Jumat, Januari 27, 2012
1
YOGYAKARTA-(IDB) : Banyak pesawat milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) yang sudah tua atau berusia di atas 30 tahun. Karena itu, TNI AU secara bertahap dalam jangka panjang mulai melakukan peremajaan pesawat dan alat utama sistem pertahanan (alutsista).

Hal itu diungkapkan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP seusai Rapat Pimpinan TNI AU dan Apel Dansat 2012 di Gedung Serba Guna Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta, Kamis (26/1/2012).

Menurut Imam hingga tahun 2014, TNI AU akan menambah empat pesawat tempur jenis Sukhoi dari Rusia dan pesawat tempur jenis Volcano dari Brazil. Hingga tahun 2024, Indonesia akan memiliki 180 pesawat tempur.

Untuk pesawat Sukhoi juga terus ditambah skuadronnya. Super Volcano dari Brazil sebanyak 16 unit, MK 53 dari Korea pengganti C-50 sebanyak 16 unit, Fighting Falcon sebanyak 8 unit serta pesawat F-16 sebanyak 30 unit.

"Penambahan pesawat tempur ini untuk memperkuat tujuh skuadron tempur TNI untuk menjaga wilayah NKRI," kata Imam.

Selain pesawat tempur lanjut Imam, TNI AU juga akan menambah pesawat jenis transport C 259, Hercules dan helikopter C 725 sebanyak 80 pesawat. Dalam pengadaan itu, TNI AU telah bekerjasama dengan Korea Selatan hingga 2024.

Menurut Imam, banyak pesawat TNI AU sudah tua atau berumur di atas 30 tahun sehingga perlu peremajaan. Namun dalam peremajaan tersebut dilakukan secara bertahap. Peremajaan tidak hanya dilakukan pada pesawat saja tapi juga mencakup sistem persenjataan seperti bom, roket dan peluru.

"Kalau ada satu skuadron yang perlu segara diganti, ya harus diganti segera. Kalau tidak diganti biaya perawatannya sangat tinggi. Ada beberapa suku cadang pesawat yang sudah tidak dibuat lagi karena pabrik sudah tidak beroperasi lagi. Pemerintah, TNI dan Dephan sudah memikirkan semua itu," katanya.

Sumber : Detik

1 komentar:

  1. 180 pesawat tempur sampai tahun 2024. haduh biyung miskin amat.

    BalasHapus