TOKYO-(IDB) : Pasukan Bela Diri Udara Jepang, Rabu (8/2/2012), menerbangkan beberapa pesawat tempur untuk mencegat serombongan pesawat militer Rusia yang tiba-tiba muncul di sekitar perairan Jepang.
Kantor berita Kyodo News dalam laporan hari Kamis (9/2/2012), mengutip pernyataan Kementerian Pertahanan Jepang, mengatakan, sedikitnya lima pesawat militer Rusia terdeteksi terbang di atas Samudra Pasifik dan Laut Jepang di dekat Pulau Hokkaido dan kawasan Tohoku di timur laut Jepang.
Pesawat Rusia tersebut terdiri atas dua pesawat pengebom strategis jarak jauh Tu-95 Bear, dua pesawat pengintai Su-24 Fencer, serta satu pesawat kendali dan peringatan dini (AWACS) A-50. Pejabat Jepang mengatakan, ini adalah untuk pertama kalinya pesawat AWACS Rusia itu terdeteksi di dekat wilayah Jepang.
Tidak dilaporkan terjadi insiden lebih lanjut dari pencegatan tersebut. Pihak Angkatan Udara Rusia sendiri telah berulang kali menyatakan semua penerbangan patroli pesawat Rusia dilakukan dengan mematuhi setiap peraturan internasional dan selalu terbang di kawasan udara di atas perairan netral tanpa masuk ke wilayah udara negara lain.
Tu-95 adalah pesawat pengebom strategis yang mampu membawa bom nuklir. Rusia melanjutkan patroli pesawat pengebom di wilayah Samudra Pasifik, Atlantik, dan Artik sejak 2007, setelah sempat terhenti sejak berakhirnya Perang Dingin.
Kantor berita Kyodo News dalam laporan hari Kamis (9/2/2012), mengutip pernyataan Kementerian Pertahanan Jepang, mengatakan, sedikitnya lima pesawat militer Rusia terdeteksi terbang di atas Samudra Pasifik dan Laut Jepang di dekat Pulau Hokkaido dan kawasan Tohoku di timur laut Jepang.
Pesawat Rusia tersebut terdiri atas dua pesawat pengebom strategis jarak jauh Tu-95 Bear, dua pesawat pengintai Su-24 Fencer, serta satu pesawat kendali dan peringatan dini (AWACS) A-50. Pejabat Jepang mengatakan, ini adalah untuk pertama kalinya pesawat AWACS Rusia itu terdeteksi di dekat wilayah Jepang.
Tidak dilaporkan terjadi insiden lebih lanjut dari pencegatan tersebut. Pihak Angkatan Udara Rusia sendiri telah berulang kali menyatakan semua penerbangan patroli pesawat Rusia dilakukan dengan mematuhi setiap peraturan internasional dan selalu terbang di kawasan udara di atas perairan netral tanpa masuk ke wilayah udara negara lain.
Tu-95 adalah pesawat pengebom strategis yang mampu membawa bom nuklir. Rusia melanjutkan patroli pesawat pengebom di wilayah Samudra Pasifik, Atlantik, dan Artik sejak 2007, setelah sempat terhenti sejak berakhirnya Perang Dingin.
Sumber : Kompas
0 komentar:
Posting Komentar