JAKARTA-(IDB) : Anggota Komisi I DPR RI, Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, pemberitaan soal kunjungan kerja anggota Komisi I DPR RI ke Jerman Barat terlalu berlebihan.
"Saya sangat menyesalkan pemberitaan yang berlebihan mengenai kunker Komisi I DPR RI ke Jerman," kata Nurhayati kepada ANTARA News, Jakarta, Jumat.
Ia menyebutkan, kunjungan kerja itu atas undangan resmi oleh Duta Besar Indonesia untuk Jerman.
"Saya dan Vena Melinda diundang oleh Dubes dengan surat resmi KBRI Jerman ke Komisi I DPR RI sebagai pembicara dalam peringatan Hari Kartini yang diadakan KBRI Jerman," kata politisi Partai Demokrat itu.
Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI itu menambahkan, acara HUT Kartini tersebut juga dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Eddy Pratomo, atase pertahanan serta jajaran staf Kedubes RI.
Tak hanya itu, acara tersebut juga dihadiri oleh masyarakat Indonesia yang ada di Jerman. Juga, kata Nurhayati, 10 orang mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dan 4 orang mahasiswa dari Keluarga Mahasiswa Katolik Indonesia (KMKI).
"Di saat tanya jawab mahasiswa yang tergabung dalam PPI menyampaikan orasinya, kemudian walk out. Hal ini sangat mencengangkan," kata dia.
Sebagai WNI yang menjadi Presiden of Woman Coordinating Committee of IPU, dirinya sangat kecewa dengan komentar dan perilaku media di tanah air yang dinilai sudah melanggar HAM.
"Sudah saatnya Komnas HAM berbuat sesuatu bagi wakil rakyat yang dikebiri hak asasinya," kata Nurhayati. Ia juga meminta Komite Penyiaran Indonesia (KPI) untuk bertindak terhadap media yang "over" memberitakan aksi mahasiswa PPI dan KMKI sehingga menimbulkan citra negatif bagi DPR RI.
"KPI seharusnya mampu menghentikan pemberitaan yang tidak berimbang itu dan memberikan sanksi atas kebohongan yang ditayangkan. Gambar yang mereka tayangkan itu bukan sedang shopping melainkan baru mendarat di Berlin, jumlah ratusan mahasiswa sebagaimana yang diberitakan tidak benar, hanya 10 orang mahasiswa PPI," kata Nurhayati.
Ia juga menyesalkan pemberitaan di salah satu stasiun televisi swasta dalam sebuah programnya. "Berita itu telah memprovokasi masyarakat untuk menghujat anggota DPR RI sebagai hasil Pemilu yang sah 2009, yang demokratis," demikian Nurhayati.
"Saya sangat menyesalkan pemberitaan yang berlebihan mengenai kunker Komisi I DPR RI ke Jerman," kata Nurhayati kepada ANTARA News, Jakarta, Jumat.
Ia menyebutkan, kunjungan kerja itu atas undangan resmi oleh Duta Besar Indonesia untuk Jerman.
"Saya dan Vena Melinda diundang oleh Dubes dengan surat resmi KBRI Jerman ke Komisi I DPR RI sebagai pembicara dalam peringatan Hari Kartini yang diadakan KBRI Jerman," kata politisi Partai Demokrat itu.
Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI itu menambahkan, acara HUT Kartini tersebut juga dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Eddy Pratomo, atase pertahanan serta jajaran staf Kedubes RI.
Tak hanya itu, acara tersebut juga dihadiri oleh masyarakat Indonesia yang ada di Jerman. Juga, kata Nurhayati, 10 orang mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dan 4 orang mahasiswa dari Keluarga Mahasiswa Katolik Indonesia (KMKI).
"Di saat tanya jawab mahasiswa yang tergabung dalam PPI menyampaikan orasinya, kemudian walk out. Hal ini sangat mencengangkan," kata dia.
Sebagai WNI yang menjadi Presiden of Woman Coordinating Committee of IPU, dirinya sangat kecewa dengan komentar dan perilaku media di tanah air yang dinilai sudah melanggar HAM.
"Sudah saatnya Komnas HAM berbuat sesuatu bagi wakil rakyat yang dikebiri hak asasinya," kata Nurhayati. Ia juga meminta Komite Penyiaran Indonesia (KPI) untuk bertindak terhadap media yang "over" memberitakan aksi mahasiswa PPI dan KMKI sehingga menimbulkan citra negatif bagi DPR RI.
"KPI seharusnya mampu menghentikan pemberitaan yang tidak berimbang itu dan memberikan sanksi atas kebohongan yang ditayangkan. Gambar yang mereka tayangkan itu bukan sedang shopping melainkan baru mendarat di Berlin, jumlah ratusan mahasiswa sebagaimana yang diberitakan tidak benar, hanya 10 orang mahasiswa PPI," kata Nurhayati.
Ia juga menyesalkan pemberitaan di salah satu stasiun televisi swasta dalam sebuah programnya. "Berita itu telah memprovokasi masyarakat untuk menghujat anggota DPR RI sebagai hasil Pemilu yang sah 2009, yang demokratis," demikian Nurhayati.
Sumber : Antara
Nggak usah ditanggapi berlebihan Bu....tapi di DENGAR dengan HATI NURANI.....Ibu kan Wakil rakyat.....coba jawab dikit...ke Jerman tugas bukan?.....bawa keluarga tidak?....terlepas dari beli tiket dgn uang pribadi kalau namanya tugas ya tugas.....nggak etis kalau tugas bawa bawa keluarga....memangnya tugas itu akan lebih dari 1 tahun di Jerman?....nggak kan?....terus ngapain tuh keluarga ikut2 segala?.....
BalasHapus