SURABAYA-(IDB) :Setelah perbaikan setingkat Hardepo, KRI Singa (SNA)-651 dari jajaran unsur Satuan Kapal Cepat Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkat Koarmatim) dengan komandan kapal Mayor Laut (P) Wijayanto melaksanakan rangkaian kegiatan Gladi Tugas Tempur di Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya, Kamis (14/2). Latihan yang melibatkan seluruh ABK (Anak Buah Kapal) ini dipantau langsung oleh Komandan Satkat Koarmatim Kolonel Laut (P) Syufenri, M. Si.
Latihan tersebut dilaksanakan sebagai persiapan dalam menghadapi Latihan Glagaspur tingkat I, Skenario yang dilaksanakan dimulai dari Peran persipan kapal berlayar dan tempur hingga Peran tempur bahaya bawah air dilanjutkan dengan simulasi penembakan TPO SUT. Setelah melaksanakan Uji Trampil Glagaspur TK I, kemudian dilanjutkan Uji Trampil Glagaspur TK II sehingga KRI SNA-651 siap melaksanakan tugas operasi.
Seperti kita ketahui, bahwa unsur-unsur Satkat Koarmatim salah satunya KRI Singa (SNA)-651 adalah unsur pemukul yang ada di jajaran Koarmatim. KRI SNA-651 adalah unsur Satkat Koarmatim yang memiliki kemampuan Anti Kapal Selam yang dipersenjatai dengan TPO SUT. Setelah beberapa lama melaksanakan perbaikan setingkat Hardepo beberapa waktu laut, KRI SNA-651 diserahkan dari Kadismatal kepada Pangarmatim pada tanggal 12 Februari 2013 untuk melaksanakan tugas operasi kembali.
Dengan diserahterimakannya KRI SNA-651 tersebut, Komandan Satkat Koarmatim, Kolonel Laut (P) Syufenri, M.Si., memerintahkan kepada Komandan KRI SNA-651, Mayor Laut (P) Wijayanto, agar melatih kembali para anggotanya dengan latihan-latihan untuk merefresh kembali profesionalisme dan keterampilan tempur prajurit secara individu maupun kelompok sebagai pertanggungjawaban kesiapan KRI SNA-651 untuk beroperasi di medan tugas.
Sumber : Koarmatim
Kapal ini memiliki panjang
BalasHapus58,1 meter, lebar 7,6 meter,
dan draught 2,95 m. Pada
beban penuh memiliki bobot
445 ton. Memiliki dua mesin
diesel MTU 60V 956 TB92
yang memiliki kecepatan
maksimal 27 knot dengan
daya jelajah 2.200 mil pada
kecepatan 27 knot, atau
6.000 mil pada kecepatan 15
knot.
1. Dua tabung
peluncur torpedo Ø
533 millimetre
(20.98 in), dibekali
dengan torpedo
berpemandu AEG
SUT (Surface &
Underwater
Target) yang pada
kecepatan 23 knot
torpedo ini dapat
menghantam target
berjarak 28 km,
2. Satu Meriam Bofors
SAK 57/70
berkaliber 57mm
dengan kecepatan
tembakan 200 rpm,
jangkauan 17 Km
untuk target
permukaan dan
udara dengan
pemandu tembakan
Signal LIROD Mk. 2.
3. Satu Meriam Bofors
SAK 40/70
berkaliber 40mm
dengan kecepatan
tembakan 300 rpm,
jangkauan 12 Km
untuk target
permukaan dan
udara.
4. Dua kanon Penangki
s Serangan
Udara Rheinmetall k
aliber 20mm dengan
kecepatan tembakan
1000 rpm,
jangkauan 2 km
untuk target udara.
1. Sonar PHS-32 hull
mounted MF
2. Pengontrol
tembakan DR-2000
S3 intercept
3. Radar
permukaan Racal
Decca/Signaal
Scout
4. Pengumpan
( Countermeasures)
Dagie decoy RL
Sejarah
[sunting] Pembangunan
[sunting] Kapal
[sunting] Data teknis