Jumat, September 14, 2012
1
MANILA-(IDB) : Presiden Filipina, Benigno Aquino, Rabu, mengatakan Filipina secara resmi memakai nama Laut Filipina Barat sebagai pengganti nama Laut China Selatan. Filipina bertindak lebih jauh, mereka mendafarkan nama itu ke PBB sebagai bagian dari usaha menggambarkan wilayah kedaulatannya.

Filipina mengantisipasi lebih maju atas upaya China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan itu. Laut Filipina Barat adalah laut di sebelah barat Kepulauan Filipina, yang berbatasan dengan Kepulauan Natuna, Indonesia, pada sisi selatan-tenggaranya.

Nama Laut Filipina Barat juga akan dinyatakan resmi digunakan dalam peta-peta pelayaran negara itu oleh Istana Malacanang, Manila. "Ini untuk menegaskan daerah itu adalah yang kami klaim," kata Aquino kepada wartawan.

China secara sepihak mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan bahkan perairan yang dekat dengan pantai negara-negara lain. Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Taiwan juga mengajukan klaim yang tumpang tindih atas perairan itu.

Ini membuat daerah itu salah satu titik api konflik militer. Terkait hal ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri China belum berkomentar.

Kapal-kapal dari dua negara itu terlibat dalam ketegangan di Beting Scarborough, satu kelompok pulau kecil di laut itu pada April, dan Filipina mengatakan kapal China tetap berada di sana.

Filipina juga menuduh China melancarkan taktik gertakan diplomatik. "Dalam melaksanakan juridiksi kedaulatan, Filpina memiliki kekuasaan yang melekat dan hak untuk menandakan daerah-daerah maritimnya dengan nama yang layak untuk tujuan-tujuan sistem pemetaan," katanya.

"Daerah-daerah maritim di bagian barat dari kepulauan Filipina dengan ini dinamakan sebagai Laut Filipina Barat," katanya. Daerah-daerah ini termasuk Laut Luzon serta perairan sekitarnya, di dalam dan dekat dengan Kelompok Pulau Kalayan dan Bajo de Masinloc, yang juga dikenal sebagai Beting Scarborough.

Kalayan adalah nama yang diberikan pemerintah Filipina untuk daerah-daerah yang diklaimnya di Kepulauan Spratly, salah satu dari kepulauan yang menjadi pusat ketegangan paling panas di laut itu.

Filipina memiliki satu garnisun militer di salah satu dari Kepulauan Spratly. Itu termasuk Karang Mischief, yang China duduki pada 1995.
 
 
 
Sumber : Antara

1 komentar: