Selasa, Maret 19, 2013
16
JAKARTA-(IDB) : Proyek kerja sama pembuatan tiga kapal selam antara Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) tetap diteruskan. Proyek kapal selam ini tak terimbas penundaan proyek pengembangan pesawat tempur Korean Fighter Xperiment (KFX)/Indonesian Fighter Xperiment (IFX) karena kondisi ekonomi di Korsel. "Tidak ada penundaan. Proyek kapal selam tetap diteruskan sesuai jadwal yang ada," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik, Kementerian Pertahanan (Kemhan), Brigjen TNI Sisriadi, saat dihubungi Koran Jakarta, Minggu (17/3).

Itu artinya kapal selam pertama dan kedua hasil kerja sama kedua negara akan rampung pada 2016. Dia menambahkan mulai April 2013, tahapan pembuatan kapal selam sudah masuk pada steel cut atau pemotongan baja. "Steel cut merupakan tahapan awal dari pembuatan kapal selam. Diharapkan selesai dalam 40 bulan," jelas Sisriadi.

Dia menjelaskan pembuatan kapal selam tak tertunda seperti KFX karena mekanisme yang digunakan adalah jual-beli, sedangkan proyek KFX menggunakan mekanisme kerja sama. "Kalau sampai tertunda, artinya pihak Korsel harus membayar denda," kata dia. Seperti diketahui, Kemhan telah mengirimkan 130 personel ke Korsel pada Februari 2013 lalu untuk proyek pembuatan kapal selam.

Para personel itu diambil dari anggota TNI AL, ahli kapal selam dari PT PAL, dan sejumlah aka demisi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. "Pada 36 bulan pertama, mereka hanya akan memperhatikan cara membuat kapal selam," kata Staf Ahli Kementerian Pertahanan, Mayjen Hartind Asrin.

Hartind menjelaskan dua dari tiga kapal selam yang dibeli Indonesia akan dibuat di Korsel melalui perusahaan galangan Daewoo Shipbuiliding Marine Enginering (DSME). Pembuatan kapal selam pertama berlangsung dalam kurun 36 bulan. Selama itu pula teknisi dari Indonesia akan memperhatikan dengan saksama cara mereka merakit hingga akhirnya kapal selam itu selesai.

Masih Dibantu
 
Pada pembuatan kapal selam kedua, barulah para teknisi itu ikut turun. Namun, masih akan dibantu dari pihak Korsel. "Separo teknisi dari kita, separo dari mereka," kata dia. Pembuatan kapal selam kedua ini diperkirakan lebih singkat, yakni hanya 20 bulan. Pasalnya, pihak Korsel dan Indonesia menargetkan bisa membangun dua kapal selam itu dalam kurun 56 bulan atau sekitar 4,5 tahun.

"Diperkirakan dua kapal selam itu akan selesai pada pertengahan 2016," ujar Hartind. Untuk pembuatan kapal selam ketiga, pengerjaan sepenuhnya dilakukan teknisi Indonesia. Hartind mengatakan pembuatan kapal selam ketiga ini akan dilakukan di galangan PT PAL di Surabaya.

Meski demikian, pihak DSME tetap akan mengawasi pembuatannya. "Proses pembuatannya diperkirakan memakan waktu 24-36 bulan," kata dia. Kapal selam berjenis 209 dengan teknologi setara jenis 214 ini diperkirakan menghabiskan dana 1 miliar dollar atau 10 triliun rupiah. Pembayarannya menggunakan anggaran APBN 2010-2014.






Sumber : KoranJakarta

16 komentar:

  1. Ikut bangga smg dlm waktu tdk lama lanjut dg KS nuklir. PT PAL akhirnya sejajar dg Daewoo dan akan jadi pesaing kuat dlm pem buatan kapal perang. PT PAL juga akan membuat kapal perang Destroyer dan Cruiser dg rudal buatan Lapan dan radar buatan Len serta cms + meriam buatan Pindad n mam pu membawa heli aks buatan PT DI.

    BalasHapus
  2. udah lega klu semuanya terwujud......pokoke selamat bekerja.

    BalasHapus
  3. mantaf smua bisa terkuasai walau cuma jadi prototype.. Apa ada rencan bikin anti satelit weapon?

    BalasHapus
  4. Nggak mungkinnnn!!!! Tanpa si boler terlibat takkan terwujud !!!! Preeet

    BalasHapus
    Balasan
    1. loe mending blajar cara menghargai orang lain dulu gih..
      Boleroes11 tuh punya niat baik tapi malah dibully sama org kaya loe? Amit amit muke lo kaya demit.

      Hapus
  5. Kapal selam berjenis 209 dengan teknologi SETARA jenis 214 ini diperkirakan menghabiskan dana 1 miliar dollar atau 10 triliun rupiah

    SETARA 214, WOW!!!

    BalasHapus
  6. Kalau anda baca awal2x postingan komentar Bole pada saat nama Boleroes11 baru muncul, dia juga sering bully orang lain.

    Komentar Bole memang bagus2x, tapi pada awal2xnya dia sudah menebar kesan negatif dengan mem-bully orang lain.

    BalasHapus
  7. Wuuuuu kerennnn.... Semangat para cendikiawan NKRI

    BalasHapus
  8. PT PAL pd plaksanaan ToT pembuatan KS mungkin akan mdptkan ke sulitan se rius di tiga hal: 1. Mslh SDM khusus tukang las 2. Material plaat baja. 3. Integrasi sistem. Akibatnya jadwal pe nyelesain tdk akan te pat waktu serta biaya akan membengkak. Contoh konkrit adlh kapal LPD 2 unit yg molor 2thn karena hal hal diatas.

    BalasHapus
  9. silent killer kah..??

    BalasHapus
  10. Amiin... semoga Indonesia lewat perusahaan perusahaan strategis mampu dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan pertahanan dalam hal ini TNI

    BalasHapus
  11. pa de boleroes 11 (12.53)...
    Setidaknya kan sdh berusaha walau bth wkt yg lama drpd tu duit abis di korupsi tggl kt do'ain smoga lancar skalipun bnyk kendala smoga bs di atasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau pola pikirnya msh bgt ya jgn harap maju. Mengapa? Korup hilang uang, terlambat menyelesa ikan pekerjaan apalagi dlm waktu yg lama hilangnya uang lbh besar dr korupsi. Jadi kita hrs profesio nal dan tepat waktu. Hal ini prinsip n axio ma.

      Hapus
  12. Moga lancar n bsa dipercanggih ama pal

    BalasHapus
  13. wahh...cangbogo rasa kilo gmna ya??? Lanjut terus...

    BalasHapus
  14. Dr kemenham hrs membuat program jangka panjang utk teknologi kapal selam, yaitu berupa penjaringan sarjana2 tehnil yg encer utk disekolahkan ke swedia mendptkan ilmu kapal selam tdk terdeteksi dan 2 pesanan kapal selam dr korea sdh jadi para sarjana juga sdh siap utk membantu pembuatan kapal selam yg ke 3 di Indonesia. Bravo....TNI AL....

    BalasHapus