Selasa, April 30, 2013
25
TEL AVIV-(IDB) : Israel, negara yang memiliki industri pertahanan paling maju di kawasan Timur Tengah, telah berada di garis depan dalam bisnis kendaraan tak berawak (drone). Saat ini drone telah mengubah cara perang dan akan terus berkembang dalam dekade-dekade mendatang.


Elbit Systems dan Aeronautics Defense Systems yang merupakan perusahaan pertahanan milik Israel, mengembangkan pesawat udara tak berawak (drone udara / UAV) baru yang lebih lincah, serta drone darat dan drone laut. Negara Yahudi ini menargetkan pasar senilai sekitar 50 miliar dolar per tahun untuk bisnis drone. Memang, Israel secara umum dianggap sebagai eksportir terkemuka UAV di dunia.

Stockholm International Peace Research Institute mengatakan perusahaan pertahanan Israel berada di balik 41 persen dari semua ekspor UAV di seluruh dunia di rentang 2001 hingga 2011. Ekspor mereka ke 24 negara, termasuk Amerika Serikat !

Pejabat industri pertahanan Israel mengatakan bahwa secara signifikan akan lebih murah membeli UAV baru ketimbang melatih pilot angkatan udara.

"Dalam beberapa tahun terakhir, di Angkatan Udara Israel, serangan pesawat tanpa awak terjadi lebih banyak daripada pesawat berpilot," kata Ophir Shoham, Brigadir Jenderal dari pasukan cadangan yang memimpin Divisi Penelitian Departemen Pertahanan dan Pengembangan yang dikenal dalam bahasa Ibrani dengan akronim Mafat.

Shoham, telah bekerja selama tiga tahun di Mafat, bertanggung jawab untuk program kementerian pertahanan untuk mengembangkan teknologi canggih roket, rudal pencegat, satelit dan sistem tak berawak.

"Dalam beberapa tahun ke depan, akan ada sejumlah misi operasi yang karakteristiknya diketahui akan mampu dilaksanakan hanya dengan sejumlah kecil sistem tak berawak," ujar Shoham kepada harian Israel Haarets dalam sebuah wawancara.

"Itu arah yang sudah kami ambil," katanya. "Robot memang tidak akan menggantikan tentara sesungguhnya, tapi kami akan mengoperasikan kendaraan tak berawak terhadap target yang sangat berbahaya. Saya lebih menargetkan terhadap wilayah musuh yang mana kami disitu dapat mengirimkan kendaraan remote kontrol. Kendaraan tersebut akan secara baik mengamati dan melakukan penyerangan. Kita akan menyaksikan kejadian-kejadian ini di masa mendatang," ujar Shoham.

Angkatan Bersenjata Israel sudah sejak lama menggunakan UAV untuk operasi intelijen dalam perang melawan pejuang Palestina dan Hizbullah yang didukung Iran di Libanon. Israel juga memelopori penggunaan drone bersenjata rudal untuk membunuh para pemimpin kunci dari pejuang-pejuang itu.

 

Misi pertama pembunuhan tersebut terjadi di Yaman pada bulan November 2002. Namun UAV yang digunakan Israel kala itu masih buatan Amerika Serikat, yang mengembangkan UAV seperti General Atomic MQ-1 sebagai drone predator pembunuh dalam perang mereka melawan al-Qaida sejak serangan 11 September 2001.

Israel pertama kali merintis UAV pada tahun 1970. UAV Israel yang pertama kali yang utamanya memiliki peran tempur, yakni sebuah varian awal yang disebut dengan Scout (Pramuka), digunakan pada Juni 1982 saat serangan Israel ke Lebanon. UAV Scout ini dibangun oleh Israel Aircraft Industries.

Skuadron 200, unit UAV Israel yang pertama, menggunakan Scout sebagai umpan untuk mengetahui lokasi rudal permukaan-ke-udara Suriah di Lebanon, berpikir bahwa UAV itu adalah pesawat tempur, untuk mengunci sistem radar, yang akhirnya memperlihatkan posisi mereka. Dengan taktik seperti itu, pesawat tempur Israel akhirnya berhasil menyingkirkan 19 batteries selama dua hari, dan 85 pesawat Suriah ditembak jatuh. Israel tanpa mengalami kerugian.

Selain ekspor, perusahaan pertahanan Israel lebih memilih untuk mendirikan anak perusahaaan di negara-negara konsumen guna lebih menargetkan pasar, ketimbang menambah manufaktur lokal. Salah satu contohnya adalah UAV Aerostar dan Orbiter 2M yang diproduksi oleh Azad Systems Co di Azerbaijan, yang merupakan perusahaan patungan antara Aeronautics Israel dan Kementerian Pertahanan Azerbaijan. Azerbaijan, negara kaya minyak yang berbatasan dengan Iran, diketahui memang memiliki hubungan yang baik dengan Israel.

 

Menurut seorang pejabat senior Israel kepada The Jerusalem Post, ada tiga faktor yang menjadi pemicu keberhasilan Israel menjadi pemimpin dunia untuk urusan pengembangan dan produksi UAV. Yang pertama, Israel memiliki sumber daya manusia dan inovasi yang luar biasa. Kedua, Israel memiliki pengalaman tempur. Yang dengan itu Israel bisa sangat memahami apa yang mereka butuhkan. Dan ketiga, penggunaan operasional langsung karean Israel selalu berada dalam konflik yang menjadikan Israel terus berusaha menyempurnakan sistemnya.
Sumber : Artileri

25 komentar:

  1. Menurut release resmi pemerintah, kita malah mau beli UAV dari Philipina, padahal menurut artikel diatas yg kondang kaonang onang di jagad raya ini yg pinter dan menguasai teknologi UAV Israel.
    Jangan - jangan kita keliru neh beli UAV dari Philipina apakah sudah di pertimbangkan dari aspek teknologi an kemampuan operasionalnya UAV dari Philipina tersebut?
    Mengapa kita nggak membeli dari Israel saja, mungkin lebih bagus teknologinya dan siapa tahu harganya lebih bersaing.

    BalasHapus
  2. Ano 06.47 ini gak update deh..yg kita pesen tuh uav hermes buatan israel yg dibeli pake perantaraan perusahaan filipina krn kita gak punya hub diplomatik sm israel disamping menghindari penentang2 yg gak penting yg selalu nyangkut2in soal agama kalo kita beli sesuatu dr israel pdhl demi kedaulatan nkri...banyak tuh yg kita beli dr israel mulai pistol bul sampe a-4skyhawk juga dari sono

    BalasHapus
  3. kita emang beli UAV dari ISrail, xixixi..

    BalasHapus
  4. Saya tidak percaya info ano, saya percaya release resmi pemerintah bahwa UAV kita dibeli dari Philipina, titik.
    Sayang pembelian UAV itu, padahal UAV buatan BPPT yg sudah mendapat restu dari Presiden SBY malah lebih hebat dan sangat canggih.
    Apalgi kalau nanti LAPAN juga ikut serta membuat UAV bersama dg BPPT saya yakin hasilnya pasti lebih bagus daripada UAV buatan Philipina.
    Gimana seh ini pembuat kebijakan? Hormati dong produksi dalam negeri yang lebih bagus dan sudah lulus uji coba jangan beli UAV dari Philipina,

    BalasHapus
  5. Mo nggak percaya silahkan sih..kan tadi udah gw bilang banyak persenjataan kita dari israel..mana bisa filipina bikin uav,teknologi mrk aja jauh dibawah kita kok. Tolong ano 07.53 tambah wawasan lg deh.. lagian emang pemerintah goblok apa?beli kok yg teknologinya lebih rendah,pasti yg lebih tinggilah.. n uav yg kita mo beli emang bikinan ISRAEL

    BalasHapus
  6. Ano 08.01 gimana mau percaya, hubungan diplomatik saja kan nggak ada dan release resmi pemerintah menyebutkan bahwa UAV kita buatan Philipina Bro. Makanya kenapa kita nggak beli produk UAV dalam negri produk BPPT dan LAPAN yg sudah mendapat restu dari Presiden RI, Yth Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Kalau begitu dan benar bahwa UAV kita dapatkan dari Philipina berarti buatan kita di kemanakan?
    Sayang produk unggulan dan sangat canggih buatan SDM kita yang pinter-pinter g dipake, Aneh bin ajaib.

    BalasHapus
  7. Yaa..ntar dicek sendiri aja deh..liat bentuknya trus silahkan cari di google itu nama uav nya apa,dulu jg kita beli a-4skyhawk kita beli rahasia dr israel lewat perusahaan singapura,itu namanya operasi alpha sekitar tahun 1979 n baru dibuka ke publik 20 tahun kemudian waktu a-4skyhawk udah pensiun

    BalasHapus
  8. Suatu saat perang robotik pasti terjadi,kita seharunya melakukan riset2 untuk hal2 ini karena kita percaya dg kemampuan sumber daya manusianya terbukti kita beberapa kali menang perlombaan robot antar dunia..dan jangan lupa kebangkan juga senjata laser seperti jerman yg sdh memulai..agar kita tdk tertinggal,karena perang konvensional sdh mulai ditinggalkan..

    BalasHapus
  9. Ano 08.30 anda sudah ketinggalan info di BPPT, LEN, LAPAN malah sudah menyiapkan material senjata yg lebih hebat dari yang anda komenkan. Kalau soal teknology robotik dan Laser itu kecil Bro.
    Senjata yg disiapkan oleh Lembaga tadi ya pasti masih tertutup belum di release secara resmi oleh mereka.
    Tunggu saja soon and later.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ciyus..??? Mi apah...cukuy klo ano katakan bener jadi bukan angan2 kosong..

      Hapus
  10. Bener tuh ano di atas uav dari filipina tapi made in isroil!!! Sama aja isroil pake SS2 pindad lewat filipina!!! UAV buatan anak negeri si PUNA sudah jelaas di pake kan dah pesen 32 biji!!!!

    BalasHapus
  11. Iya tuh emang buatan Isroil gpp yg penting berguna, cuma kalau ketahuan sama FPI gimana?

    BalasHapus
  12. Suruh FPI lawan Korps Paskhas AU,nah loh bisa menang gak tuh?beraninya ama sipil sipil ga bersenjata mulu sih

    BalasHapus
  13. Bener kok dari israel, knapa juga kita muna.
    Yang penting indonesia bisa punya uav canggih yaudahlah, masalah agama kan keyakinan pribadi.
    lagian puna bppt buatan dalem negeri kan tetep dipesen....

    BalasHapus
  14. Wa yg ikut terlibat di proyek Alpha nggak nemuin bukti bahwa itu pesawat A-4 Skyhawk buatan Israel, tapi buatan Mc Donald Amrik tuh.!!!!
    Trus senjata apa lagi yg buatan Israel yg ada disini, nggak ada ngawur bin ngaco sampean ano, jangan menghayal yg mboten-mboten.

    BalasHapus
  15. Wahahah...woi mas!baca dulu sono!yg bilang a-4 skyhawk itu buatan israel juga siapa??adek saya yg kecil jg tau kalo itu bikinan amrik! Yang saya bilang indonesia BELI skyhawks itu dr Israel..!jadi artinya apa?itu artinya indonesia beli pesawat tempur BEKAS PAKAI israel! Trus tau gak itu bekas apa pesawat tempurnya?itu bekas pakai dr perang yom kippur!tau yom kippur nggak?mas ano 12.34 baca sejarah dulu deh baru kasih komen tanggapan saya..Ok?peace bro!

    BalasHapus
  16. uav yg akan indo beli sejenis uav heron israel bro melalui perusahaan philipin

    BalasHapus
  17. Ano 13.52 tks pencerahannya, maaf kalo komen saya membuat ano marah maaf ya ano 13.52 nggak saya ulangi deh. Sampurasun.

    BalasHapus
  18. Ngemeng -ngemeng ngeliat bentuknya UAV yg katanya kebanyakan ano di blog ini buatan Israel, kok kayak hidungnya buto terong ya, isine opo? Lha mesine nggok endi kok ora ketok, cak. Sopo sing iso njelasin, maaf ya ano yg baik maklum wong ndeso. Suwun

    BalasHapus
  19. Jaman Pangkostrad Letjend TNI Prabowo Subiyanto, dlm operasi pembebasan sandera yg jumlahnya banyak di sandera oleh gerombolan Kelyk di daerah pegunungan Mapanduma, kita sudah memakai UAV buatan Israel namun di media kala itu disebut dari Afrika Selatan.
    ( UAV Buatn Afsel namanya Batelur).
    Dg memanfaatkan UAV tsb, maka kendala komunikasi dpt diatasi karena UAV dpt berfungsi sebagai repeater, untuk memastikan posisi lawan UAV dpt mengambil gambar sikon secara gamblang dan untuk menentukan kepastian kordinat UAV yg dipasang GPS Trimble memberikan informasi.
    Wal hasil berkat UAV yg disewa konon sebesar 30.000 USD tadi, maka aksi penyanderaan dpt diselesaikan dg api,. Mission a complish, Sir.
    Meskipun ada kerugian dg jatuhnya helikopter tapi penggunaan UAV tsb membuktikan bahwa peralatan tsb sangat membantu TNI.
    Jadi untuk pelacakan gerombolan liar bersenjata di Papua menurut hemat saya tidak harus memakai UAV spt yg dipakai di Mapanduma cukup UAV mini yg terbangnya cukup di lempar dari tangan.

    BalasHapus
  20. Nguappp dah ane baca komen2 ente... ngantukkkk

    Kalo menhan sudah kepincut, ya sudah pasti yg ituw dibeliiii...

    COba lihat apache, ujung2nya masih dibeliii

    Sama kayak nih UAV, pertama kali sdh diumumkan beli UAV "Is Rael" yang udahh berarti isarael yg dibeliiiii, ente-ente kok pada ribettt payahhh

    BalasHapus
  21. trima saja kenyataan
    kita sendiri banyak make barang ciptaan israel kok
    wkwk

    BalasHapus
  22. Mau Buatan Israel kek,mau buatan Iran kek Atau buatan Afganistan,yang penting daya Getar nya bisa untuk mendiamkan tetangga sebelah yang rese tuh.

    nyata2 nya produk militer israel sudah lama di gunakan ,bahkan BTR tni juga di upgrade oleh Isroil.

    BalasHapus
  23. aku cinta Israel..banget....
    karena Israel sangat membantu TNI kita...
    TNI maju...

    BalasHapus
  24. seharusnya Israel ini diberikan sanksi atas berbagai pelanggaran HAM berat atas Palestina...diberikan sangsi ekonomi dengan tidakl membeli produk apapun dari israel....disini kita bisa lihat bagaimana masyarakat barat menutup mata atas segala pelanggaran HAMnya, apalagi Amerika tidak bisa memberikan sanksi, coba negara lain, sudah hancur dibombardir oleh amerika, ASU....Iran saja baru mengembangkan nuklir untuk tujuan damai, malah sudah dituduh macamlah, dengan bermacam saksi, IRONIS.....

    BalasHapus