Senin, Februari 18, 2013
1

SURABAYA-(IDB) :Setelah  perbaikan setingkat Hardepo, KRI Singa (SNA)-651 dari jajaran unsur Satuan Kapal Cepat Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkat Koarmatim) dengan komandan kapal Mayor Laut (P) Wijayanto melaksanakan rangkaian kegiatan Gladi Tugas Tempur di Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya, Kamis (14/2). Latihan yang melibatkan seluruh ABK (Anak Buah Kapal) ini dipantau langsung oleh Komandan Satkat Koarmatim Kolonel Laut (P) Syufenri, M. Si.

Latihan tersebut dilaksanakan sebagai persiapan dalam menghadapi Latihan Glagaspur tingkat I, Skenario yang dilaksanakan dimulai dari Peran persipan kapal berlayar dan tempur hingga Peran tempur bahaya bawah air dilanjutkan dengan simulasi penembakan TPO SUT. Setelah melaksanakan Uji Trampil Glagaspur TK I, kemudian dilanjutkan Uji Trampil Glagaspur TK II sehingga KRI SNA-651 siap melaksanakan tugas operasi.

Seperti kita ketahui, bahwa unsur-unsur  Satkat Koarmatim salah satunya KRI Singa (SNA)-651 adalah  unsur pemukul yang ada di jajaran Koarmatim.  KRI SNA-651  adalah unsur Satkat Koarmatim yang memiliki kemampuan Anti Kapal Selam yang dipersenjatai dengan TPO SUT. Setelah beberapa lama melaksanakan perbaikan setingkat Hardepo beberapa waktu laut, KRI SNA-651 diserahkan dari Kadismatal kepada Pangarmatim pada tanggal 12 Februari 2013 untuk melaksanakan tugas operasi kembali.

Dengan diserahterimakannya KRI SNA-651 tersebut, Komandan Satkat Koarmatim, Kolonel Laut (P) Syufenri, M.Si., memerintahkan kepada Komandan KRI SNA-651, Mayor Laut (P) Wijayanto, agar melatih kembali para anggotanya dengan latihan-latihan untuk merefresh kembali profesionalisme dan keterampilan tempur prajurit secara individu maupun kelompok sebagai pertanggungjawaban kesiapan KRI SNA-651 untuk beroperasi di medan tugas.




Sumber : Koarmatim

1 komentar:

  1. Kapal ini memiliki panjang
    58,1 meter, lebar 7,6 meter,
    dan draught 2,95 m. Pada
    beban penuh memiliki bobot
    445 ton. Memiliki dua mesin
    diesel MTU 60V 956 TB92
    yang memiliki kecepatan
    maksimal 27 knot dengan
    daya jelajah 2.200 mil pada
    kecepatan 27 knot, atau
    6.000 mil pada kecepatan 15
    knot.
    1. Dua tabung
    peluncur torpedo Ø
    533 millimetre
    (20.98 in), dibekali
    dengan torpedo
    berpemandu AEG
    SUT (Surface &
    Underwater
    Target) yang pada
    kecepatan 23 knot
    torpedo ini dapat
    menghantam target
    berjarak 28 km,
    2. Satu Meriam Bofors
    SAK 57/70
    berkaliber 57mm
    dengan kecepatan
    tembakan 200 rpm,
    jangkauan 17 Km
    untuk target
    permukaan dan
    udara dengan
    pemandu tembakan
    Signal LIROD Mk. 2.
    3. Satu Meriam Bofors
    SAK 40/70
    berkaliber 40mm
    dengan kecepatan
    tembakan 300 rpm,
    jangkauan 12 Km
    untuk target
    permukaan dan
    udara.
    4. Dua kanon Penangki
    s Serangan
    Udara Rheinmetall k
    aliber 20mm dengan
    kecepatan tembakan
    1000 rpm,
    jangkauan 2 km
    untuk target udara.
    1. Sonar PHS-32 hull
    mounted MF
    2. Pengontrol
    tembakan DR-2000
    S3 intercept
    3. Radar
    permukaan Racal
    Decca/Signaal
    Scout
    4. Pengumpan
    ( Countermeasures)
    Dagie decoy RL
    Sejarah
    [sunting] Pembangunan
    [sunting] Kapal
    [sunting] Data teknis

    BalasHapus