JAKARTA-(IDB) : Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TNI Angkatan Udara membantah kabar yang menyebutkan adanya rencana pembelian pesawat tempur Eurofighter Typhoon milik Inggris. Hingga saat ini, pembelian pesawat tersebut belum masuk dalam rencana pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI.
“Belum ada. Kami tidak ada rencana pembelian itu,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjen TNI Hartind Asrin di Jakarta, Kamis (12/4). Hal senada diungkapkan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma Azman Yunus.
Menurutnya, pembelian 24 unit pesawat itu hanyalah isu yang tak bertanggung jawab. “Nggak ada. Isu dari mana juga itu,” kata Azman. Nilai diisukan sebesar 2 miliar pound sterling atau senilai Rp29,2 triliun, sejak tahun 2011 lalu.
Isu pembelian Eurofighter Typhoon sudah terdenfar sejak tahun silam saat Dubes Inggris di Jakarta Mark Canning membuka peluang kerja sama militer dengan Indonesia. "Kami telah menjual beberapa peralatan pertahanan penting ke Indonesia, contohnya pesawat Hawk," katanya. Soal Eurofighter Typhoon, ia menyatakan berusaha menjual apa pun ia bisa.
Kini isu itu kembali menguat bersamaan dengan kedatangan PM Inggris Davic Cameron, siang tadi.
“Belum ada. Kami tidak ada rencana pembelian itu,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjen TNI Hartind Asrin di Jakarta, Kamis (12/4). Hal senada diungkapkan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma Azman Yunus.
Menurutnya, pembelian 24 unit pesawat itu hanyalah isu yang tak bertanggung jawab. “Nggak ada. Isu dari mana juga itu,” kata Azman. Nilai diisukan sebesar 2 miliar pound sterling atau senilai Rp29,2 triliun, sejak tahun 2011 lalu.
Isu pembelian Eurofighter Typhoon sudah terdenfar sejak tahun silam saat Dubes Inggris di Jakarta Mark Canning membuka peluang kerja sama militer dengan Indonesia. "Kami telah menjual beberapa peralatan pertahanan penting ke Indonesia, contohnya pesawat Hawk," katanya. Soal Eurofighter Typhoon, ia menyatakan berusaha menjual apa pun ia bisa.
Kini isu itu kembali menguat bersamaan dengan kedatangan PM Inggris Davic Cameron, siang tadi.
Sumber : Jurnas
gak usah beli typhoon, ingat pengalaman waktu beli hawk....
BalasHapusinggris bukan negara sahabat...
inggris negara persemakmuran...pasti nanti membela malaysia