JKGR-(IDB) : Saat ini Pimpinan Militer Rusia sedang dipusingkan dengan sebuah
persoalan yang menurutnya tidak masuk logika. Bukan soal penempatan
rudal Patriot oleh Turki (NATO) di perbatasan Suriah, ataupun program
perisai rudal AS yang akan dipasang di Eropa.
Mereka belum bisa memahami, mengapa program Tank Medium yang
ditawarkan oleh Rusia, disambut dingin oleh Indonesia. Apa yang salah
dengan tank buatan Rusia ?. Selama ini negara lain berebut untuk
mendapatkan teknologi tank Rusia, namun Indonesia justru sebaliknya.
“Belagu amat…”, mungkin pikiran itu yang ada di otak para petinggi
mililter Rusia, atas tingkah Indonesia yang dingin. Sebab siapa orang
yang meragukan produk militer Rusia ?.
November 2012 seperti yang dilansir oleh Interfax, Direktur
Rosoboronexport Nicholas Dimidyuk menawarkan bantuan kepada Indonesia
untuk membuat tank ringan.
“Kami tentu saja akan membantu Indonesia,
saat ini kami sedang melakukan negosiasi serta mengumpulkan industri
pertahanan kedua negara untuk mencari solusi dalam pembuatan tank ringan
tersebut.” Kata Dimidyuk.
Menurut pihak Rosoboronexport telah mengirim degelasi melakukan
negosiasi selama kunjungannya ke Indonesia. Namum pihaknya belum
memberikan secara detail jenis tank ringan apa yang ditawarkan kepada
Indonesia.
Tank Medium Jerman
Negara produsen tank ternama lainnya adalah Jerman. Tank dari negara
ini memang tidak usah diragukan lagi kemampuannya. Tampaknya orang
Jerman dilahirkan untuk pintar membuat tank, seperti Panther dan Leopard
yang ternama di perang dunia II.
Indonesia pun kini sedang memesan 100-an tank Leopard Revo dan 2A4 serta 50 Marder 1A3 ke Jerman. Mumpung masih dikerjakan di Jerman, lalu bagaimana nasib Tank Medium Pindad ?.
Seputar Indonesia 8 Nov 2012:
Pemerintah Indonesia menjajaki
kemungkinan melakukan kerja sama alih teknologi pembuatan tank medium
dengan Jerman sebagai bagian dari pengadaan 100 unit tank tempur utama
(MBT) Leopard.
Jika proses ini lancar, Indonesia ke
depan bakal memproduksi tank medium merujuk pada Marder 1A3 milik
Jerman. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Marsdya TNI Eris
Herryanto mengatakan, pemerintah sekarang ini dalam proses pembicaraan
agar bisa dilakukan kerja sama alih teknologi pembuatan tank medium
Marder 1A3 dari Jerman. “Semua pembelian alat utama sistem senjata
(alutsista) ada transfer of technology (alih teknologi /ToT),” tandas Eris di Jakarta.
Namun harapan bahwa tank medium Pindad akan merujuk Marder Jerman, ditepis oleh PT Pindad.
Tribunnews.com – Selasa, 16 Oktober 2012: Tank Tempur Medium Pindad Tak Tiru Buatan Jerman
Meski baru pertama kalinya PT. Pindad
mengembangkan tank tempur Medium (Medium Battle Tank) pihaknya tidak
akan meniru model tank tempur Medium Marder dari Jerman yang akan
dipesan oleh Indonesia.
“Kami tidak akan meniru dari mana
(Jerman),” ujar Kepala Divisi Kendaraan Khusus PT Pindad, Hery Mochtady
di PT. Pindad, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/10/2012).
Hery menerangkan, pengembangan tank
tempur Medium ini tentunya dibuat sesuai kebutuhan dan permintaan TNI,
sehingga ketika beroperasi nanti dapat digunakan secara maksimal. “Kami
akan desain dengan menyesuaikan requirement dari kavaleri TNI,” ucap
Hery.
Prototype Tank Pindad
Sudah dua negara pembuat Tank: Rusia dan Jerman, yang ditampik oleh
PT Pindad. Kalau disain dari dua negara tersebut ditolak, tentu tank
medium pindad nanti, akan lebih hebat atau setidaknya menyamai kemampuan
tank Rusia atau Jerman.
Lalu PT Pindad akan belajar/ bekerjasama dengan siapa dalam pembuatan
tank medium ini ?. Apakah Korea Selatan ? Kecil kemungkinan. Jerman dan
Rusia saja ditanggapi dingin, apalagi Korea yang juga baru belajar
membuat Tank.
16 Oktober 2012, JPNN:
“Target kami pada 2014 sudah jadi prototype. Setelah prototype jadi, kami mulai produksi,” ujar Hery Mochtady, kepala divisi Kendaraan Khusus Pindad di PT. Pindad.
Kasus pembuatan alutsista dalam negeri biasanya akan menggunakan
rujukan: Contohnya: Panser Anoa merujuk VAB Renault Perancis, sementara
senjata SS1 Pindad awalnya merujuk kepada FNC Belgia.
Lalu seperti apa bentuk Tank Medium Pindad nanti ?.
Dua negara lain yang jago dalam membuat tank adalah: Amerika Serikat dan Israel. Kemampuan tank dari negara ini bolehlah disejajarkan dengan tank Rusia dan Jerman.
Akankah Tank medium Pindad nanti perpaduan
antara Merkava (hull/body) dan Abrahms (turret) ?, atau atas asistensi
negara tersebut ?. Kalau itu yang terjadi mungkin petinggi militer Rusia
bisa memahami mengapa Indonesia dingin-dingin saja menanggapi tawaran
kerjasama pembuatan tank dari negeri mereka. Go…Pindad…Go…!!!
Sumber : JKGR
Sumber : JKGR
ini namanya bangsa miskin yg sombong.makan tuh TOT pembuatan PKR dari Londo
BalasHapusJangan begitu sebagai anak bangsa kita harus bangga dg pt.di,pt.pal termasuk pt.pindad...mengenai tot dg belanda memang kita kecewa,tapi itu hrs jadi pelajaran jangan sampai terulang,karakter kolonial yg memandang bangsanya lebih unggul dri negeri bks jajahanya
Hapusatas gw pasti orang malaysilit, kalo kagak singaporno..
BalasHapusyang tentunnya ketakutan melihat perkembangan industri militer di Indonesia.
Menurut saya, apapun yg akan dilaksanakan oleh PT PINDAD Bdg ya masih taraf assembling saja. Berkaca pada produk "Anoa" saja PINDAD dimana seluruh komponen panser tersebut masih import. Begitu pula perihal rencana produksi tank, mungkin rancang bangun ( engineering) saja yg buatan SDM kita. Mengingat kita blm ada industri hulu yg mampu membantu / mendukung kegiatan line production.
BalasHapusWajar apabila Russia bingung mau dibantu produksi tank kok nggak mau. Mungkin hitungan ekonomisnya brp pulang pokoknya, kaitannya dg jumlah unit yang diproduksi yang sedikit, sehingga PT PINDAD mempertimbangkan dulu.
Namun, pengalaman menunjukkan dari aspek metalurgy, baja Russia memang sudah terbukti sangat bagus.
AWAS...nick "baleroes11" tu maloners yg kuliah di jakarta makanya bahasa indonya lancar
BalasHapusDasar bocah ndeso, purikan, kumpulannya cah angon, kalau komen sak enake dewe kalau nggak seneng dengan komen saya jangan ngajak teman untuk memusuhi orang, itu namanya agitator dan propagandis jaman PKI dulu, cah bagus!!!
HapusKonon kabarnya ada capres 2014 yang akan membatalkan program pengadaaan tank. Program itu akan diganti dengan program pengadaan GITAR, karena capres itu adalah seorang satria. Siapa hayooo...
BalasHapusMaka'a pilih satria baja hitam, yakin deh proyek tank lanjut juga alutsista lain yg brbahan baja. Pilih SBH, satria baja hitam.
HapusAWAS...nick "Bolores" itu antek LSM, makanya tulisanya pesimis terus. gak seneng Militer Indonesia maju
BalasHapusJgn sembarang nuduh, sebagai org Indonesia pasti ingin maju apapun bentuk dan kegiatannya. Apalagi bicara atau ngobrol bebas mengenai Militer Indonesia, cuma masalahnya cara mengemukakan dan menjelaskannya berbeda. Saya yakin banyak penulis yang belum tahu apalagi menyelami masalah militer dan materialnya. Bahkan melihat atau memegang, lebih jauh mengoperasikan. Tapi g masalah, lewat blog ini kita cerita ,sharing, namun jangan mau menang sendiri, nulis jorok ingt, " Ajining diri dumunung ana ing lathi" harga diri itu letaknya di mulut. Daag, dank U well.
Hapuspantes gan comennya aneh2 semua
Hapusntar pasti ujung2nya anonim deh
alergi tuh jablay ama anonin
nulis boleroes aja bolores, gak usah panic bro.
BalasHapuskwkwkwkw atas gw malah lebih lucu salah ketik aja di masalahin, kayak guru TK yg nulis salah anak TK(tapi tetep bangga ma negaranya)
BalasHapuseits... salah m'masukkan satu karakter aja, nanti misil yg seharusnya njeblug di samudra indonesia, bisa menggok ke kuala lumpur gimana?
Hapusohmegot RUSSIA yang memberikan bantuan pembuatan tank ditanggapi dingin oleh Indonesia !
BalasHapusNegaraku memang HEBAT ! :-)
Kan dah sering dibahas di Diskusi FORMIL, kalo tank PINDAD akan mengacu ke desain MERKAVA
BalasHapusKalau seandainya komen anda benar, mengapa kita nggak niru tank aslinya Chieftain dari Inggris, wong Israel itu melakukan reserve engineering dari Chieftain.
HapusMerkava sendiri seperti yang sudah pernah disebarkan publikasi performance ternyata juga tidak berdaya dengan rudal Kornet yang diluncurkan oleh Hizbullah di Lebanon Selatan. Jadi menurut saya sesuaikan tank hasil rancang bangun kita itu dengan sebaik-baiknya dengan catatan bahwa bagaimana dengan lapis bajanya, sistim kendali senjatanya, senjatanya sendiri baik meriam atau pelempar granat, asap, dan senjata mesin berat/ringannya , roda rantai dan mesinnya apakah juga masih ngimpor? Kalau kondisinya seperti itu lha mbok beli saja dengan negara yang mau kerjasama membuat tank. Ojo, kemrungsung , kita bisa membuat kita mampu membuat nggak taunya semua komponen dari yang besar sampai yang kecil masih ngimpor.i Itu namanya khan Blekuthuk.
Harusnya jangan merkava yg ditiru ,katanya tahan gempuran,dihajar rtgm hizbullah rontok bro...
BalasHapusKemabangkan Terus alutsista RI, PINDAD ! Gue percaya padamu! Juga PT. PAL, DI, dan lain2nya kembangkan terus jadilah negara yg mandiri !
BalasHapussepertinya mengadopsi teknologi antara timur dan barat
BalasHapusGo.. Go.. Go.. pindad Go.. !!
bermanuverlah dengan cantik cheers!
duduk monitoring sambil nunghuin, kalo teng nya day jadi baru dibahas.. Jangan mumet duluan soal modelnya kayak apalah, potong bajanya dimanalah, beratnya berapalah, stanag berapalah.. Whatever... Toh sama2 modal gugling, kecuali ada yg berani kasih wikileaks dari internal :) hayoo.... Semoga segera terwujud aja teng nasional ini. Amin
BalasHapusBiarkan saja Malon or Singapork ngacau disini, yang jelas Presiden Indonesia nanti gwa yakin pasti Bapak Prabowo ajudan Bapak Soeharto yang sangat ANTI-MALAYSIA.
BalasHapusLetnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo (lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951; umur 61 tahun) adalah seorang mantan Danjen Kopassus.
Prabowo Subianto sering disebut sebagai seorang jendral kontroversial. Prestasi, dan kontroversi Prabowo dimulai saat ia mendaftarkan diri di Akademi Militer Magelang pada tahun 1970. Lulus pada tahun 1974, tahun 1976 Prabowo dipercaya sebagai Komandan Pleton Para Komando Grup I Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) dan ditugaskan sebagai bagian dari operasi Tim Nanggala di Timor Timur.
Alutsista bertambah garang, dan tidak akan segan-segan untuk "GANYANG MALAYSIA"
Biar Mati Kau MALAYSHIT....
ya klo diliat kan yg mo dibuatkan pindadkan sasarannya Med Tank,lha om ruskykan nawarinnya light tank ya gak kloplah,light tank kan dah dipinjemin turki buat dipelajari ama pindad,jgn samakan rusky ama USSR dolo,klo USSR itu dukungannya punya agenda politis jadi ya jor-joran,klo rusky skrg mah pure bussines asal cocok & Wani Piro?beres..nggak pake syarat2,semua bisa diatur..lagian kita juga jangan anti ama kritikan,klo mo maju,asal sesuai kenyataan aja dan tidak bersifat menghina atau fitnah,ntar kyk jiran di kritik dikit ngamuk..policy kita kan jelas defensif aktif,mana punya kita pre emptive strike,jadi nggak perlu mikir nyerang2/invasi negara lain duluan,kecuali mereka yg mulai dan ini bukan berarti kita takut karena dari dolo darah org indonesia udah ketetesan darah pejuang yg merebut kemerdekaan,bukan hasil ngemis..yg penting skrg bgmn caranya kita ngebangun alutsista kita dgn dukungan penuh industry dlm negeri biar"Si Vis Pacem Para bellum"bukan kata2 kosong..dengan kata lain prepare for the worse..jadi manfaatkanlah masa damai ini masbro..
BalasHapus"Only The Deadman can tell The Result of War"
udah dunk teman berDebAt'a yg seHat ... Gk boleh sewoT2an.
BalasHapusmbok y kalu mengkritisi+komen yg bersifat membangun, jgn malah saling mencemooh???
BalasHapusBermula dari reverse engineering, lalu kepandaian itu ditingkatkan menjadi merakit dan menjahit. biarpun sebagian besar material yang perlukan harus datang dari LN, tapi bila barangnya telah jadi dan battle proven (seperti senapan serbu dan Anoa)lagipula murah dipasarkan maka duniapun jadi kepincut. untuk menjualnya kitapun tak ada masalah sebab kita yang punya hak cipta. hal sejenis tak bisa kita dapat bila hanya mengandalkan beli barang kodian walaupun itu barang bagus, tapi kita tak punya hak cipta/hak patent.
BalasHapusJanganlah selalu mencemooh bangsa sendiri, bergangga berbangsa adalah kewajiban kita semua.
Jangan tersinggung dahulu, ini komen kan juga untuk kemajuan bukan sekedar komen, mas Unknown.
HapusUrutan yang ditulis mas Unknown saya setuju ya memang begitu urutannya, karena dalam masalah Engineering (rancang bangun) sdm Indonesia sudah diakui dunia.
Yang menjadi pertimbangan adalah alangkah bagusnya dan idealnya kalau industri kita juga sudah menyiapkan industri hulu seperti pabrik biji besi (billet), industri dasar kimia, industri dasar mesin perkakas, sehingga apabila kita sudah mempunyai industri seperti yang saya maksud, harga diri kita kayaknya lebih nilainya, contohlah India, China mereka sudah melengkapi diri dengan semua itu, walau untuk memproduksi mesin turbin jet pesawat belum pernah diberikan kesempatan untuk ToT atau Lissensi.
Masalahnya adalah kapan ada komitment politik yang dapat mewujudkan hal-hal tersebut? Itu saja. Mohon maaf ya mas Unknown.
Pokoknya kita harus perang dengan Malaysia.(titik)
BalasHapusI Hate Malaysian
Mau perang nggak sekedar dasar HATE dan TITIK, kalo perang kamu ya yang pertama kali dikirim nrobos perbatasan...., cuma jago di Blog...biasanya yang ngomongnya gedhe beginian..sebenernya pengecut...kalo perang beneran....
HapusTOYOTA ,SUZUKI, DAIHATSU, MERCY,BMW,KIA, NYUNDAI,FANTHER,NISAN,VW,MISUBIHI,HINO,TIMOR,HONDA, DLL LAH MASSA BIKIN MOBIL TANK BAJA 70 ON PAJANG DAN BESAR ANTI RUDAL BALISTIK MUSTI GUE RAKIT SENDIRI , PAKAI MOTOR YAMAHA SEMAKIN DI DEPAN ATAU HONDA SATU HATI ,ONE HARD AJ SUPAYA LINCAH
BalasHapusane mah cuma mau bilang... mantaaappppppp....
BalasHapusApa yg dikatakan Boleroes11 ada benarnya, tapi kalau dibilang Pindada itu cuma merakit itu yang tidak benar. Silahkan konfirmasi ke sumbernya (Pindad). Para ahli kita sudah faham sepenuhnya kalau tahap "mesin perkakas" dan "material" (metalnya) memang membutuhkan waktu yang cukupan untuk penguasaannya, tapi ke arah itu jelas ada. Coba sekali-kali Anda konfirmasi ke beberapa Perguruan Tinggi (ITS, ITB, dll.) dan lembaga terkait (BPPT, LIPI, dll). Apa yang dilakukan Pindad dan industri strategis lainnyamerupakan "loncatan"; kita kejar dulu kemampuan rancang bangun & hak cipta tentunya, sehingga pada akhirnya kita bisa juga memproduksi mesinnya. Sanga keliru kalau kita harus menguasai pembuatan mesin, padahal performance alutsista bukan ditentukan oleh mesin; karena mesin bisa beli di mana saja (sesuai pesanan pembeli) meskipun kita sanggup membuat mesinnya. Salam untuk Boleroes dan sobat-sobat kaum Optimis. Untuk yang pesimistis dan hobi mencemoohkan karya bangsa sendiri, banyak2-lah Anda belajar sejarah peradaban Indonesia dan sekali2 berwisata ke lembaga2 yang "ngopeni" teknologi.
BalasHapusMantep ulasannya ,memang kadang ada org yg kurang senang dg kemajuan TNI,biasanya bersikap ;sinisme,apriori dan keminter..padahal NKRI tempat tumpah darahnya yg mesti dibela didukung,dikritik blh tapi yg membangun.
HapusMungkin yg dimaksud beloroes itu content lokal yg terkandung dlm produknya..memang penguasaan teknologi dan rancang bangun hrs 100% dikuasai dan content lokalnya minimal 50%-70% klo mo dibilang mandiri,sekaligus buat buka lap.kerja,jadi bisa dongkrak perekonomian juga..tapi ya nggak sesederhana itu kita maen bangun industry pendukung,kita hrs mikiran juga kelangsungan hidup industrynya juga,apalagi yg sifatnya slow moving parts karena limited use,ntar hidupnya cuma dr subsidi aja,apa yakin ekonomi kita dah sekuat china,jepang,korsel.dll?..utk sementara ya harus diitung mana yg nguntungin beli apa buat?,Teknologi apa pun di dunia dalam pengembangannya,negara maju sekalipun,saling tergantung dengan pihak lain, seperti pesawat Boeing atau Airbus,tidak semua bagian dibikin sendiri,ada komponen dibikin perusahaan atau negara lain,Saling komplementer,tinggal dilihat mana yg lebih menguntung dlm pengadaannya..
BalasHapus>Anak Kp uraian anda walau sekelumit namun sangat effektif membantu dan menjelaskan komen saya. Jadi jgn marah dan tersinggung kepada siapa saja yg membaca komen saya, saya juga punya hak membicarakan negara saya, ini sama-sama negara RI yang kita cintai dan banggakan. Sekali lagi terima kasih atas komen Anak Kp. Naga yg pinter.
HapusTks , komennya. Dalam hal ini saya tidak ingin larut pada polemik. Yang saya tulis adalah keinginan kita untuk mempunyai industri hulu dlm rangka mendukung industri manufactur yg bersifat strategis, spt pabrik billet, pabrik baja dg produk s/ d military spek, industri kimia dasar, dsb-nya dlm rangka kemandirian indusri militer kita. Saya tidak pernah mengemukakan bahwa industri strategis kita harus punya pabrik baja sendiri, pabrik mesin perkakas sendiri . Industri strategis sebagai industri manufactur layaknya dapat didukung oleh industri hulu. Dg demikian ketergantungan pada pihak luar dpt dikurangi thd kebutuhan komponen atau material lainnya.
BalasHapusPerlu diketahui saya mengemukakan hal tersebut setlah berulang kali saya mengunjungi industri strategis tsb baik di Bandung maupun Surabaya (PAL) sehingga saya mengerti apa yang harus didukung. Kalau persoalan engineering atau rancang bangun saya sudah sangat bangga thd SDM kita karena dengan karyanya sudah diakui oleh dunia industri. Contoh : N-250, CN-235 Assault rifle.SS - 1,2 .
Namun keinginan anda agar saya banyak belajar lagi, waduh matur dening panuwun seusia saya begini masih ada yang mau melecut untuk belajar.!!!
Orang begini dikira antek LSM asing....jan payah kalian bocah2....nggak bisa menilai dan baca komentar....Patriotis bagus tp harus berkepala dingin...bedakan kritik/saran dengan hinaan ato sikap pesimis....saya sering baca comment di blog ini...blog ini termasuk kasar comment2nya dibandingkan blog lain...ada yang dikatakan antek, anjing, goblog dsb....berpendidikan nggak sih kalian2 itu???
Hapusya gitu deh Pak, di dunia maya banyak yg berani ngomong gak karuan, kasar, provokasi. Saya si sebenernya berharap yg ngomong seperti itu bukan orang indo. Gak usah keprovokasi lah.
Hapusrame seru tpi mendidik
BalasHapusProduksi alat perkakas dan industri
Segera Produksi tanknya om,ni massa udh kebelet pingin tau bentuknya ...dan keungulanya...
BalasHapusYang penting setelah beli adalah tiru & buat berdasarkan lokal konten semaksimal mungkin biar ngga bisa diembargo lagi.
BalasHapuskenapa sih bangga2in produk luar? kenapa sih pada cuma bangga kalo bisa niru ? kenapa kita gak sekali2 bilang, ini lho hasil rancang bangun kita yang asli, dari kreasi sendiri, no ToT, pikiran sendiri, rancangan sendiri, pure, asli, no jiplak.
BalasHapusindonesia mau buat tank yang top.....jadi tank top
BalasHapusdasar profokator, mati saja lah
BalasHapusBlog manis, sayangnya ada segelintir oknum yg sll komen kepedean. Kdg bener,keminter Dan lucunya mski ketauan ngedhabrus yoo pura2 anteng...teman2 pcinta blog ini sbagian wis paham luar dalam sopo kuwi scara person. Tp begitulah, kalo batuk ada obatnya, tp watak radha susah dibenah...Jan gak ono bedhane, dunia nyata karo maya ne podho ngedhabruse...mbok yo ojho kebacut, uripe kok isine cuma dipajang pinter tp ketok bodone. Isin PO'o cahh...no action talking only ae ...bravo pindad, bravo ano nusantara !
BalasHapusDANCOKKKKKKKKKKKKKKKKK............
BalasHapusPODO GOWOBLOK KABEH KOMEN KOK GELOT....
PADA NGERTI ISTILAH LIKE DISLIKE GAAK??
UNTUK MAJU HARUS ADA SENTILAN GOBLOK, KALO ALAH YA BANTU BENERIN, KALO BENER YA DI DUKUNG...
DANCOK KABEH MALAH PODO GELOT