Sabtu, April 21, 2012
0
JAKARTA-(IDB) : Tentara Nasional Indonesia menugasi enam perwira berangkat ke Suriah sebagai bagian dari Tim Pengamat atau Pemantau PBB. Mereka bertugas mengawasi implementasi gencatan senjata atas permintaan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Permintaan Sekjen PBB itu cukup mendadak, tetapi Pemerintah Republik Indonesia menyanggupinya. Namun, disyaratkan bahwa di lapangan berlangsung gencatan senjata dan pengiriman tim pemantau atas nama PBB tersebut atas persetujuan Pemerintah Suriah. Akibat singkatnya waktu, proses perekrutan melalui prosedur normal tidak bisa dilakukan. 

Keenam perwira TNI tersebut akan diambil dari Kontingen Indonesia yang tengah bertugas pada pasukan penjaga perdamaian PBB dan saat ini bertugas di UNAMID (United Nations Hybrid Operation in Darfur), UNMIL (United Nations Mission in Liberia), MONUSCO (Mission de I'Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo) dan UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) untuk dipindahkan sementara ke Suriah.

Personel TNI yang akan ditugaskan terdiri dari Mayor (Adm) Aulawi Imam (UNAMID), Kapten Laut (P) Dharma Yoga Gede (UNMIL), Mayor (Chb) Muhammad Anom Kartika (MONUSCO), Mayor (Sus) Ratih Pusparni (UNIFIL), Kapten Laut (S/W) Nani Kusminati (UNIFIL) dan Mayor Hery Darmawan (UNIFIL).

Keterlibatan tersebut merupakan bentuk kepercayaan sekaligus pengakuan atas kapabilitas Peacekeepers Indonesia yang melaksanakan misi pemeliharaan perdamaian dunia di bawah bendera PBB. 

Sumber : Kompas

0 komentar:

Posting Komentar