Senin, Desember 17, 2012
19
JAKARTA-(IDB) : Direktur Kajian Politik Center for Indonesian National Policy Studies (CINAPS) Jakarta Guspiabri Sumowigeno mengatakan Malaysia perlu dibimbing untuk menjadi tetangga yang baik bagi Indonesia.

"Selama ini pada tingkat Pemerintahan atau Parlemen Indonesia tidak ada proses formal membicarakan adanya hal yang salah dalam sistem politik Malaysia," kata Guspi di Jakarta, Minggu.

Menurut dia, Indonesia juga tak pernah mengeluarkan komentar terbuka yang mengkritik atau mengingatkan Malaysia agar memperbaiki sesuatu. Pak Habibie yang bersahabat dekat dengan Anwar Ibrahim juga tak pernah menjelaskan secara luas mengapa ia ingin mendorong perubahan politik di Malaysia.

Ia mengatakan kontroversi penghinaan atas mantan presiden BJ Habibie oleh Zainuddin, mantan pejabat Malaysia dan politisi UMNO terus berlanjut. Menyusul meluasnya protes dan desakan berbagai pihak di Indonesia agar ia meminta maaf, Zainuddin menolak untuk meminta maaf.

Bahkan ia menuduh Habibie telah melakukan intervensi politik yang dapat membahayakan stabilitas Malaysia. Ia juga menjelaskan bahwa tulisan berjudul "Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim" yang dimuat di Utusan Malaysia itu adalah pendapat pribadi dan tidak mewakili UMNO.

Dikatakannya sistem politik komando yang dijalankan Malaysia, dan penempatan tulisan di rubrik Editorial koran Utusan Malaysia, sulit untuk tidak menyimpulkan bahwa tulisan itu sesungguhnya adalah suara elit politik Malaysia.

Pendapat Zainuddin katanya adalah ekspresi jujur mengenai keresahan elit politik Malaysia atas intervensi asing terhadap sistem politik Malaysia yang masih terus didominasi oleh UMNO. Intervensi asing itu menambah energi para penentang UMNO untuk menumbangkannya dari kekuasaan.

Lebih lanjut ia mengatakan krisis kepercayaan pada koalisi Barisan Nasional berintikan UMNO yang telah berkuasa sejak kemerdekaan 1957, secara signifikan menghasilkan penambahan kursi oposisi dalam parlemen hasil Pemilu 2008 .

"Meluasnya praktik korupsi oleh elit politik dan kroninya telah menggerus apresiasi rakyat atas kesuksesan ekonomi rezim yang berupaya merepresentasikan kemajemukan ras dan etnis negara itu," ujarnya

Guspi mengatakan UMNO nampaknya mulai retak sejak krisis moneter Asia 1997. Kampanye penggusuran Anwar Ibrahim dari posisi orang nomor dua di tahun 1998 secara kasar (dituduh sebagai homoseksual dan pelaku sodomi), ditengah upaya PM Mahathir menyelamatkan ekonomi Malaysia kala itu adalah indikasinya. Pascalengsernya Mahathir di tahun 2003, rezim makin tak stabil.

"Penggantinya, Abdullah Badawi hanya bertahan lima tahun sebelum karena berbagai tekanan politik mundur tahun 2008 dan digantikan Najib," ujarnya.

Ia menjelaskan perpecahan masyarakat Malaysia amatlah nyata. Tatanan segregatif masyarakatnya terlembaga dalam partai politik, sekolah serta media massa yang terpisah untuk tiap komunitas ras dan bagi komunitas Melayu berlaku sistem hukum berbeda.

"Makin hari Pemerintah makin makin direpotkan oleh terus meningkatnya ketidakpuasan atas kebijakan diskriminasi rasial oleh negara pada komunitas ras minoritas," ujarnya.




Sumber : Antara

19 komentar:

  1. oh ternyata sedang resah ya...takut umno nya hancur ya... ya sudah, gak usah mikir yg macam2, apalagi sampai mikirin Indonesia yg demokratis dan sekarang sedang berlari kencang utk menjadi negara dengan kekuatan ekonomi no.7 dunia di 2030. Reformasi tdk mungkin dibendung pak cik. Yg jahat pasti kalah !!

    BalasHapus
  2. Mending gk usah ikut campur...biar aja mreka hancur.....biar gk bsar mlut aja krja'an nya.....nntinya lok malay hancur pling ngemis ma indonesia...biar tau rsa ngra yg bnyak bacot lan sombong itu....

    BalasHapus
  3. Umno hancur ngemis sekutunya . Hadu gak mandiri banget ya Malaysia . Cuman merebut wilayah gak tuanya hancur dari rakyatnya sendiri

    BalasHapus
  4. Sesama Melayu harus saling tolong menolong, sudah kita buktikan dimana Indonesia berperan besar mengantarkan kelompok etnis Melayu menguasai politik (UMNO) dengan cara memassukan warga Indonesia ke Kalimantan dhi. Serawak da Sabah untuk ikut memilih dalam Pemilu awal di Malaysia.
    Peningkatan pendidikan warga Melayu dengan memberi bantuan Dosen dan guru-guru terbaik sebagai pendidik di Malaysia, peningkatan ekonomi di sektor perkebunan dan minyak dan gas bumi menghasilkan perkebunan kelapa sawit dan karet alam menjadi raksasa di kelas dunia, begitu pula Petronas walau tidak punya sumber dauya mineral gas dan minyak namun selaku Distributor mereka sudah menjadi perusahaan minyak kelas dunia yang disegani.
    Walaupun tidak banyak yang tahu, namun TNI pernah memberikan pendidikan dibidang cabang tempur khusus kepada militer Malaysia.
    Masalahnya mengapa mereka Malaysia bersikap berlawanan dengan Indonesia sekarang.
    Pasti ada yang kurang pas dalam masalah hubungan diplomatik, ekonomi, sosial atau yang lain sehingga kekerabatan kita menjadi terganggu.
    Janganp marah dulu, jangan sakit hati dulu lebih baik kita mawas diri siapa tahu kejadian-kejadian terakhir yang menyebabkan terganggunya hubungan kita dengan mereka mungkin karena kurang pintarnya kita memelihara hubungan.
    Contoh : kalau kita melepas warga negara kita sendiri bekerja di mereka tanpa perlindungan apapun dan konyolnya kita yang memeras mereka siapa yang salah kalau mereka juga memperlakukan warga kita seenaknya.
    Semoga dalam ruang terbatas ini kita banyak instropeksi kedalam diri kita. Menghadapi Malaysia banyak cara karena mereka juga banyak kelemahan, percayalah!!!

    BalasHapus
  5. Aminin aja udah.. Semoga cepet hancur tuh negara sombong MLY.. kalo ngangkut semua TKI buat pulang kampung juga pasti bangkrut tuh MLY.. IBARAT KACANG SUDAH LUPA SAMA KULITNYA.. Untung Pak habibie orangnya sabar. Coba kalo ga bisa di injek tu mulutnya zainuddin

    BalasHapus
  6. Kalau Malay hancur yang repot kita, karena akan banyak gangguan stabilitas di sepanjang perbatasan baik dart maupun laut. Bagaimanapun mereka yang etnis Melayu banyak bersangkut paut dengan kita sama-sama melayu atau Bugis, Padang dan lainnya. Jadi paling bijak kita kritisi masalah tersebut dengan baik, misalnya kita mulai dengan yang kecil dan sederhana, setiap pekerja warga Indonesia disamping dilengkapi jati diri lengkap juga diberi indoktrinasi mengenai kejuangan sambil diberi masukan untuk dapat mempengaruhi warga bagian Serawak dan Sabah untuk dapat menuntut kemerdekaan pisah dengan induknya di semenanjung misalnya. Nah anda sekalian yang sering marah dan kesal tapi tidak tahu harus berbuat apa terhadap tindakan dan penghinaan Malay jadi mentor bagi warga Indonesia yang akan masuk dan sudah ada didalam sana , percaya dech akan lebih effektief daripada ngijek mulut orang sayang kakinya nanti kotor dan di minta pertanggungan jawab di akhirat, baru tahu rasa lu 'ntar. Lebih baik, bilang woooww sambil koprol hasilnya ......... Putus kolor, heh....he....he....

    BalasHapus
  7. Ane juga liat pas zainuddin lagi di wawancarai sama salah satu reporte tv di RI.. Klo di lihat dari mukanya si cukup terbawa emosi sdkt ketakutan.. Ngomong saja nafasnya kaya abis lari maraton.. Padahal ane tau kalo itu semua cuma sebatas ngecek tensi darah.. Akhirnya ketahuan juga klo orangnya tempramental.. hah cape deh.. jepret kolornya.. Hahahaha

    BalasHapus
  8. kok ribut sendiri???kalau mau malon gak usil..mudah saja,beli tuh su35 bm/mig 35 ...5 skuadron,+..beli ratusan fregat terbaru,tak perlu banyak cing cong,gak akan ada yg usil....mi35,harusnya juga 5 skuadron

    BalasHapus
  9. Saya WNI dan bangga jadi WNI. Tapi saya BUKAN Melayu! Saya tidak serumpun dengan Malas-ia. Istilah 'saudara serumpun' hanya upaya mereka untuk memecah bangsa Indonesia yang - banyak dari kita - bukan Melayu.

    BalasHapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. Trims infonya....ternyata lagi resah ya mereka...baru tau saya.....hehehe....

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. saudara darimana.namanya saudara harus selalu rukun,saling menghargai.ini bangsa maling melayu bukan menghargai malah gak bosen2 cari masalah.semoga saya dipercepat hancurnya....

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. Hehe yang disalahkan kok BJ Habibie. Bodo juga Zaenudin. Klo tumbuh demokrasi waktu kejatuhan Soeharto itu kan krna rakyat. Berani nyalahkan rakyat Indonesia? Hehe Perang aj.

    BalasHapus
  16. malaysia pentingkan damai..bkn mcm indog ...dasar keparat bajingan x tau malu lu...BJ habibie tu ade baik buruknya....sukarno lu pun burok sbb ikutkan fikiran kolot dan jumud lu sbb ganyang malaysia...sbb tu lu kalah smpai skang...militer lu no 5 dunia...alusista lu banyk reput kena makan ulat sbb lu pentingkan kuantiti dr kualiti..brengsek!!! barua sialan lu ni....perang x de guna kalu mentaliti org lu sm mcm anjing terjelir lidahnya.....dah nama pun INDON+SIALAN lah ..parti politik lu korup mcm INDIA...skit2 rasuah...sial hidup rakyat lu penuh ngan rasuah je..."paku dulang paku serpih, kata orang dia yang lebih"...fuck yourself.....jumud dan tongong sgt smpai MATI..hahahahaha.

    BalasHapus
  17. ngomong ma orang otak jeblok percuma, lagian mereka gk level ma kita, INDONESIA selevel dgn malaysia, negara kecil dan lembik, gk usah dibunuh juga ntar mati sendiri.. ngapain repot2 ..

    BalasHapus
  18. gak usah pakai usul ngurus orang lain, masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan sendiri. judul postingan-nya kok tidak mendidik sih....? cukup bagi kita untuk tahu, "siapapun yang mengancam kedaulatan kita ya kita sikat".

    BalasHapus