Senin, April 29, 2013
13

SURABAYA-(IDB) : TNI Angkatan Laut hari ini, Minggu (26/4) menggelar seluruh kekuatan tempurnya, gelar kekuatan tempur yang diawali dengan pemeriksaan pasukan ituditerima oleh Panglima Komando Gabungan TNI (Pangkogab TNI) Letnan Jenderal TNI Drs. Muhammad Munir selaku penerima gelar kekuatan di dermaga Madura, Koarmatim, Ujung, Surabaya.


Gelar kekuatan merupakan bentuk kesiapan TNI Angkatan Laut dalam rangka mempersiapkan diri melaksanakan latihan gabungan TNI yang akan dilaksanakan di awal minggu pertama bulan Mei itu, melibatkan pasukan pendarat Marinir lengkap dengan senjata andalan dan pasukan khususnya,para Intai Amphibi penyelam, Kopaska serta sederet kapal perang canggih milik TNI AL terlihat turut menghiasi semaraknya gelar kekuatan itu.


Dalam gelar kekuatan Matra laut itu Pangkogab TNI diampingi oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono SH. M. Hum selaku Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan (Wapangkogasgab) TNI dalam melaksanakan pemeriksaan pasukan. Dengan amat cermat dan teliti Pangarmatim menjawab pertanyaan Pangkogab TNI serta menjelaskan satu persatu unsure yang terlibat gelar kekuatan itu.


Pada saat pemeriksaan itu, Pangkogab TNI juga memeriksa Kapal Perang KRI Makassar -590, dimana kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD) itu akan digunakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono sebagai tempat tinggal “ On Bord” sebelum turut serta melaksanakan pendaratan ampfibi dengan menggunakan kendaraan pendarat ampibi.


Di kapal perang dari Satuan Kapal Amphibi (Satfib) Koarmatim itu jugalah Presiden Susilo Bambang Yudoyono akan ,menerima paparan dari Pangkogab TNI tentang rencana dan olah gerak pasukan serta Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) terkait dengan Latihan Gabungan (Latgab) TNI tahun 2013.


Dalam Latgab TNI tersebut tidak kurang dari 43 kapal perang akan dikerahkan. Kapal – kapal perang terdiri dari berbagai jenis diantaranya kapal kombatan jenis Kapal Perusak Kawal Rudal, SIGMA, kapal selam, kapal amfibi dan Landing Platform Dock (LPD) Kapal Cepat Rudal (KCR) dan Kapal Cepat Torpedo (KCT), Kapal Buru Ranjau (BR) dan Penyapu Ranjau (PR), Kapal Patroli Cepat (Fast Patrol Boat) dan kapal bantu.


Unsur-unsur tersebut dalam Latgab TNI tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Laut (Kogasgabla) dan Komando Tugas Gabungan Amfibi (Kogasgabfib).  Unsur Kogasgabla terdiri dari kapal-kapal kombatan, kapal rudal, dan penyapu ranjau, sedangkan unsur Kogasgabfib terdiri dari kapal amfibi dan LPD, Pasukan Khusus (Pasus) TNI AL Kopaska dan Taifib, Penyelam Tempur, dan helikopter. Jajaran Kogasgabfib ini mengangkut Pasukan Pendarat (Pasrat) Marinir dan matrial tempurnya.


Secara umum Gelar Kekuatan Laut tersebut menampilkan seluruh kekuatan yang tergabung dalam Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) TNI AL, mulai dari kapal perang, pesawat udara, Marinir dan pangkalan. Sedangkan personel TNI AL  yang terlibat dalam latihan gabungan ini sekitar 6.500 orang.


Pada Latgab TNI kali ini,  Korps Marinir  mengerahkan  59  tank amfibi, yaitu 17 BMP-3F (Boyevaya Mashina Pyekhota),  33 BTR-50  (Browne Transporter),  7 LVT-7A1 (Landing Vehicle Track), serta 2 BVP-2 (Bojove Vozidlo Pechoty), 2 unit Roket Multi Laras RM-70/Grad, 16 perahu karet, 4 unit meriam Howitzer 105 mm, dan lebih dari dua ribu prajurit Marinir yang kesemuanya diangkut dengan kapal perang LST dan LPD. Sementara Puspenerbal mengerahkan 3 pesawat Intai Maritim jenis Cassa dan 5 helikopter untuk pendaratan Marinir Lintas Heli. Secara keseluruhan kekuatan pasukan TNI yang dilibatkan dalam Latihan Gabungan tersebut berjumlah sekitar 16.745 prajurit.


Pangkogab TNI dalam sambutanya antara lain mengatakan kita harus berlatih terus menerus untuk mencapai sukses, meskipun yang kita hadapi saat ini adalah latihan bukan perang sesungguhnya. Kita harus tetap sungguh-sungguh melaksanakannya dengan tetap mengedepankan keselamatan “Zero Accident” baik personel maupun materiel. Kata Jenderal dengan bintang tiga dipundak itu.

Hadir dalam gelar kekutan TNI Angkatan Laut itu antara lain Pangarmatim, Laksamana Muda TNI Agung Pramono SH. M. Hum, Kasarmatim Laksma TNI Darwanto SH. M.A.P Komandan Gugus Tempur Laut Armada RI Kawasan Timur (Dan Guskpurlatim) Laksma TNI Arie Soedewo SE. Danpasmar  Brigjen TNI Mar Siswoyo Hari S, serta para pejabat teras TNI Angkatan Laut lainnya. 






Sumber : Koarmatim

13 komentar:

  1. ada yang aneh gak?dari dulu sampai sekarang lpd kok gak ada senjatanya????itu kapal perang atau feery angkutan penumpang

    BalasHapus
  2. lagian kalau dikasih senjata, apa ya harus lapor ke kamu..?? gtu aja kok repot. gemes akuuu....

    BalasHapus
  3. LPD kita tetap akan dipersenjatai.tetapi tidak akan selengkap korvet,Karena melihat azas kegunaannya.

    Dalam naval warfare LPD adalah bagian kapal pendukung (kapal kapal non tempur) dlm surface warfare.bukan kapal Surface combatants

    Dalam kondisi bertempur LPD tidak mungkin berlayar sendirian pasti dikawal oleh Kapal tempur.dan biasanya tergabung dalam satu gugus tugas armada,

    Semoga ini jadi jawaban bagi ano ano disini yg kadang suka pesimis dgn sgl alutsista kita tetapi tidak mengerti doktrin dari TNI kita...salam

    BalasHapus
  4. Ada dong senjatanya...
    Lha tuh krunya pada bawa ss'nya pindad kan bisa dibilang senjata.

    BalasHapus
  5. LPD itu singkatan Landing Pad Dock fungsinya sama spt LST atau Landing Ship Tank yg beda LPD perutnya berisi kapal kecil LCVP atau Landing Craft Vehicle and Personal dimana kalau di LST LCVP ini digantung seperti sekoci sedang di LPD perutnya diisi air laut baru LCVP keluar atau masuk.
    Bedanya lagi kalau LST mampu merapat ke pantai kalau LPD tidak.
    LPD kelas Dalpelle kita dpt didarati 3 helikopter sedangkan LST hanya satu.
    LPD kemampuan angkut personel lebih banyak dandaya angkut tank amphibilebih banyak di banding LST.
    LPD hanya dipersenjatai senapan mesin berat.




    BalasHapus
  6. Maaf maksud saya
    LPD adalah Landing Platform Dock. Tks

    BalasHapus
  7. Biar bagaimanapun LPD tetap harus dipersenjatai sebagai alat membela diri dan mampu pula memberikan perlawanan apabila diperlukan karena tidak bisa juga mengandalkan kapal2 pengawal dalam satuan armada. Paling tidak punya CWIS, Anti Pesawat Udara, Anti Kapal Permukaan dan Anti Kapal Selam....masa pada saat sedang melakukan perpindahan pasukan saat diserang diam saja ????...habislah itu pasukan + persenjataannya apabila tidak punya alat pertahanan diri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setau saya ada CIWS dan Anti udara yang mumpuni utk pertahanan diri short atau medium range....coba check India, spain n italy dan Singapork yg lg dibangun

      Hapus
  8. Coba usulkan dan tanyakan langsung komen ano yg menarik ini ke Dispen Armatim, kenapa ? Karena lebih tepat dan pasti.

    BalasHapus
  9. Kapal LST atau LPD diseluruh dunia milik angkatan laut sama aja,sbg kapal nonkombatan tidak dipersenjatai layaknya korvet,fregat,dan kalaupun ada pasti hanya meriam kaliber kecil macam bofors 40, 57,oto melara 76,serta kanon pertahanan udara macam kaliber 20,30,itu aja.

    BalasHapus
  10. Ano 19:07 Anda memakai pakem dari mana LPD kok dipersenjatai lengkap begitu..coba kasih contoh LPD dari negara mana yang LPD nya dipersenjatai selengkap yang anda sampaikan diatas

    BalasHapus
  11. Ano Satrio ya biarin dong dia komen, nggak usah di tuntut seperti itu yg pengetahuan ttg kapal LPD tidak selengkap anda atau mungkin anda dulu juga ikut aktief di dalam kegiatan rancang bangun kapal laut teristimewa kapal jenis LPD?
    Wah salut deh kalau gitcu.....

    BalasHapus