JAKARTA-(IDB) : TNI akan
menggelar Latihan Gabungan Tingkat Divisi 2013 di Pantai Asembagus, Jawa
Timur, dan area latihan militer Sangatta, Kalimantan Timur, pada 2-24
Mei nanti.
"Akan ada pengujian beberapa doktrin baru, terkait sistem persenjataan baru yang kami miliki," kata Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, di Jakarta, Senin.
Bersama Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Putu Dunia, Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, dan Wakil Kepala Staf TNI AD, Letnan Jenderal TNI Moeldoko, di apron Skuadron Udara 2 TNI AU, Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma, Jakarta, dia meninjau persiapan akhir menuju latihan gabungan mandala yang dilaksanakan empat tahun sekali itu.
"Akan ada pengujian beberapa doktrin baru, terkait sistem persenjataan baru yang kami miliki," kata Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, di Jakarta, Senin.
Bersama Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Putu Dunia, Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, dan Wakil Kepala Staf TNI AD, Letnan Jenderal TNI Moeldoko, di apron Skuadron Udara 2 TNI AU, Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma, Jakarta, dia meninjau persiapan akhir menuju latihan gabungan mandala yang dilaksanakan empat tahun sekali itu.
Latihan
gabungan mandala ini akan melibatkan 16.745 personel TNI dari berbagai
satuan dan matra. Kepala Staf Umum TNI, Marsekal Madya TNI Daryatmo,
menjadi direktur latihan dengan Panglima Kostrad, Letnan Jenderal TNI
Muhammad Munir, sebagai panglima komando dan staf gabungan latihan
mandala itu.
Selepas upacara pembukaan latihan
ini, kontingen demi kontingen pasukan dari berbagai satuan dan matra
TNI yang dilibatkan dalam latihan perang gabungan ini akan
diberangkatkan. Tahun kemarin, latihan komposit dari masing-masing matra
TNI telah dilakukan dan dievaluasi.
Menurut
Suhartono, "Kehadiran sistem kesenjataan baru tentu mengubah sebagian
atau keseluruhan doktrin tempur dan perang yang ada. Ini juga yang akan
diketahui di lapangan secara persis dalam latihan gabungan ini."
Dia
mencontohan, sebagian kapal-kapal pendarat pasukan dari TNI AL
merupakan generasi baru. Kecepatannya bisa lebih tinggi ketimbang kapal
pendarat tank (LST - Landing Ship Tank). "Jadi kapal pengangkut
pasukan pendarat tidak usah lagi terlalu dekat ke pantai kawasan yang
akan direbut dan diduduki karena bisa menambah resiko," kata Suhartono.
Dari sisi pertempuran udara, sekarang ada EMB-314 Super Tucano yang dipersenjatai. Kegunaannya hampir sama dengan OV-10F Bronco dari generasi sebelumnya, yang dia gantikan; sama-sama turboprop multi fungsi dengan salah satu fungsi pengintaian udara dan serbu udara-darat jarak dekat serta payung udara pasukan infantri.
"Tentang
ini tidak terlalu banyak perubahan doktrin, karena kegunaannya
mirip-mirip. TNI AU punya pengalaman baik tentang ini," katanya.
Menurut
rencana, Presiden Susilo Yudhoyono dan sejumlah pejabat terkait serta
anggota DPR akan melihat secara langsung pelaksanaan latihan itu. "Juga
beberapa atase pertahanan negara sahabat yang kami undang," kata
Suhartono.
Sumber : Antara
0 komentar:
Posting Komentar