BEIJING-(IDB) : Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro melakukan kunjungan kehormatan kepada Menteri Pertahanan China Jenderal Liang Guanglie, Senin (20/2) di Beijing, China. Kunjungan ini dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan kerja sama pertahanan kedua negara yang telah terjalin baik, utamanya dalam bidang industri pertahanan.
Kunjungan Menhan RI kali ini juga merupakan kunjungan balasan atas kunjungan Menhan China ke Kemhan RI pada bulan Mei tahun lalu. Komitmen memperkuat kerja sama industri pertahanan kedua negara menjadi salah satu topik utama bahasan dalam pertemuan antara Menhan RI dengan Menhan China tersebut.
Dalam kunjungan ini, Menhan RI didampingi Delegasi Indonesia antara lain Wakasal Laksdya TNI Marsetio, Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Puguh Santoso, Kabaranahan Kemhan Mayjen TNI Ediwan Prabowo, Karo TU Setjen Kemhan Laksma TNI Yuhastihar dan Dirkersin Ditjen Strahan Kemhan Kolonel Cpl. Jan Pieter Ate, M.Bus, MA.
Usai melakukan kunjungan kepada Menhan China, pada hari yang sama Menhan RI juga menghadiri pertemuan dengan Wakil Ketua CMC Jenderal Guo Boxiong, dan dilanjutkan pertemuan dengan Kepala State Administration for Science, technology and Industry for National Defence (SASTIND) Mr. Chen Qiufa.
Kunjungan Menhan ke China ini dilakukan selama tiga hari. Selain melakukan kunjungan kehormatan kepada Menhan China, Menhan RI juga berencana melakukan kunjungan kehormatan kepada Wakil Perdana Menteri China Li Keqiang, Selasa (21/2).
Sebelumnya, Minggu (19/2) Menhan RI berkesempatan mengunjungi dan meninjau Aerospace Long March International Trade & co., Ltd. (ALIT), salah satu perusahaan berada di bawah SASTIND yang memproduksi roket dan rudal serta ruang angkasa termasuk ICBM dan Roket peluncur satelit Long March.
Menhan RI juga mengunjungi China Precision Machinery Import-Export Corporation (CPMIEC) terkait dengan proyek Rudal C-705 yang akan dibeli oleh TNI AL serta menjadi proyek Transfer of Technology (ToT).
Kerjasama Pertahanan RI-China
Kerjasama pertahanan kedua negara sebenarnya sudah berlangsung cukup lama, hingga pada tahun 2006 telah dirintis forum konsultasi bersama yang pertama di Jakarta dan dilanjutkan dengan forum konsultasi bilateral kedua pada tahun 2007 di Beijing.
Forum tersebut sangat baik dan dapat membantu dalam meningkatkan hubungan kerjasama pertahanan kedua negara, yang telah dibuktikan dengan dilakukannya penandatangan Defence Cooperation Agreement (DCA) antara Indonesia-China pada tahun 2007.
Meskipun DCA tersebut masih dalam proses ratifikasi di Indonesia dan belum dapat diimplementasikan, namun forum konsultasi bilateral kedua negara akan terus dilaksanakan sebagai wahana untuk meningkatkan hubungan bilateral bidang pertahanan kedua negara, sambil menunggu selesainya proses ratifikasi.
Sampai dengan saat ini, banyak kemajuan dalam hubungan kerjasama pertahanan yang dilakukan kedua negara terutama dalam hal pertukaran pendidikan, pelatihan maupun dalam pengadaan Alutsista.
Khusus mengenai kerjasama di bidang industri pertahanan, telah ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Kemhan RI dengan SASTIND pada tanggal 22 Maret 2011 yang lalu di Jakarta.
Penandatanganan MoU bidang industri pertahanan dan LoI yang menyertainya, diharapkan dapat meningkat kerjasama bidang pengadaan Alutsista khususnya, maupun kerjasama bidang logistic secara umum.
Demikian Siaran Press Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan
Sumber : DMC
0 komentar:
Posting Komentar