Jumat, November 09, 2012
0
JAKARTA-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia (PTDI) belum bisa melakukan kerjasama dengan pihak Boeing. Alasan finansial menghambat kerjasama di antara keduanya.

"Saya rasa kalau teknologi tidak, Airbus sudah mengakui kita dengan teknologi yang kita punya, finansial menjadi masalah kami," katanya Dirut PTDI Budi Santoso kepada detikFinance di JIE Kemayoran Jakarta, Kamis (7/11/2012).

Menurut Budi, untuk melakukan kerjasama tukar teknologi dengan Boeing (re-sharing), pihak PTDI harus mempunyai dana pengembangan sebesar US$ 6-8 juta.

"Teknis kita bagus kok, hanya finansial saja masalahnya, butuh US$ 6-8 juta sebagai dana pengembangan," tuturnya.

Ia berpendapat, salah satu alasan adalah peran pemerintah yang kecil dalam mengurus ini semua. Menanggapi, persaingan antara Boeing dengan pihak Airbus, yang bersaing lewat A380 dan 787-Dreamliner, menurutnya itu adalah hal yang biasa.

"Di beberapa negara hal semacam ini di-support oleh negara. Kalau kita belum sampai ke situ. Banyak Airbus bikin komponen untuk Boeing. Jadi persaingan itu tidak ada. Samsung dengan Apple walaupun ribut tetapi Samsung masih beli komponen ke Apple kan," tandasnya.





Sumber : Detik

0 komentar:

Posting Komentar