Rabu, April 03, 2013
18
LANGKAWI-(IDB) : Sejumlah produsen pesawat tempur dunia berlomba-lomba merebut perhatian Malaysia pada Pameran Dirgantara dan Maritim di Langkawi, Malaysia. Pemerintah Malaysia berencana membeli 18 jet tempur sekaligus untuk memperkuat pertahanan dan memodernisasi armada udaranya terkait akan pensiunnya skuadron MiG Malaysia tahun 2015 mendatang.


Title #0

Aksi udara Pesawat Eurofighter Typhoon di Belgrade, 2 September 2012 lalu. Malaysia berencana memodernisasi angkatan udaranya terkait akan pensiunnya armada MiG-29 milik mereka tahun 2015 nanti.


Pesawat tempur Dassault Aviation Rafale buatan Perancis ini juga berusaha merebut perhatian Malaysia dengan harganya yang murah.

Title #2

Pesawat SAAB JAS-39 Gripen buatan Swedia. Produsen Gripen bersedia memberi skema pinjaman kepada Malaysia jika produk mereka dibeli. Satu unit Gripen dihargai US$70 juta.

Title #3

Aksi akrobatik F/A-18E/F Super Hornet di langit Malaysia. Malaysia berencana memodernisasi angkatan udaranya terkait akan pensiunnya armada MiG-29 milik mereka tahun 2015 nanti.

Title #4
Pesawat buatan Rusia, Sukhoi Su-30 juga turut meramaikan ajang pameran dirgantara di Langkawi. Malaysia berencana membeli 18 pesawat jet tempur untuk memperbarui armada tempur mereka.






Sumber : Vivanews

18 komentar:

  1. Gimana Indonesia? Masak kalah dengan Negara Kecil? Wahai Penguasa Negeri, bertanggung jwblah pada Wilayah Negara. Dengan perduli terhadap rakyat. Alutsista akan memberikan Efek getar bagi negara. Agar Rakyat Indonesia tidak lagi diinjak2 di negeri orang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayak apa mau tanggung jawab pada wilayah negara, dia lg pusing ngurusi partainya n bingung siapa yg mau dicalonkan jd presiden 2014 nanti wal...

      Hapus
  2. anggaran abiz buat beli minyak...

    BalasHapus
  3. Anonim says 15.36, tenanglah Indonesia lagi punya strategi yang bagus. Rencana restra 2014 - 2019. Menurut info Indonesia lagi mau beli pesawat tempur multi peran kelas berat SU-35 yg merupakan pengembangan dari SU-27. Disamping itu Indonesia juga lagi memperhatikan perkembangan pesawat tempur siluman rusia yg lagi dikembangkan T-50. Dan Indonesi juga lagi mau membeli sekitar 16 - 24 pesawat tempur dari dunia barat. Digadang2 Typhoon, Rafale, atau SAAB. Disamping itu pula ada 2 proyek pengembangan pesawat tempur generasi 4,5G juga yang dilakukan Indonesia dengan Korsel KF-X/IF-X, walau programnya saat ini ditunda dulu hingga tahun depan. Tapi Indonesia juga sedang mengembangkan sendiri juga dengan nama IF-X antara PT.DI dan Litbang AU TNI. Sudah masuk tahap 2, Go no Go. Setelah tahap 1 teknologi and development kelar akhir tahun kemaren. Doain aja tahap 2 kelar dan masuk tahap 3 enginering development, prototipe, dan sertifikat. Setelah itu tahap 4 produksi

    BalasHapus
  4. perasaan kita kebanyakan berita...tapi realisasinya duluan tetangga2 sebelah... hadewhhhh

    BalasHapus
  5. Kadang kita itu terlalu bangga,
    Padahal kalo dihitung" jumlah petarung udara kita itu masih kurang dari Kata cukup buat nge'Cover wilayah indonesia yang lumayan luas ini.
    Ya doain aja yang dibilang bro ersato tadi beneran bisa jadi kenyataan.
    :)

    BalasHapus
  6. order sekarang juga dateng nya nyicil pertahun paling banyak 3 biji doank yg udah siap kirim...

    BalasHapus
  7. Mungkin Harapan banyak rakyat indonesia itu
    Sedikit Bicara,Banyak Bekerja...
    Ada yg mau nambahin Monggooooo.....!!

    BalasHapus
  8. Mau jadi Macan ASIA ???
    Kalahkan dulu alutsista angkatan udara Singapork, barulah bisa banyak bacottt n Koar koarrrrr.....

    BalasHapus
  9. Maaf kalo saya ngebahas tudm malaysia,kemungkan tudm ambil pesawat canggihnya ada di F18 super hornet krn tudm sdr sdh memilikinya sbg medium fighter,dan utk menekan biaya ops serta perawatan dr berbagai alutsista. Mig 29 dihapus,jadi heavy fighter tetap sukhoi 30mkm,medium fighter F18,light fighter hawk 100/200. Sdgkan TNI AU heavy fighter Sukhoi 27,30,35,medium fighter F16 (kelak digantiin IFX),light fighter hawk 100/200 dan T50. Jadi sama2 khan memperingkas alutsistanya.

    BalasHapus
  10. Kalo soal kata MENYEIMBANGKAN alutsista negara tetangga buat saya kurang pas krn yg diseimbangkan negaranya kecil,jmlh penduduk dan asetnya kecil,lebih baik kata MENYEIMBANGKAN DIGANTI DENGAN KATA DISESUAIKAN ALUTSISTA MILITER sesuai luas wilayah dan jmlh penduduk beserta aset2 dan kekayaan alamnya. Gmna bro...

    BalasHapus
  11. Malasya itu baru rencana akan beli!!! Jgn ribut sssst!

    BalasHapus
  12. beli langsung satu skadron.....wahh mukul tuh walau beli spec diatas yg paling rendah tp efeknya bagus...., kalo diatas terwujud dan kita tetap beli pesawat kelas 2 yah berbaiklah sama malaysia....

    BalasHapus
  13. beli Su-30 saja,tambah lagi 1 skadron kan kita sudah punya jdi gak ribet perawatan. Su-30 juga cukup canggih kok,gak kalah kalo sama hornet.

    BalasHapus
  14. batalkan saja KFX, nggak jelas gitu prosesnya! alihkan dananya yg 2 m dollar untuk beli pesawat jadi. bisa dapat 2 skuadron Sukhoi. jgn lupa minta offset!

    BalasHapus
  15. tenang bro....tni au baru beli 6 su-30mk2 itupun baru dikirim 2 biji dan thn 2014 tni au dah pasti itu ambil su-35 bm 12 biji,
    perkara pilot sekarang dah ada penambahan 20 kadet untuk angkatan th 2013-2014 dan ada penambahan tiap 6 bln sekali

    BalasHapus
  16. untuk saat ini sebaiknya indonesia cepat2 membeli SU 35 BM 1 skuadron dulu,syukur klo bisa beli 2 skuadron,klo eurofigther typhon tidak usah karena terlalu mahal lagian masih kalah jauh sama SU35BM

    BalasHapus
  17. untuk hemat baiknya pensiunkan hawk 209, A-4, f-16, dan hanya sisakan anggaran untuk beli su-35, su-30, su-34, rafale dan super tocano serta FA-50 golden eagle. kan hemat dan efisien

    BalasHapus