Selasa, April 30, 2013
19
BIAK-(IDB) : Markas Besar TNI pada tahun 2013 menyiapkan kuota 29 lulusan SMA putra asli Papua untuk pendidikan calon taruna perwira TNI di tiga angkatan darat, laut dan udara.

Ketua tim seleksi penerimaan calon perwira putra Papua, Kolonel Laut (P) Yuddy Subiantoro kepada ANTARA di Biak Selasa, mengakui, seleksi pendidikan calon perwira TNI khusus putra asli Papua berlangsung transparan serta bebas KKN.

"Putra Papua yang lulus seleksi pendidikan calon perwira TNI akan dididik selama empat tahun sesuai matra angkatan bersangkutan," ujar Kolonel Yuddy.

Ia mengatakan, untuk seleksi penerimaan calon perwira putra Papua tahun 2013 tersebar di Biak, Jayapura dan Sorong, Papua Barat.

Melalui rekruetmen khusus putra Papua ikut pendidikan calon perwira TNI, menurut Kolonel Yuddy, diharapkan pada beberapa tahun mendatang dapat melahirkan calon pemimpin TNI dari kalangan putra asli daerah.

"Peluang anak asli Papua menjadi perwira TNI sangat terbuka luas,  yang bisa mendapatkan peluang ini sedang diseleksi secara ketat tim Mabes TNI," ujarnya.

Berdasarkan data kuota 29 putra asli Papua disiapkan menjadi calon perwira TNI akan dibagi 20 angkatan darat, empat taruna angkatan udara empat serta lima taruna angkatan laut.





Sumber : Antara

19 komentar:

  1. Kok dijatahin gitu, emang dari dulu putra asli Papua gak ada yg lolos masuk taruna apa?

    BalasHapus
  2. semua calon taruna harus diseleksi ketat, harus sesuai standart yg selama ini TNI terapkan, supaya dapat meluluskan perwira yg mumpuni.

    BalasHapus
  3. Berikan kepercayaan pada mereka itu juga bagus...

    BalasHapus
  4. Asal merata pembagiannya ke semua suku anak bangsa Indonesia yg lain, silahkan.

    BalasHapus
  5. Dalam perekrutan TNI jangan ada yang pakai nyogok2 yaaaa!!!!!

    BalasHapus
  6. Program yang baik! karena itu akan menimbulkan "sense of belonging" putera daerah Papua terhadap NKRI ini. Tapi jangan juga program ini hanya akal-akalan karena nanti yang dipilih hanya orang Jawa atau Bugis yang lahir di Papua! yang dipilih haruslah saudara-saudara kita yang benar-benar putera daerah asli Papua! hal ini penting karena saat ini merekalah yang masih tertinggal/ditinggal disegala bidang sehingga menimbulkan antipati mereka seolah-olah NKRI ini hanya milik suku tertentu saja.
    Selain Papua, daerah-daerah lain seperti Aceh, Kepri dan Flores juga ditingkatkan perekrutannya.

    BalasHapus
  7. KKN, terlalu berlebihan sy rasa boleh dilakukan di tingkat Bintara, Tamtama, tp di tingkat Perwira sesuaikan dengan seleksi test yang ada, kasihan daerah lain

    BalasHapus
  8. Silakan saja itu domainnya TNI mau jadi merah, biru, hitampun biarkan TNI mengatur, mensiasati dan memutuskan kebijakannya.
    Yang penting kita mbayar pajak, karena yg mbayar pajak itu orang bijak sedangkan yg memakai uang pajak itu menginjak-injak,........

    BalasHapus
  9. Di TNI - AL pernah ada tiga personil asli dari Papua dengan menyandang jabatan tinngi dan dengan pangkat Perwira Tinggi yakni :
    Laksda TNI ( Pur) Fredy Numberi, Laksma ( Pur) Henk Wabiser dan Brigjen TNI ( Mar ) Abraham Tutuary ( maaf kalau salah mengeja).
    Laksda TNI (Pur) Fredy Numberi adalah eks Menteri Perhubungan, sedangkan Laksma TNI (Pur) Henk Wabiser kalau nggak salah pernah sebagai Dan Lanudal di Kijang, Bintan waktu berpangkat Kolonel (L).
    Brigjen TNI Mar (Pur) adalah Gubernur Papua Barat.
    Sedang di lingkup TNI-AD dan TNI - AU saya blm pernah mengenal Perwira Tinggi dari asli Papua.

    BalasHapus
  10. Bakal jadi penghianat lagi....

    BalasHapus
  11. Bisa difahami sebagai bentuk rasa kebersamaan dan memajukan kehidupan berbangsa & bernegara, tapi seharusnya bahasanya jangan "Quota" karena seolah dibatasi /dijatah, seharusnya "Minimal /Sedikitnya" 29 orang dialokasikan untuk pemuda Papua, artinya bisa lebih dari 29 orang. Saya dukung penuh pemberdayaan SDM di Papua, yang memang masih tertinggal dari saudara2 lainnya. Terkecuali seperti sepak bola yang hebat2, orang Papua pun saya nilai akan sangat berbakat dan berkontribusi besar pada NKRI jika berkarier di dunia militer.

    BalasHapus
  12. @Ano 19.18 pikiran itulah yang membuat bangsa ini seperti kerdil.. sempit, paranoid dan ketakutan, apalagi justru pikiran seperti itu yang sebenarnya berbahaya bagi kesatuan NKRI. Pengkhianat bukanlah domain sifat warga papua, orang jawa /melayu pun banyak yg demikian.. anggota KOMNAS Hak Asasi Monyet contohnya...

    BalasHapus
  13. rasanya saya bangga banget kl ada saudara dari Papua menjadi pilot tempur sukhoi, betapa gagahnya pasti mereka

    BalasHapus
  14. Wah ano yg berkomentar "bakal jadi penghianat lagi" jiwamu kerdil ya! Nggak belajar sejarah ya mengapa banyak daerah-daerah di luar Jawa pada berontak dalam kurun 60 tahun?

    BalasHapus
  15. Hei ano 19.18 !!! Siapapun akan jadi penghianat kalau menghadapi diskriminasi .... ingat nggak waktu ada kelaparan di Papua? Apa tindakan Jakarta? ?..... tapi waktu krisis Bosnia wah MUI sampai mengluarkan farwa wajib hukumnya untuk nyumbang ..... pakai hercules pemerintah ngirim supermi dll ribuan mil kesonoo .... kalau ada yg mati di Palestina wah demo di Jakarta .... kalau puluhan kampung di Papua digusur dan ditembakin karena tanahnya mau ditambang dan emasnya dijual oleh Jakarta ke pihak asing .... diam saja tuh para rohaniwan Jakarta ..... Aceh ngbarin bendera GAM ...Jakarta ngemis2 nglarangnya.... coba Papua ngibarin bendera...digebukin abis!!! Jadi kpd ano 19.18 hati2 kalau ngomong! Jangankan Papua ..... sebagian besar Indonesia Timur lagi ngintip kok sekarang ....kalau tidak ada perbaikan dan tetap ada diskriminasi mayoritas ..... ah mendingan pisah ajaaa 2015 ... pasti kami dlm 15 tahun bisa kaya dan maju bebas seperti Singapura .....

    BalasHapus
  16. wajar boy, kalo ada prasangka buruk......sudah rahasia awam....pernah para opm turun gunung minta damai dan minta dibuatkan rumah dan dikasih uang,,,,pemerintah sdh turuti,,,tat kala uang habis,,,eh malah balik ke hutan lagi buat keonaran,,,apa tdk lupa mario vegas carascalau,,ex gub timtim jadi penghianat mendukung xanana..orang Jawa juga banyak pengkhianat, PKI, DI TII, pengkhianat atau bukan tergantung hati masing masing

    BalasHapus
  17. Ano,03.08, setujuuuu di dukung habisss daripada di jajah bangsa sendiri yg lebih rakus dari penjajah Belanda dulu ya toch.
    Katanya dorang kita biking Papua jadi sapi perah toh, biarken orang Papua tetep bodoh dan make koteka.

    BalasHapus
  18. kalo ngak salah saat menjabat banyak pesawat yg jatuh, banyak tabrakan, banyak kapal karam itu ya,...lali aku....

    BalasHapus
  19. selamat utuk saudara dari papua, met belajar

    BalasHapus