4, mampu menahan tembakan senjata mesin berat penyobek lapis baja 14.5×114 mm standar Rusia atau Armor-Piercing Fin-Stabilized Discarding-Sabot 14.5x114mm (NATO).


Kaplan juga memiliki perlindungan ranjau STANAG 4569 Level 3 dan bisa ditingkatkan dengan memasang plat baja di bawah tank.


Komandan dan pengemudi duduk bersebelahan di bagian depan dilengkapi 8 periskop untuk mendapatkan pandangan 180 derajat. Mereka juga dilengkapi rangkaian kamera siang dan malam (penjejak panas/thermal imager), long range CCD camera dengan jangkauan 360 derajat yang dikontrol dari panel flat di ruang kendali komandan dan pengemudi. Selain itu masih ada juga penjejak infra merah, untuk mengukur jarak kendaraan lawan.


Light Armoured Weapon Carrier – Tracked (LAWC-T) Kaplan disiapkan untuk bisa dipasang berbagai jenis turret, sesuai keinginan/ kebutuhan konsumen, seperti canon 25-40 mm otomatis ataupun manual, turet pembawa berbagai rudal anti-tank, ATGM, serta pilihan lain, meriam dari berbagai kaliber.


Kaplan memiliki chasis yang pendek dengan mesin yang terpasang di bagian belakang, memungkinkan komandan dan pengemudi duduk berdampingan di depan, untuk mendapatkan pemandangan yang tertinggi dan luas dari medan perang. Penempatan mesin di bagian belakang juga dimaksudkan mengurangi tingkat kebisingan dan jejak panas yang ditinggalkan.


LAWC-T in mengangkut 5 kru yang masuk lewat pintu belakang serta dua pintu samping. Pengemudi juga dilengkapi pintu kecil di bagian atas.


Didorong oleh mesin diesel dengan 3 shock absorbers di setiap sudutnya, Tank Kaplan memiliki mobilitas tinggi sehingga memungkinkan untuk beradu cepat atau mengejar Main Battle Tank, baik di jalan beraspal atau cross country.


Prototype Light Tank Anders
Prototype Light Tank Anders
Adanya kemampuan itu membuat Kaplan bisa berfungsi sebagai Anti-Tank  (dengan ATGM) ataupun intai tempur. untuk mobilitas, Kaplan bisa diangkut dengan Hercules C 130 ataupun kereta api.


Opsi lain yang dimiliki FNSS Turki adalah ACV 300 yang diubah menjadi ACV SW dilengkapi turret BMP 3 Rusia.


Tank Kaplan Canon 105/120mm dan AFV SW adalah dua prototype yang mungkin diajukan oleh Turki. Tapi tidak tertutup kemungkinan Pindad juga akan mengajukan prototype yang pengerjaannya akan dibantu FNSS.


Jika turet yang diinginkan Pindad dari Cockerill Belgia, ada dua produk yang beredar di pasaran. Yang terbaru adalah Tank Anders buatan Polandia.


Tank Anders mengambil basis pengembangan dari IFV CV90, yang juga dibeli oleh Polandia. Tank ini memiliki berat 35ton dan dipersenjatai meriam cockerill 105 dan 120mm.



Model lainnya adalah Tank  CV90120-T,  juga pengembangan dari  IFV CV90. IFV CV90 dengan versi meriam 120mm diperkenalkan Swedia pada tahun 1998.  Dengan bobot 35 ton, tank ini memiliki daya gempur besar dan cocok dengan kebutuhan kavaleri Indonesia.

CV90120-T LIGHT TANK (Image: BAE Systems)
CV90120-T Light Tank

 Model tank mana yang kira kira dipilih untuk menjadi prototype Tank Nasional ?. Pilihannya adalah tank mana sajalah, semua bagus. Yang penting jadi dibikin, bukan berhenti ditingkat prototype saja. Sudah cukup lama Indonesia bergulat  membuat prototype tank dan sampai kini tidak juga dibuat.


Pembuatan Panser Anoa juga tidak terlepas dari persoalan diskusi yang “mbulet”. Breaking through dilakukan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan membawa semua pihak yang berkepentingan ke PT Pindad Bandung, termasuk penyandang dana dari BNI.


“Ini panser bagus yang akan menjadi kebanggaan Indonesia dan sangat dibutuhkan TNI. Bagaimana BNI, bisa mendanainya ?”, ujar Jusuf Kalla. Perwakilan dari BNI pun menjawab: “Bisa Pak, (karena dalam hati orang BNI,  toh pembuatan panser ini proyek negara sehingga  investornya tidak mungkin melarikan diri).  “Bikin dulu, urusan kualitas bisa ditingkatkan di belakang hari”, ujar Wakil Presiden. Dan kini Indonesia memiliki Panser Anoa yang membanggakan.

Semoga kisah Panser Anoa, berulang di pembangunan prototype Tank Nasioanl, agar PT Pindad Bandung tidak dipenuhi contoh lapis baja atau prototype berbagai jenis tank dari Sherman hingga ACV 300. 







Sumber : JKGR

19 komentar:

  1. Suatu kemajuan kerjasama yang membanggakan antara Indonesia dan Turki
    PT. PINDAD kamu Bisaaa...!!!

    BalasHapus
  2. saya lebih setuju kalau atas turet nya di bentuk mirip kura2 seperti gedung dpr body nya lebih bagus panjang kedepan coba di ikut lombakan ke smk buat design tank

    BalasHapus
  3. Harus nya tanya ke boler dulu sang maestro tank ntar kalo gak nanya dulu di bully sama boler!!!

    BalasHapus
  4. jangan nanti sama pak boler di tank tank

    BalasHapus
  5. kerjasama indonesia...
    pesawat angkut ama spanyol
    pesawat tempur ama korsel
    kapal selam ama korsel
    freegat ama belanda
    tank ama turki
    roket ama china
    tinggal lihat aja hasil nya yg mana yg sukses yg mana yg gagal...

    BalasHapus
  6. kerjasama sama russia ntu yg wajib harus nya...

    BalasHapus
  7. kalo skema kerjasamanya dengan FNSS bisa menghasilkan berbagai prototype bagi TNI AD itu sangat bagus. kebutuhan TNI AD tidak cukup hanya APC saja. untuk menemani Leopard sebagai satuan pemukul utama.hendaklah Kaplan versi anti tank juga diperbanyak. dan kalo bisa kita buat MLRS versi tank dan tank yang dipasang rudal anti udara jarak menengah sebagai arhanud TNI AD. dan tidak menutup kemungkinan juga bisa diakuisisi oleh marinir.dengan bantuan tembakan artilery diciptakan tank kaplan versi canon howitzer 105mm. langkah awal yang bagus..bagi PINDAD dan FNSS. semoga ni menjadi acuan tank nasional kita kedepan dan seterusnya.

    BalasHapus
  8. Mantap Pindap, Segera selesaikan dengan baik.

    BalasHapus
  9. Kalo menganalisa ya yg komprehensip, jgn seputar kehebatannya doang.
    Kan blm ada prototype, blm ada ajustment teknik, blm uji coba, blm battle proven. Tank yg sdh teruji dg baik di semua medan pertempuran adalah ;
    Tank PT-76, BTR -50, AMX -13.
    Sejak tahun '80-an tank2 itu sdh masuk tank modern karena sdh menggunakan FCS ( Firing Control System ) komplit, tenaga mesin yg lebih besar dan meriam 90mm menggantikan meriam 76mm untuk tank PT. sdh teruji dg hasil sangat excellent.
    Tidak pernah meleset tembakan meriamnya karena obyek akan terkunci, sdh menggunakan Central Mission Computer digital, memakai Laser Range Finder untuk pengukuran jarak obyek dlm hitungan per secon.
    Menggunakan meriam modern buatan Cockerill Belgia, yg mampu melesatkan peluru APFSDS.
    Body lethal yg sdh teruji puluhan tahun tanpa pernah karatan walau sering direndam air laut,
    Begitu pula pada tank AMX -13 buatan Creusot Loire yg sdh bangkrut, setelah menggunakan FCS menjadi tank modern mengalahkan tank Scorpion yg manja.
    Operator tank memakai helmet yg dilengkapi dg Night Vision Google G3,
    Yang agak lemah hanya sistim alkom siskomnya yg perlu ditingkatkan sehingga komunikasi antar tank dpt terhubung lebih bagus.
    Perihal analisa tank ringan, sedang dan berat, itu merupakan tantangan bagi yg muda2 yg lebih menguasai ilmu dan teknology modern, namun nggak ada salahnya mereka juga membandingkan dg karya orang tua yg "bodoh" dan minim ilmu pengetahuannya.
    Tulislah analisa secara runut komprehensip dan jgn menulis analisa dari segi kehebatan semata.
    Bgm dg material komplementer berupa engine, lapis baja, rantai dan roda, meriam, FCS, serta alkom siskomnya apakah sdh dpt di pasok dari dlm negeri atau masih tergantung dg impor dari luar dsb-nya.
    Maaf ini dimaksud sebagai kritik membangun dan bukan mematikan kreativitas kawula muda, yg gagah, heroik dan tinggi idealismenya.
    Mengapa??? Saya juga pernah muda,.......he...he..he.................

    BalasHapus
  10. komplit Dan detail analisa pak boleroes11 ini baru analisa

    BalasHapus
  11. Ya namanya rencana "akan" tentu hasil yg ingin di capai semaksimal mungkin!!! Kalau slalu menempatkan diri sbg loser kapan kita akan mulai produksi????

    BalasHapus
  12. mantap om boleroes11....sudah saling berbagi ilmu disini. tetap terus berkarya om demi kita2 yg muda ini. hehehe

    BalasHapus
  13. Yg jellas kibijakan tanggung bikin rakyat bingung ! Itu perlu di perhatikan gagal total duwit triliunan ambals " tujuan gak jellas mutar 2 gak karuan hanya bikin untung segelintir orang ! Kerja sama bikin senjata main batle tank dengan negara terbukti konsekuaen ,biar gak kecewa kebelakang .
    The father tank rusia atau jerman ! Patut di jadikan guru ,toh mereka di tunjang sdm super berlian ,yembah sedikit gak apa ,hasil luar biasa !!!
    " kita saban hari hanya beragument tank senjata canggih , tingkah laku pemerintah kebijakan salah arah kita lupakan ! Kfx ,changbogo class patut buat kacaan , tott tottt kentot hanya bikin kaya penguasa ! Bikin tank berguru ke turki anehh .Gurunya siapa ? ???

    BalasHapus
  14. Tank Turki yg dimaksud sebenarnya derivative dari tank ringan APC M - 113 yg pernah digunakan di perang Vietnam. Walau amphibi tapi tdk dpt melawan tank amphibi nya Russia. Ini seperti panser VBL Panhard. P'cis waktu uji coba di Cilacap masuk ke Segara Anakan hanya pengemudi dari pabrik P 'cis yg berani ikut, mengapa ? Karena kemampuan amphibinya hanya untuk menyeberangi got lebar tanpa arus, atau sungai sempit, terbukti waktu menyeberang sungai Serayu yg beraliran deras VBL Panhard tsb, ngebuang handuk putih alias "mboten mawon" tatut kentir......sedang di Segara Anakan karena spt lagoon jadi tidak ada arus dan airnya tenang.
    Hal ini sama persis kemampuan amphibi tank APC M -113 yg keturunannya ditawarkan ke PT PINDAD.
    Menurut saya mending tank " lawas" Marder dari Jerman ( Rheinmettal) yg dpt dijadikan rujukan sebagai proto type atau bahkan lsg produksi tanpa harus kakean cocot membuat prototype ntut ndang kata istilah Banten,
    Lha emang buat prototype g keluar biaya?
    Bikin aja program jangka pendek, menengah, jangka panjanglah.
    Jangka pendek setelah dpt cetak biru tank " Marder" yg dibanggakan ano2 segera dibuat rencana produk on line setelah seluruh komponen utama didapatkan sumbernya.
    Jangka menengah diprogram kelanjutan produksi.
    Jangka panjang di program modifikasi produk.
    Maaf ini pikiran Boleroes11 yg "gemes" dg pola pikir orang2 pinter di birokrat yg selalu menginginkan proyek, karena dg proyek mereka dpt tambahan pendapatan dg alasan klasik, gajinya cumpen, dan kalo pensiun nanti nggak bisa makan.!!!! Siwalan,......he....he....he... Kayak saya dulu juga pikirannya begitu, tapi ternyata setelah dijalani ternyata ma lah enak nggak ada beban.

    BalasHapus
  15. Sy kira permasalahannya ada sama rusia dan jerman, logikanya kalau kedua negara hebat ini mau kasih tot dgn biaya, dampak politis dan syarat yg cateris paribus alias sami mawon dg negara turki atau korsel, tentu tak akan kita sia2kan!!! Tapi mungkin mental indonesia kita selalu beranggapan bahwa rusia dan jerman itu negara baik hati, pemurah berbagi ilmu, suka membantu, persis seperti propaganda jepang sebelum menjajah, "nippon saudara tua indonesia nippon pelindung indonesia"!! Sehingga kita terlalu sangat berharap kepada negara2 Jangan lupa orang barat punya pepatah "tak ada makan siang gratis" mungkin hanya asia tenggara dan asia tengah yg punya budaya "mari mampir ke rumah kita ngopi2"

    BalasHapus
  16. sekali lagi pak boleroes11 memberikan analisa yg membuka pikiran Dan wawasan para anggota PP2A, salut buat pak boleroes11 ayo pak kasih analisa lagi kupas tuntas malas tank Dan semua alusista, kita sumua jg gemes banget dgn kebijakan yg diambil pemerintah dlm pengadaan peralatan militer tsb

    BalasHapus
  17. Banyak SDM kita yg mempunyai kemampuan membuat terobosan dan solusi agar Material Alutsista "gaek " tetap berfungsi dan malah tambah gahar. Bukti sdh banyak tapi ya mereka kesandung dg ;
    1. Pengembangan setelah melakukan survey detail di berbagai macam material Alutsista TNI.
    2. Masih besar keraguan para pembuat keputusan untuk memberi kesempatan bagi SDM kita. Mereka terikat dg tata aturan dan terutama penggunaan anggaran
    3. Masih banyaknya para agen yg terus menerus dan tidak kenal lelah mempengaruhi para pejabat agar membeli dagangan mereka.
    4. Para pembuat kebijakan rawan mutasi ( pindah, sekolah, jganti jabatan dsbnya yg mengkibatkan terganggunya kontinuenitas program program baru lewat Libang)
    5. Minimnya modal kerja para SDM.
    Dlm hal ini, sebenarnya kalau ada dorongan dan dukungan yg pasti, menurut saya banyak Alutsista yg sdh obsolute sumber materialnya dpt diatasi oleh kita sendiri.
    Di AS, masih ada perusahaan perseorangan yg exist sd sekarang dg reverse engineering material pesawat yg sdh obsolute terutama avionik, dan juga ada perusahaan perseorangan yg mampu merefitt material radar, ESM, yg sdh obsolute jadi baru lagi bahkan dari sistim analog berubah menjadindigital dan seluruh inventory itu di dukung oleh pemerintah, maka coba perhatikan alutsista AS banyak yg masih jadul, tapi tetap exist dan malah tambah gahar.
    Ini sebenarnya peluang besar buat SDM profesional kita yg masih muda, tekun, dan energik dpt tantangan untuk membantu dan menerobos kekakuan birokrasi pemerintah agar dpt berperan serta secara tidak aktief bela negara, sungguh mulia mereka itu, anak2 muda pejuang dan pemikir, bukan pemuda sontoloyo yg koar2 Boleeeerrrrr, mana buktinyaaaaaaaaa,
    Semprul!!!!!!!

    BalasHapus
  18. 1. Menerobos kekakuan birokrasi contohnya apa pak boler??? 2.bahwa terdapat oarang yg bisa dan ahli retrofit alutsista betul namun target yg ingin di capai pemerintah bukan hanya alutsista gahar tapi juga bagaimana putra putri indonesia dapat "membuatsendiri"
    3.Minimnya modal kerja para sdm maksudnya???
    4.Adanya para agen alutsista bukan merupakan hambatan bagi pengembangan atau retrofit alutsista tapi kebutuhan!!!

    BalasHapus
  19. Sepertinya TNI AD cocok pakai Tank tempur ukuran medium (bobotnya sekitar 40 Ton) tetapi turetnya ukuran 120 mm (punya MBT),selain lincah juga daya gempurnya dahsyat.
    ini tantangan buat PT Pindad untuk membuat Tank medium dengan rasa MBT, pasti bakal laris manis....banyak yang beli paling tidak di asia tenggara.

    BalasHapus