Sabtu, Oktober 06, 2012
0
JAKARTA-(IDB) : Angkatan Darat menggelar pameran alat utama sistem senjata (Alutsista) di Halaman Monumen Nasional, Jakarta, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-67 TNI. Acara ini terbuka untuk umum dan akan berlangsung selama tiga hari ke depan.

Pameran alutsista TNI AD ini sengaja dibuka untuk umum agar masyarakat luas bisa melihat apa saja persenjataan yang selama ini dipakai oleh para tentara. Ini juga sebagai bentuk pertanggung jawaban TNI terhadap anggaran yang selama ini didapat untuk membuat atau membeli senjata.


Pameran ini tidak hanya menampilkan senjata-senjata perang para tentara, tapi juga alat-alat pendukung lainnya seperti radar, helicam, seragam, dan rompi anti peluru yang dibuat oleh perusahaan pendukung.


Acara dibuka langsung oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Purnomo Yusgiantoro. Dalam acara tersebut, Menhan mengatakan bangga dengan persenjataan TNI yang saat ini semakin berkembang baik dari segi teknologi, kecanggihan, maupun fungsinya.


Selain itu, Menhan juga datang untuk melihat sejata-senjata terbaru yang dihasilkan oleh anak bangsa. 

Antusiasme Masyarakat Sangat Tinggi

Pameran alat utama sistem senjata TNI AD yang dibuka secara resmi oleh Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, dan Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Pramono Wibowo, disambut antusiasme ribuan orang.

Wibowo mengatakan, penyelenggaraan pameran sekaligus dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun TNI Ke-67. "Pameran ini juga sebagai bentuk pertanggungjawaban Kepala Staf TNI AD kepada rakyat. Apa saja peralatan yang dibeli dengan menggunakan uang rakyat," katanya.

Tujuan pameran itu, kata dia, agar masyarakat mengetahui apa saja alat yang digunakan TNI AD. Namun, dalam pameran ini masyarakat tidak bisa melihat tank utama Leopard yang dibeli  dari Jerman. Tank ini masih dalam proses perundingan pembelian dan pengiriman.

Wibowo menyatakan, alutsista baru yang dipamerkan kali ini, seperti dua unit meriam 155 mm Caesar buatan Perancis itu hanya sebagai contoh saja, sementara barang-barang yang telah dipesan belum sampai ke Indonesia.

Ia pun berharap, sejumlah alutsista yang sudah beli TNI AD, pada 2014 mendatang sudah lengkap. Seperti, dua batalion roket MLRS Astros dari Brasil, dua batalyon meriam Caesar, 100 unit Leopard dan helikopter serang.

Ribuan pengunjung memadati pameran alutsista milik TNI AD yang di gelar di Lapangan Monas, Jakarta, Sabtu. Tak jarang para pengunjung pameran membawa keluarganya untuk dapat melihat langsung alutsista TNI AD itu. Bahkan, mereka seringkali foto bersama keluarganya di atas atau di depan alat-alat perang yang dibeli dari dana APBN itu.

Alutsista yang dipamerkan TNI AD sendiri adalah yang baru dan lama. Alutsista baru yang dipamerkan itu, yakni dari artileri medan, seperti roket Multiple Launch Rocket System (MLRS) Astros dari Brasil dan meriam 155 mm artileri bergerak Caesar buatan GIAT Nexter, Perancis.

Selain dua senjata baru itu, TNI AD juga memamerkan senjata artileri lain, seperti meriam 76 milimeter Trk buatan Yugoslovakia, meriam 155 milimeter FH 2000 buatan Singapura dan meriam 105 AMX dari Perancis. 

Untuk kavaleri, TNI AD memamerkan tank Scorpion buatan Inggris, AMX-13 buatan Perancis (paling banyak yang dimiliki Indonesia), panser VAB NG dan Anoa buatan Pindad, panser V 150 buatan Cadillac-Amerika Serikat. Helikopter serbu yang dipamerkan helikopter Bell 412 dan helikopter Mil Mi-17.

Keingintahuan masyarakat alutsista terbarukan milik TNI AD ini juga tampak di stand tank Scorpion, AMX-13, ketiga tipe panser itu, dan helikoper Mil Mi-17 dan Mi-35P dari Rusia. Stand itu terus dipenuhi pengunjung, bahkan anak-anak banyak menaiki panser, Scorpion hingga Mi-35P.

Salah seorang pengunjung, Nurfaindah (30), mengaku, sengaja datang dari Jakarta Timur untuk melihat pameran alat persenjataan TNI AD secara langsung. 

"Selama ini anak saya hanya melihat gambar dan bentuk mainan saja. Oleh karenanya, saya membawa anak agar bisa melihat secara langsung tank dan helikopter yang dimiliki TNI kita," katanya.
Sumber : Metrotvnews

0 komentar:

Posting Komentar