BANDUNG-(IDB) : Asisten Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PTDI)
Bidang Sistem Jaminan Mutu Sonny Ibrahim Saleh, berjanji akan memberi
kejutan kepada masyarakat di bulan Februari 2013, dengan mengembangkan
kembali pesawat yang telah lama tidak terdengar namanya, namun Sonny
masih merahasiakan nama pesawat tersebut, hal itu terungkap dalam acara
Coffee Morning bersama wartawan, Selasa, (18/12/2012), bertempat di
Gedung Pusat Manajemen PT DI jalan Pajajaran Bandung.
Selain akan memberi kejutan, Sonny pun menjelaskan
secara panjang lebar berbagai perkembangan PTDI hingga akhir tahun 2012.
“PTDI nyaris menjadi perakit pesawat, bila menjadi perakit, PTDI sudah
tidak spesial lagi”, ungkap Asisten Direktur Utama PT Dirgantara
Indonesia (PTDI) Bidang Sistem Jaminan Mutu Sonny Ibrahim Saleh.
“PTDI punya kemampuan memperbaiki radar”, ungkap
Sonny terkait matinya radar Bandara Soekarno-Hatta, “Kejadian matinya
radar sangat membahayakan pesawat”, ungkapnya, “Bandara Husein
Sastranegara saja memiliki genset untuk mengantisipasi matinya radar”,
tambahnya.
Terkait kerjasama PTDI dengan Sukhoi, Sonny
menjelaskan bahwa PTDI melamar ke Sukhoi sebagai sub kontraktor, “Baru
kali ini kita bekerja sama dengan Sukhoi”, kata Sonny, “Paling penting
dalam kerjasama dengan Sukhoi adalah perhitungan harga per jam buruh”,
tambahnya.
“PTDI fokus dalam Delivery Center C-295, C-212, dan
Heli Cougar”, ungkap Sonny, “ Delivery Center difokuskan karena bisnis
C-295, C-212, dan Heli Cougar berjalan, dan saat ini PTDI sedang tender
di Filipina dan merintis di Thailand dan Malaysia, Delivery Center
penting agar tidak terjadi saling bertabrakan kepentingan”, ungkapnya.
“Saat ini kontrak PTDI dengan Kemenhan sebesar 8,2
triliun, dari target kontrak senilai 9,5 triliun, dan kontrak telah
berjalan 98 persen”, kata Sonny, “Untuk tahun 2013 PTDI menargetkan
penerimaan 3 triliun di luar pemesanan pesawat C-235, C-295 dan C-212”,
ungkapnya.
Di akhir tahun 2012, PTDI mendapatkan penerimaan
untuk perusahaannya sebesar 2,65 triliun dari pesawat, 200 miliar dari
komponen, 170 miliar dari perawatan pesawat, dan 80 miliar dari
alutista, “Penerimaaan PTDI sebesar 3,1 triliun”, ungkap Sonny, seperti
diketahui keuntungan PTDI di tahun 2009 mengalami kenaikan, sedangkan di
tahun 2010 dan 2011 mengalami down.
Di akhir paparannya, Sonny menginginkan Gubernur Jawa
Barat yang baru harus mendukung PT Dirgantara Indonesia dan membenahi
Bandung.
Sumber : Arcom
di tunggu kejutannya jangan kita hanya terkejut-kejut doang. Tabik
BalasHapusalah...kejutan apaan???paling ya N250..mungkin di carikan sertifikasi,dulu pesawat ini kan emang sudah terbang,belum ada sertifikat doang
BalasHapusHUUHHH... perusahaan yang lagi kesulitan keuangan jangan berharap dapat memberi kejutan bagi rakyat. Sehatkan dulu perusahaan. Rapor merah alias rugi warisan tahun2x terdahulu harus diperbaiki bertahap. Itu saja rakyat sudah bersyukur kok.
BalasHapusmungkin N-2130 kali ya,
BalasHapusgandiwa light attack heli may be ??
BalasHapussopo ngerti, ampun dadi bangsa pesimis mas. . .
apa yg mesti di banggakan katanya bisa bikin pesawat tapi masih tergantung kepada luar negri dari dulu sampe sekarang,...buktikan dong.
BalasHapusYg comen pesimistis org yg mempunyai mental tempe itulah rendahnya bangsa kita selalu mencemo,oh produk dlm negri,giliran produk luar di puja2 tinggal aja kalian d luar sana,jgn di negri ini dasar LSM lol lembaga sampah masyarakat di bayar berapa kalian buat mencela produk sendiri,emang apa yg kalian sudah berikan buat negara ini? payar pajak aja suka telat. pepatah mengatakan, jgn tanya apa yg sudah negara berikan buat kalin tapi tanya apa yang sudah kalian berikan buat negara.Dlm industri semacam ini gda semua yg murni bikin sendiri liat negara luar.
BalasHapusData setuju dengan komentar anda.
HapusMemang lsm it kepanjangn pihak asing/ penghianat berbulu domba.
"Bangsa yang tidak pernah yakin dengan kekuatan bangsa, bangsa tidak akan merdeka" -Soekarno, kalo anda ga yakin dengan PT DI(Indonesia) bisa, maka anda adalah manusia BODOH yang otak ta bisa merdeka di tengah bangsa merdeka.....
HapusKENAPA Indonesia GA MAJU-MAJU ???
Salah satunya adalah Karena manusia-manusia bodoh,Idiot, dan PESIMIS
Golongan penghambat kemajuan negara = koruptor ,manusia pesimis,memihak negara lain.
Bacot semua lo pada, emang dikira gampang bikin pesawat udah bagus ni perusahaan niat pengen buat bangga Indonesia masi aja di cela
BalasHapusdi pikir merakit pesawat kayak merakit layang2 ae....
BalasHapusDasar parasit negara, bisanya cuma menghina. Kelaut aja loe jadi ganggang laut..
BalasHapusPT DI, bisa bikin pesawat tempur,heli tempur tau rudal tu baru namany kejutan.........
BalasHapusklau cuma merakit pesawat tu bukan kejutan
di adia tenggara cuma kita doang yg dibolehin bongkar rakit pesawat
BalasHapussayap A380 aja buatan PTDI
gk percaya?
u bongkar sayap A380
ada tulisan made in indonesia
Rudal kayaknya.. atau N250 dan N2130. Hancurkan antek2 asing !!!
BalasHapuskejutannya yaitu prototype IFX-KFX 3biji buat PT.DI di tahun 2013 sesuai sama yg di rencankan PT.KAI akan membuat 6 prototype untuk uji terbang selama beberapa tahun kedepan untuk mendapatkan sertifikat layak terbang. Trus kalo sukses yah tinggal tunggu diproduksi di tahun 2020
BalasHapusMoga moga aja benar yg anda sampaikan,.. Plus kalo bisa juga prototype heli Gandiwa,makin bangga aja rakyat-rakyat kita krn semakin maju di bidang IT..
HapusJaya INDONESIA-ku...!!
Mampus dan minggat saja dari indonesia buat kalian yang selalu membanggakan bangsa dan orang asing ....
BalasHapusMari kita semua berwaspada banyak teman sebangsa kita yang rela menjual diri menjadi pengkhianat bangsa sendiri berkedok HAM, transparansi, dan segudang bullshit yang lain .... Orang orang seperti itu harus dihukum mati.
BalasHapusMEMANG DI MANA2 SELALU ADA AJA PENGHIANAT BANGSA YG BRLINDUNG DI KETIAK HAM,MNGATASNAMAKAN LSM........DAN INILAH YG MESTI DI WASPADAI........KKRNA MUSUH BANGSA YG SEBENARNYA BUKANLH YG BERADA DI LUAR SANA,TPI MREKA YG BERADA DI DLM SINI...WASPADALAH.....
BalasHapusini dia beritanya sih aktivis HAM dan Anggota LSM http://www.itoday.co.id/politik/pushami-hendardi-jalankan-operasi-intelijen-asing-untuk-hancurkan-nkri?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter
BalasHapusAlamak....sudah ketinggalan zaman bro...lht korut negara miskin aja sudah otak nuklir,apa yg terkejut lagi.Sudah kagak ada zaman nya lagi terkejut tuch.
BalasHapuspaling keluarin gagasan....minta dana....korupsi berjamaah....pake rahasia segala, padahal teknologi yg dikeluarkan paling niru yg ada, masih mending kalo kayak china
BalasHapusNe orang bengal betul tetap aja bikin rusuh. Klo gak suka knp loe gak ke korut dan ke china aja jd warga negara sono..
BalasHapusKita doakan aja yang terbaik buat PTDI. Mungkin sejenis N2130 atau Gandiwa. Untuk yang pesimis dan hobi mencemoohkan bangsa sendiri, coba perbanyak membaca sejarah (sejak Sriwijaya/Majapahit sampe sekarang). Anda mungkin belum tahu betapa banyak anak negeri ini yang mempunyai kemampuan tinggi dalam penguasaan teknologi. Kalau dijumlahkan orang yang ahli itu mungkin jauh lebih banyak dibanding jumlah para ahli dari seluruh negara Asia Tenggara (di luar Indonesia). Beri mereka kesempatan, maka negera kita akan ditakuti jiran yang pongah. Maka dari sekarang hargailah karya bangsa sendiri, jangan senangnya mengagung-agungkan produk luar. Sekali-sekali untuk kaum pesimis dan pencemooh datanglah ke PTDI, Pindad, PT PAL, Lapan, dll. Jangan lupa misalnya datang ke ITS Surabaya, di sana banyak riset teknologi tinggi, di antaranya kapal selam mini yang dapat bergerak seperti "terbang" (kecuali sayanya menyentuh permukaan air) dan teknologi "siluman" yang bisa diterapkan ke seluruh kapal tua sekalipun. Jangan mengomentari ini sebelum tanya dan medatangi instansi dimaksud.
BalasHapus