JAKARTA-(IDB) : Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) diajak ke Belanda untuk melihat tank Leopard yang rencananya akan dibeli TNI (Tentara Nasional Indonesia).
"Komisi I dapat surat dari TNI, pekan lalu, untuk mengundang hadir. Kami sepakat tidak ikut," kata Wakil Komisi I DPR TB Hasanuddin di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/1/2012).
Politisi PDI Perjuangan tersebut menjelaskan TNI tidak pernah membicarakan rencana pembelian 100 tank Leopard kepada Komisi I DPR secara resmi. "Sampai hari ini Kemenhan (Kementerian Pertahanan) maupun TNI belum rapat secara resmi dengan Komisi I mengenai pembelian tank itu," ujarnya.
TB Hasanuddin mengaku mendapat informasi perihal rencana pembelian tersebut dari obrolan sesama rekannya. Informasi yang diperolehnya, 50 Leopard akan ditempatkan di Jakarta dan sisanya di Surabaya.
"Kami dapat info dari orang, sehingga belum jelas. Ditempatkan di Jakarta 50 dan di Surabaya 50," katanya.
Sebagaimana diberitakan, Kementerian Pertahanan merencanakan pembelian 100 tank Leopard sebagai bagian modernisasi alutsista TNI peridoe 2011-2015 untuk mencapai kekuatan pokok minimum essential force (MEF) dengan total anggaran Rp150 triliun.
Tank Leopard buatan Jerman tersebut memiliki kemampuan untuk bertempur menghadapi sasaran bergerak walaupun melewati medan yang sangat sulit dan tidak rata. Varian yang aktif antara lain 2A4, 2A5, 2A6, dan 2A7.
Berikut ini daftar negara pengguna tank Leopard;
1. Austria 114 unit bekas Belanda.
2. Belanda 445 unit.
3. Kanada 120 unit, 20 diantaranya disewa dari Jerman untuk Perang Afghanistan. 15 lagi dibeli dari Jerman untuk suku cadang
4. Chili 132 unit bekas Jerman.
5. Denmark 51 unit bekas Jerman.
6. Finlandia 124 unit bekas Jerman.
7. Jerman 2.350 unit.
8. Norwegia 52 unit bekas Belanda.
9. Polandia 128 unit bekas Jerman.
10. Portugal 37 unit bekas Belanda.
11. Singapura 96 unit bekas Jerman.
12. Spanyol 327 unit, 108 diantaranya bekas Jerman.
13. Swedia 120 unit, ditambah 160 unit bekas Jerman.
14. Swiss 380 unit.
15. Turki 339 unit bekas Jerman.
16. Yunani 353 unit
"Komisi I dapat surat dari TNI, pekan lalu, untuk mengundang hadir. Kami sepakat tidak ikut," kata Wakil Komisi I DPR TB Hasanuddin di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (11/1/2012).
Politisi PDI Perjuangan tersebut menjelaskan TNI tidak pernah membicarakan rencana pembelian 100 tank Leopard kepada Komisi I DPR secara resmi. "Sampai hari ini Kemenhan (Kementerian Pertahanan) maupun TNI belum rapat secara resmi dengan Komisi I mengenai pembelian tank itu," ujarnya.
TB Hasanuddin mengaku mendapat informasi perihal rencana pembelian tersebut dari obrolan sesama rekannya. Informasi yang diperolehnya, 50 Leopard akan ditempatkan di Jakarta dan sisanya di Surabaya.
"Kami dapat info dari orang, sehingga belum jelas. Ditempatkan di Jakarta 50 dan di Surabaya 50," katanya.
Sebagaimana diberitakan, Kementerian Pertahanan merencanakan pembelian 100 tank Leopard sebagai bagian modernisasi alutsista TNI peridoe 2011-2015 untuk mencapai kekuatan pokok minimum essential force (MEF) dengan total anggaran Rp150 triliun.
Tank Leopard buatan Jerman tersebut memiliki kemampuan untuk bertempur menghadapi sasaran bergerak walaupun melewati medan yang sangat sulit dan tidak rata. Varian yang aktif antara lain 2A4, 2A5, 2A6, dan 2A7.
Berikut ini daftar negara pengguna tank Leopard;
1. Austria 114 unit bekas Belanda.
2. Belanda 445 unit.
3. Kanada 120 unit, 20 diantaranya disewa dari Jerman untuk Perang Afghanistan. 15 lagi dibeli dari Jerman untuk suku cadang
4. Chili 132 unit bekas Jerman.
5. Denmark 51 unit bekas Jerman.
6. Finlandia 124 unit bekas Jerman.
7. Jerman 2.350 unit.
8. Norwegia 52 unit bekas Belanda.
9. Polandia 128 unit bekas Jerman.
10. Portugal 37 unit bekas Belanda.
11. Singapura 96 unit bekas Jerman.
12. Spanyol 327 unit, 108 diantaranya bekas Jerman.
13. Swedia 120 unit, ditambah 160 unit bekas Jerman.
14. Swiss 380 unit.
15. Turki 339 unit bekas Jerman.
16. Yunani 353 unit
Sumber : Inilah
0 komentar:
Posting Komentar