Sabtu, Maret 24, 2012
0
TOKYO-(IDB) : Menteri pertahanan Jepang, Jumat (23/3), memerintahkan persiapan sistem pertahanan rudal agar militer dapat menembak jatuh roket Korea Utara jika mengancam negara itu. "Saya telah memerintahkan para pejabat menggelar PAC-3 dan kapal perang klas Aegis," kata Menteri Pertahanan Jepang Naoki Tanaka kepada wartawan mengacu pada rudal permukaan ke udara dan kapal perusak yang membawa rudal tersebut.

"Kami akan melakukan perundingan dengan pemerintah lokal terkait tentang penggelaran itu," tambahnya.

Rudal pencegat permukaan ke udara akan digelar di gugusan pulau Okinawa, Jepang Selatan, tetapi setiap perintah untuk menembak jatuh roket Korut itu terlebih dulu harus mendapat persetujuan Perdana Menteri Yoshihiko Noda.

Korut yang memiliki senjata nuklir itu mengumumkan akan meluncurkan satu roket bulan depan untuk menempatkan satu satelit di orbit, satu tindakan yang Amerika Serikat dan sekutunya anggap sebagai satu dalih bagi uji coba rudal jarak jauh.

Para pejabat Jepang mengatakan proyektil itu mungkin melewati Okinawa.

Persiapan Jepang, yang secara reguler jadi target kecaman Korut, dilakukan saat para pemimpin dunia termasuk Presiden AS Barack Obama berada di Seoul pekan depan untuk menghadiri KTT nuklir, yang secara resmi dipusatkan pada terorisme nuklir.

Tetapi program nuklir Korut juga diperkirakan akan dibicarakan di sela perundingan itu.

Pada tahun 2009 Jepang memerintahkan persiapan yang sama pertahanan rudal sebelum Pyongyang meluncurkan roket jarak jauhnya, yang dikecam Dewan Keamanan PBB dan memperketat sanksi terhadap negara komunis itu.

Roket itu, yang menurut Korut juga bertujuan menempatkan satu satelit dalam orbit, melewati wilayah Jepang tanpa insiden atau usaha untuk menembak jatuh.

Sementara itu China, Jumat, mendesak negara-negara di kawasan untuk menahan diri menjelang peluncuran roket Korut, setelah Tokyo mengatakan sedang menyiapkan sistem pertahanan peluru kendali untuk menembak jatuh roket tersebut jika mengancam Jepang.

"Semua pihak harus tetap tenang dan menahan diri dan menahan diri dari melakukan tindakan yang akan memperumit masalah ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China,Hong Lei kepada wartawan di Beijing.

Keputusan kepemimpinan baru Korut itu telah membuat negara-nefara di kawasan bersikap waspada, China - sekutu terdekat Pyongyang - yang pekan lalu menyatakan keprihatinan atas rencana peluncuran dan mendesak pengendalian diri.

Sumber : Analisa

0 komentar:

Posting Komentar