Selasa, Mei 07, 2013
38
BANDUNG-(IDB) : Inilah dia tampang baru CN-235 versi patroli maritim pesanan TNI-AL. Setelah proses pengecatan, CN-235 boleh dibilang TNI-AL banget. Pasalnya, warna yang dipilih sama seperti pesawat-pesawat TNI-AL pada umumnya, yaitu biru ke abu-abuan.




Selain cat, dari foto yang dikirim anggota ARC, Andon Rudiyanto ini terlihat pula sejumlah simbol lainnya. Diantaranya lambang skadron berbentuk burung camar, yang menandakan pesawat ini nantinya akan bergabung dengan skadron 800 Puspenerbal. Skadron 800 Puspenerbal sendiri merupakan skadron yang memiliki tugas utama patroli maritim. 


Selain itu, nomor ekor pesawat khas TNI-AL juga sudah tertera. Namun uniknya, terdapat pula nomor lainnya bertuliskan AX-2339 yang merupakan kode dari PT. Dirgantara Indonesia. Dengan demikian, bisa dipastikan, pesawat ini masih menjalani serangkaian uji coba.





TNI-AL sendiri memesan sebanyak 3 unit CN-235 versi patroli maritim. Berbeda dengan milik TNI-AU, CN-235 pesanan TNI-AL ini memiliki radar dibawah perut. Namun demikian, belum diketahui secara pasti peralatan sensor dan kemampuan sejati dari CN-235 milik TNI-AL ini.








Sumber : ARC

38 komentar:

  1. Mana C295 AEW nya? ditunggu2 gak muncul. Sebenarnya pesan gak sih? Jangan tanggung punya armada

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setahu saya belum pesan dik. C295 AEW masih tahap uji coba

      Hapus
  2. maaf mau tanya, itu cat buatan dalem apa luar?..., merk catnya apa? harganya berapa? di depo bangunan ada gak pak?

    maaf sy cuma nanya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang pasti bukan cat avian,paragon,emco,dll. Xixixixixi....

      Hapus
  3. Nanya lagi, g usah nanya! Emang mau ngecat becak sampean. Ada noh cap Kuda terbang sekaleng 30 ribu, gih sono beli!!!

    BalasHapus
  4. maaf om, saya cuma nanya kok dimarahi & dibully sih..., sy bukannya ngecat becak om, sy mau ngecat kapal ferry sy..., bisa gak om?

    maaf ya om, sy orang awam.

    BalasHapus
  5. MWahahaha.... ngecat becak. Mahalan catnya daripada becaknya.

    BalasHapus
  6. nayak boleh ajaahhh haha...bagus amat tuh cn 235 di cat warna abuabu mirip yg commen di atass haha...

    BalasHapus
  7. caknya jelek, itu warna maho..., gak keren..., coba dicat pake airbrush pasti keren...dibikin mirip "Batik Air"...; TNI AU gak kreatip alias kuno..

    BalasHapus
  8. haduw om kok sy malah diketawain sih...kan sy cuma nanya.., itu yang dipakai ngecat cn235 merk apaan? produk dalem apa luaran? kok malah dibully terus..., gak kasihan apa sama aku?

    oohh..iya om, beli di depo bangunan ada gak ya???

    sekali lagi maaf...sy cuma nanya..!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini ga nanya ngejek PT DI alus.....pantes dibully

      Hapus
  9. Kasian tuh ano 09.25, nanya baik-baik kok malah diomelin..., terlaaaluuu...

    BalasHapus
  10. btw..., ini pesawat bisa digunakan sebagai bomber gak ya..??
    terus kenapa RI sekarang kok gak beli bomber lagi dari rusia, seperti jamannya pak Karno (TU-16)???

    Kira2 skrg Indo sdh punya bomber gak sih???

    BalasHapus
    Balasan
    1. pertayaan bagus sekali ,tentu harus di jawap dengan gamblang ringkas dan tepat , jujur kita akui saman bungkarno dan kawan 2 bukan lah pro babu asing ,yali dan pro rakyat di pikirkan dari sekarang ,kembali ke pertahanan tergantung kebijakan sang peminpin ada keberanian kah akusisi bomber nex generasion dari rusia ,PAK DA bomber bertaraf siluman ? jawabanya tidak mungkin
      selama polesan orde baru jadi panglima tertinggi nkri. yata fakta kesana !!!! biacara yali jangan di tayak polesan orde baru nihilll contoh yata sekarang kami rakyat meragang OPM PEMBRONTAK BUKAK KANTOR DI BRITIS INGGRIS semua rencana kedepan nkri mau di bikin hancur di fazilitasi inggris ,"apa jawaban penguasa sekarng ,mereka bilang " tidak membahayakan
      dan di lupakan ,itu kata petinggi negara sekarang .

      Hapus
    2. patut di garis bawahi dan di pertyakan kebijakan pemerintahan sekarang ini ,kami rakyat sudah berkoar koar ancaman yata dari barat tidak akan pernah padam sudah terbukti , kita bangsa indo jangan pernah melhpakan sejarah ,sedikit cerita ,perebutan papua ahirnya jatuh ke pangkuan ibu pertiwi ,3 bulan kemudian sang ajudan presiden sukarno menhadap, bahwa keadaan dan suasana sudah berbeda kurangi bersikap kerras kita ajak mereka berkawan ,
      "sang presiden murka dan berkata ,suasana dan keadaan boleh beda ,tapi tingkah laku barat sampai kapanpun tidak akan berubah nkri mau di bikin hancur fakta yata ,timtim lepas sekarang papua !!! kita berdoa semoga penguasa sekarang sadarkan diri belli senjata alutsista bebas embargo supaya penurus bangsa tidak kebingugan kebelakang .
      "hentikan belli kapal selam ecek2 alihkan ke lada class ,tidak ada istilah terlambat dari pada diam begong nkri di lecehkan .

      Hapus
  11. ini pesawatnya udah bayar belum????2 cn 295 yg kemarin aja belum bayar...pantesan industri males kerjasama....omong doang kagak ada duit

    BalasHapus
  12. Kalau mau ngecat beli cat merk "Hempalin" di toko bangunan g ada, coba tanyakan lwt internet saja ya adeku, itu cat khusus untuk semua jenis material yg dipakai di laut.
    Jgn mewek dong!!!

    BalasHapus
  13. wah miris dong..., nkri bisa copot atu-atu nantinya..., kita harusnya gak boleh ngeremehin hal yang kecil..., sesuatu yang besar diawali dari hal yang kecil macam di oxford.

    Pemerintah (Eksekutif & Legislatif) harus kritis dan berani bilang.."TUTUP KANTOR OPM DI OXFORD"..atau END.

    gtu kali ya..!!...bomber kita harus punya...dari ruskey mantab.

    BalasHapus
  14. makanya gw ngomong apa kemrin..., borong alutsista tercanggih dari rusia..., mulai dari Kapal permukaan, kapal selam, pesawat tempur, bomber, rudal dan sishanudnya...wis pokoke kabeh...(kelas 1), baru kita kembangin produk dalam negeri...sebagai kelas 2 dan 3.

    mau dibilang kuat kok masih aja berharap dengan alutsista yang second dan dibeli dari barat yang sarat dengan kasus politik HAM, ujung-ujungnya embargo..., oon kok diulang-ulang...kalah sama keledai...!!
    ironis bener bangsaku ini..! nelongsoh.

    BalasHapus
  15. Melihat perkembangan persenjataan yang terjadi disekitar RI dan aspek lain yang mengikuti seperti kebutuhan akan penting kekuatan pertahanan demi menjaga keamanan domestik dan menjaga keutuhan kedaulatan dari ancaman yang muncul karena perkembangan situasi yang dinamis. Menyusul kampanye modernisasi kekuatan militer RI sesuai pedoman Minimum Essential Forces (MEF), ketiga matra TNI pelan namun terarah sudah mulai menunjukan adanya perubahan dalam alutsista masing2. TNI AU sudah memiliki proyek pembelian T-50 GE, Airbus C295, SuperTucano, dan lainnya, TNI AD sedang menjajaki pembelian 8 unit AH 64 D Apache Longbow, 100 biji Leopard dan 50 IFV Marder, Rudal StarStreak, dll kemudian TNI AL masih berkutat dengan program penambahan KCR, Frigate, Kapal Selam, selain itu uji coba rudal Yakhont juga ikut menambah daya serang TNI AL.dll.

    Mari kesampingkan dulu ribetnya proses pembelian Alutsista canggih untuk TNI, yang baru wacana aj udah banyak yang protes n koar2 XD. Federasi Rusia melalui perusahaan penjualan senjata Rosoboronexport menawarkan kepada TNI dan Kemhan alutsista Rudal anti serangan udara jarak pendek Pantsyr-S1 dan jarak menengah S-300. Kebutuhan akan modernisasi untuk sistem pertahanan udara nasional sudah sangat layak untuk segera di lakukan, Pantsyr-S 1 (NATO: SA-22 Greyhound) memiliki kemampuan maut untuk menangkis berbagai jenis senjata: pesawat tempur, helikopter, roket, peluru kendali, precision-guided munition hingga UAV. Pantsyr S1 juga bisa menghancurkan light-armoured ground targets. Dibanding saingan sejenisnya, Tunguska M1 (NATO SA-19 Grison), diperkirakan Pantsyr-S1 lebih presisi akurasinya karena menggunakan sistem yang lebih baru seperti Sistem pertahanan dan persenjataannya dapat diaktifkan dalam beberapa mode frekuensi serta mampu beroperasi pada multimode adaptive radar-optical control system. Pantsyr-S1 juga didesain untuk menghancurkan target berkemampuan high-precision weapons.

    Tepat rasanya bila TNI mampu memiliki alutsista pertahanan udara ini, selain mengganti persenjataan hanud yang udah usang, Pantsyr-S1 makin menambah kepercayaan diri Arhanud TNI dalam melindungi kedaulatan udara nasional dan backup pendukung pergerakan kavaleri lapis baja. Jika TNI sukses memboyong beberapa Pantsyr-S1 sebaiknya memilih 2 platform sekaligus, mengunakan roda biasa (truk) untuk digunakan ditempat2 dengan kondisi medan mudah dijangkau seperti perkotaan dan kendaraan beranti (tracked) untuk dengan medan yang sulit.

    Selanjutnya ke Alutsista yang berlevel lebih tinggi sehingga bisa memberikan efek deterens ke lawan meski senjatanya belum digunakan. Sistem pertahanan udara Jarak Jauh/Menengah, S-300. Rosoboronexport Rusia juga sudah menawari RI untuk membeli S-300 nya, meski masih belum ada tanda2 persetujuan Kemhan dan TNI untuk memasukan ke dalam daftar belanja MEF. Pemerintah RI sudah pernah belajar bahwa untuk mengcover wilayah udara RI tak cukup dengan upgrading dan penambahan Radar canggih. Apa artinya bila kita memiliki Mata dan Telinga yang tajam, namun tak memilik tangan dan kaki untuk bertindak. Jangan sampe Indonesia kecolongan lagi seperti insiden F-18 US yang se enak udel ngubek2 kedaulatan udara RI diatas pulau bawean. Melalui TNI AU dengan armada F-16 memang masih diandalkan untuk menghalau kucing nyasar, tapi sampai saat ini peran Arhanud masih minus, belum terdengar kabar apapun tentang sepak terjak Arhanud dalam menghalau ancaman udara asing.

    Cukup dimaklumi karena persenjataan Arhanud sudah sangat perlu di restorasi. Selain ancaman pelanggaran udara, Arhanud juga diperlukan untuk melindungi pergerakan satuan darat seperti Tank Leopard 2A6,Heli Serbu MI-35, MLRS, Skuadron UAV dan artileri medan. Kehadiran Pantsyr-S1 rasanya belum cukup mengcover semua, adanya sistem rudal jarak menengah/jauh bisa memeberikan daya lindung yang lebih maksimal.

    semoga terealisasi..!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju bro,..tapi mau tanya panstyr 1 brp km jarak jangkau efektifnya..dan juga S 300,terima kasih

      Hapus
  16. betul bro...,

    Ada banyak varian S-300 yang ditawarkan rusia, beberapa kandidat seperti S-300P (NATO : SA-10 Grumble), S-300P/M (NATO : SA-10d/e), S-300 F (NATO :SA-N-6) atau bila mau bisa sekalian ambil varian terbarunya, S-400. Saking hebatnya kehadiran S-300, Ibukota Rusia, Moscow menempatkan sekitar 80 baterai S-300 untuk melindungi penduduk dan aset-aset berharga di Ibukota. Sedang untuk menjaga perbatasannya, Rusia mengandalkan pasukan S-400 nya. Terbukti, Lengkapnya perlindungan udara Rusia di segala penjuru wilayahnya membuat ekspansi NATO ke Eropa Timur tak akan mudah. Untuk memperkuat sistem pertahanan nasional serta memberikan efek deterens bagi pihak yang ingin mengganggu kedaulatan NKRI, baterai2 S-300 bisa ditempat di titik2 vital, seperti Ibukota RI, Perbatasan Malaysia di Kalimantan, Perbatasan Australia di NTT dan Merauke, dan sebagainya menyesuaikan dengan tingkat ancaman yang ada.

    Asal ada kemauan kuat, dukungan dari semua elemen di tanah air, upaya untuk memiliki sistem pertahanan udara handal bukan hal mustahil, duit klo dicari pasti ada tinggal aspek politicalnya. Jika Iran memiliki hambatan untuk memiliki S-300 dari loby Israel di Rusia, Indonesia sepertinya juga akan memiliki hambatan dari Paman SAM demi menjaga keunggulan militer anak angkatnya, Singapura. Kehadiran Pantsyr S1 dan S-300 dalam jajaran alutsista RI jelas akan meningkatkan Arm race di kawasan ASEAN dan mengubah strategi geopolitik negara kawasan. Pihak yang paling getol merespon pastinya Malaysia dan Singapura, uji coba roket RHAN lapan aj bikin mereka berkeringat.

    Bisakah TNI memiliki sistem pertahanan udara yang capable dan unggul, kita berdoa saja, semoga petinggi TNI dan Pejabat terkait tergerak hatinya demi NKRI HARGA MATI. Semoga.!

    BalasHapus
  17. bro jangan lupa, kita juga harus punya BOMBER numero uno dari ruskey.., kapan lagi kita harus kuat seperti era 60an.., masak harus gw jadi presidennya....hehehehe...bbm...baru bangun mimpi...

    BalasHapus
  18. sukhoi 33..sibebek terbang dr rusia itu yg nanti yg harus mengisi squadron bomber kita..mini bomber lbh efektif drpada bomber bongsor.

    BalasHapus
  19. Pantsyr 1 digunakan untuk anti serangan udara jarak pendek sebagai payung berjalan MBT Leopard maupun artileri angkatan darat lainnya...
    (Lebih efektif lagi jika di sandingkan dengan Rudal Pechora-2M)

    Jangkauan S-300 sekitar 200 km, sedangkan S-400 dirancang untuk mencegat target pada jarak 400 km.

    "S-300 yang terakhir diproduksi untuk Angkatan Darat Rusia pada tahun 1994, Sejak itu, Rusia hanya membuat sistem ini untuk diekspor, namun sekarang ekspor untuk S-300 juga telah dihentikan."

    Oleh karena itu, menurut saya S-300 Tidak berhenti untuk di ekspor namun untuk menghidupkan kembali produk S300 pasti membutuhkan dana Cukup besar, jadi berpikirlah positif dan optimis kepada pemerintah Indonesiaaa...

    MEMBELI S300 TIDAK SEMUDAH MEMBALIKAN TELAPAK TANGAN

    S400???

    Sejak tahun 2007, S400 Untuk Pasukan Rusky saja hanya 7 divisi yang telah dipasok dengan sistem ini, dan 49 divisi lainnya masih menunggu dan Rusky belum merencanakan ekspor untuk S-400.


    BalasHapus
  20. Tambahan...
    Isu baru menyebutkan bahwa China sedang bernegosiasi dengan Rusia untuk mendapatkan Sistem Pertahanan Rudal S-400 ini...

    Bayangkan berapa Kocek dana yang harus digelontorkan untuk alutsista ini oleh Cina..

    Indonesiaaaa???? pasti kemendan2 disini sudah tau jawabannya sudah pasti TIDAK AKAN DITOLEHHH APALAGI DIBELI

    BalasHapus
  21. Tahap pertama modernisasi Alutsista dengan anggaran Rp 150 triliun:

    1. Pembelian 16 pesawat COIN EMB-314 Super Tucano dari Embraer, Brasil,
    2. Pembelian 54 tank amphibi BMP-3F (17 unit telah dioperasikan Korps Marinir) dari Rusia,
    3. Hibah dan upgrade 24 F-16 Block 25 dari Amerika Serikat,
    4. Pembelian 5 helikopter serang Mi-35 dari Rusia,
    5. Pembelian 12 helikopter angkut Mi-17 dari Rusia,
    6. Pembelian 16 pesawat latih/serang ringan T-50 Golden Eagle dari Korea Selatan,
    7. Pembelian 6 pesawat tempur Su-30MK2 dari Rusia,
    8. Pembelian 1 skuadron pesawat nirawak kandidat Searcher II dari Israel,
    9. Pembelian 3 kapal selam kelas U-209 dengan sistem persenjataan kelas U-214 dari DSME Korea Selatan dan PT. PAL,
    10. Pembelian 9 pesawat angkut CN-295 dari Airbus Military dan PT DI,
    11. Pembelian 3 pesawat intai maritim CN-235MPA dari PT DI,
    12. Pembelian helikopter anti-kapal selam kandidat Sea Sprite yang bekas tolakan Australia,
    13. Retrofit 65 tank ringan AMX-13,
    14. Pembelian 100 unit panser Anoa,
    15. Up-grade beberapa unit pesawat angkut C-130 Hercules,
    16. Pembelian 103 unit Main Battle Tank Leopard berbagai varian.
    17. Pembelian 4 korvet Sigma dari Belanda,
    18. Pembelian 4 LPD Kelas Makassar dari Korea Selatan dan PT PAL,
    19. Pembelian Kapal Cepat Rudal (KCR) 40 kelas Clurit dari PT Palindo Marine,
    20. Pembelian Kapal Trimaran dari PT Lundin,
    21. Alih teknologi rudal C-705 dari China,
    22. Pembelian rudal-rudal untuk pesawat tempur Sukhoi,
    23. Pembelian rudal-rudal untuk pesawat tempur F-16,
    24. Pembelian MLRS, dipilih ASTROS dari AVIBRAS, Brasil,
    25. Pembelian 8 helikopter serang Apache dari Amerika Serikat.

    Tahap kedua modernisasi Alutsista:
    1. Pergantian pesawat tempur F-5 E/F kandidat Su-35BM dari Rusia, Rafale dari Perancis atau Griffin dari Swedia,
    2. Proyek Perusak Kawal Rudal (PKR),
    3. Rudal Permukaan-ke-Permukaan,
    4. Pesawat peringatan dini,
    5. Pesawat anti-kapal selam dengan kandidat CN-295 ASW.

    Tahap ketiga modernisasi Alutsista:
    1. Pergantian pesawat tempur F-16 dengan KFX/IFX,
    2. Pergantian pesawat tempur Su-27/30 dengan kandidat Sukhoi PAKFA.

    Sumber : Antara dan Wira

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekedar mengingatkan biar tdk keluar jalur (tp cita2 boleh tinggi)....dan mari kita kawal!!!

      Hapus
    2. Sayang yg masuk cuman rudal utk permukaan ke permukaan (surface to surface) tdk ada surface to air (SAM) sbgai missile and jet defence. Tp sy sangat berharap utk program rudal surface to surface berlaku utkb semua platform peluncur baik dr kapal permukaan, darat dan kapal selam pasti menggentarkan!!!

      Hapus
  22. baru kemarin waktu Indodefense 2012 rusia menawarkan s300 dan pantsir s1 ke Indo, kenapa kita gak mengakuisisinya ya? Iran aja smpat empot-empotan pingin s300, kita tinggal bilang "ok" saja pakai ribet.

    kolaborasi s300 dan pantsir atau tunguska m1 sangatlah berefek deterren, sebab s300 dipasang dikota-kota strategis / instalasi penting negri ini.
    Dan untuk pantsir s1 atau tunguska m1 ditempatkan didekat perbatasan dengan negara tetangga. Bila perlu diinstall pada KRI kita yang bertugas mengawal perbatasan NKRI.
    Bisa juga pantsir beroda rantai atau tunguska dipakai mengawal MBT TNI AD yang bergerak dimedan pertempuran.

    jarak efektis s300 = 250km, pantsir, pechora-2M & tunguska rata2 35km (ini cocok untuk mengcover MBT atau perbatasan NKRI).

    tapi kapan pemerintah kita berani mengakuisisi mainan itu..??? apa dirahasiakan..???...kayaknya gak perlu rahasia-rahasiaan dech...

    BalasHapus
  23. KRI sigma di bangga bangga, rusia ketawa dengan harga sama kualitas beda...

    BalasHapus
  24. itulah bangsamu Indonesia Raya...., untung Indonesia Kaya Raya...kalau gak udah bangkrut negri ini..., kasihan aku sama pahlawan kemerdekaan kita yang gugur memperjuangkan negri ini dari penjajah.

    Buat Para Pahlawan kita semoga amal baktinya diterima disisi Allah & dimuliakan kehadirannya, Al-Fatehah...!!!!

    Buat koruptor segera insaf/bertobat dan balikin semua uang rakyat, semoga kalian mendapat hidayah.

    BalasHapus
  25. Di balut plastik biar stealth...

    BalasHapus
  26. Tidak semua rahasia negara bisa di bagi dengan masarakat umum.karena itu akan sangat bisa mengetahui kelemahan kita.memang ada banyak sekali rahasia militer yang tidak di umumkan ke publik bahkan DPR saja tdk tau.kalau kalian ingin tau kayaknya harus masuk militer atau jadi presiden dulu.kami sangat menghormati masukan kalian smua.tp kami di sini lebih tau segalanya dari kalian.terima kasih.

    BalasHapus
  27. Yang tahu segalanya hanya Allah....yg penting TNI dan pejabat serta wakil rakyat bekerja dg benar sesuai dg amanah dr rakyat pasti selamat selamanya. Krn Allah bersama rakyat yg lemah ini.....

    BalasHapus
  28. yang tahu yaaa...yang jual & yang buat senjata.., apalagi penjualan lintas negara pasti ada aja yang ngebongkar, kan setiap transaksi penjualan senjata harus dilaporkan ke PBB...., kecuali BM lho...

    BalasHapus
  29. Gak usah muluk" dehh....

    BalasHapus
  30. kentot aja yang banyak biar gak kembung...!! LoL

    BalasHapus